Gabriel, yang lazim disebut juga “Jibrail” berarti “Kekuatan Allah“. Dalam tradisi Kristen malaikat agung ini dikenal sebagai “pembawa kabar gembira” dari Tuhan kepada manusia. Peranannya sebagai pelayan dan utusan Allah sudah dikenal umat Allah semenjak masa Perjanjian Lama. Dalam Kitab Daniel, kita baca uraian sang Nabi sebagai berikut:
“ … dan aku mendengar dari tengah sungai Ulai itu suara manusia yang berseru: ‘Gabriel, buatlah orang ini memahami penglihatan itu!’ … lalu ia berkata kepadaku: ‘Pahamilah, anak manusia, bahwa penglihatan itu mengenai akhir masa!‘ ” (Dan. 8:16-18).
Lalu selanjutnya Daniel berkata: ” … sementara aku berbicara dalam doa, terbanglah dengan cepat ke arahku Gabriel, dia yang telah kulihat dalam penglihatan yang dahulu itu pada waktu persembahan korban petang hari. Lalu ia mengajari aku dan berbicara dengan aku: ‘Daniel, sekarang aku datang untuk memberi akal budi kepadamu untuk mengerti … ” (Dan. 9:21-23).
Dalam Perjanjian Baru, peranan Gabriel sebagai “pembawa kabar gembira” dari Allah ditemukan lagi di dalam kisah tentang Zakarias: ” … Tetapi malaekat itu berkata kepadanya: ‘Jangan takut, hai Zakaria, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, istrimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes … ‘ Lalu kata Zakaria kepada malaekat itu: ‘Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya’. Jawab malaekat itu kepadanya: ‘Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan khabar baik ini kepadamu … ” (Luk. 1:11-20).
Puncak dari peranan Gabriel tampak di dalam kisah kunjungannya kepada Maria, Dara murni yang terpilih: “Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazareth, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria … Kata malaekat itu: ‘Salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau’ … Jangan takut, hai Maria sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah … ‘ ” (Luk 1:26-38).
Dari peranan malaikat Gabriel, kita tahu bahwa Gabriel menjadi utusan Allah untuk menyampaikan kepada manusia berita keselamatan dari Allah. Ia memberi penerangan ilahi kepada manusia sehingga terbukalah budi dan hati manusia untuk memahami dan meyakini kehendak Allah.
Sumber: http://www.imankatolik.or.id/kalender/29Sep.html