PULO GEBANG – Kunjungan pastoral ke lingkungan dalam bentuk misa lingkungan sudah dimulai sejak 4 Juni silam, dengan kedatangan Romo A. Susilo Wijoyo Pr. di lingkungan Santo Agustinus, Wilayah 2 bersama dengan sejumlah pengurus dewan paroki harian dan seksi penggalangan dana. Berturut-turut setelah itu, Lingkungan Albertus, Maria dan Mikael. Lingkungan terakhir di wilayah ini yang dikunjungi romo usai liburan Idul Fitri adalah Lingkungan Alfonsus. Kedatangan romo dalam kunjungan di lima lingkungan ini, disambut antusias umat dengan kehadiran umat berkisar antara 40 orang hingga mencapai 80 orang.

Dalam homilinya romo membahas sedikit tentang bacaan pada hari tersebut dengan menekankan ajaran Cinta Kasih dalam semua lingkungan yang dikunjungi. Romo juga menekankan konsekwensi logis umat Katolik dimana saja berada dalam kehidupan bergereja dan berlingkungan.

“Dimana saja kita berada, pasti tidak akan lepas dari paroki di tempat kita tinggal dan lingkungan dimana kita berada. Jadi, penting bagi umat Katolik untuk sadar hidup berlingkungan. Jangan hanya ketika butuh baru datang ke lingkungan.”

Di dalam misa itu, romo pun menambahkan pentingnya para orang tua mengajak anak-anak untuk datang pada setiap pertemuan lingkungan. Saat dewasa kelak, anak akan mengingat ketika kecil dirinya sering diajak orang tua datang ke Rosario lingkungan dan ia kebagian juga mendaraskan doa Salam Maria secara bergantian dengan orang-orang lain.

Usai Misa di Lingkungan Maria

“Apa yang dikatakan Romo Susilo tentang kehadiran anak-anak semoga menyadarkan semua umat. Di lingkungan kami, setiap undangan tertulis yang dibuat pengurus, pada bagian akhir selalu dihimbau agar para orang tua mengajak anak-anak untuk hadir dalam doa-doa di lingkungan. Alhasil, imbauan ini berjalan dan banyak anak-anak yang masih di usia TK pun bisa mendaraskan doa Salam Maria dan diikuti seluruh umat,” ungkap Andreas Linarta, Wakil Ketua Lingkungan Santo Alfonsus.

Usai misa dan santap malam, romo membuka forum bincang-bincang dimana romo dan tim dari DPH menyampaikan beberapa pesan kepada umat, mulai dari Tabungan Umat (TABUT), Berkhat Santo Yusuf (BKSY), Ayo Sekolah, Ayo Kuliah (ASAK) dan yang tak kalah penting adalah Persembahan untuk Gerejaku. Yang terakhir ini mendapatkan penekanan yang lebih karena tim penggalangan dana memberikan presentasi singkat kepada umat sekaligus menawarkan kepada umat untuk berpartisipasi dalam program ini.

“Gereja kita tidak baru lagi dan sudah termakan usia, butuh pemeliharaan dan perawatan. Oleh sebab itu dibutuhkan kesadaran dan partisipasi umat, berapapun nilainya untuk membantu perawatan dan pemeliharaan Gereja kita,” imbau romo.

Peserta semakin antusias ketika forum tanya jawab dibuka. Umat mengajukan beragam pertanyaan mulai dari lagu-lagu liturgis di gereja hingga hal-hal seputar penafsiran isi kitab suci. Romo berusaha menjawab apa yang ditanyakan oleh umat.

Kunjungan ke lingkungan kali ini, sama seperti sebelum-sebelumya, dimana Romo Susilo dan Romo Gunawan berbagi tugas dalam wilayah-wilayah yang berbeda. Umat pun bersukacita menerima kunjungan gembalanya. Semoga semua yang disampaikan oleh romo menjadi suntikan semangat baru bagi umat untuk lebih sadar dan peduli mengambil bagian dalam tugas dan tanggungjawab pelayanan gerejani, tentu saja dimulai dari lingkup terkecil yakni lingkungan. (Penulis: Ferdinand Lamak / Foto: Dok. Wilayah 2)