Gereja St Gabriel Paroki Pulo Gebang melantik 117 Prodiakon periode 2025-2028 pada Sabtu (12/7/2025). Prodiakon nantinya akan bertugas melayani umat dengan membantu menerimakan Komuni Suci dalam Perayaan Ekaristi, atau kepada orang sakit dan jompo, memimpin Ibadat Sabda dan memimpin Upacara Pemakaman.
Pelantikan yang digelar dalam misa pukul 17.00 WIB ini dipimpin oleh Pastor Kepala Paroki Pulo Gebang Romo Yohanes Radityo Wisnu Wicaksono, Pr.
“Hari ini akan dilantik 51 prodiakon baru dan 66 prodiakon periode sebelumnya. Saya berharap bisa melayani dengan segenap hati dan tulus, bukan keterpaksaan. Dengan segenap jiwa tanpa ada pamrih apapun untuk melayani Tuhan. Dengan segenap kemampuan dan kekuatan yang Tuhan berikan dan dipakai untuk melayani,” pesannya.
Romo Wisnu juga mengajak umat untuk mendoakan prodiakon yang akan dilantik. “Marilah kita mendoakan saudara kita yang dilantik agar dapat melayani seperti orang Samari yang baik hati, tidak melihat siapa yang ditolong, tidak melihat siapa dirinya tetapi Tuhan yang hadir membutuhkan bantuan,” ungkapnya.
Selesai homili, panitia Pemilihan Ketua dan Pelantikan Prodiakon diwakili Valent Pareira menyampaikan SK Pengangkatan / Pengangkatan kembali Prodiakon di depan Romo dan umat yang hadir.
Romo Wisnu kemudian menanyakan kesediaan sebagai Prodiakon dan dijawab lantang oleh seluruh Prodiakon yang hadir, dilanjutkan menyatakan Janji Prodiakon.
Setelah itu, Romo memakaikan Samir secara simbolis kepada 2 wakil prodiakon termuda dan ketua prodiakon terpilih sebagai tanda siap melayani umat. Bersamaan dengan itu, para prodiakon lainnya juga memakaikan sendiri Samir yang sudah disediakan dan sudah diberkati.
Selanjutnya Romo Wisnu berkeliling memberi berkat kepada para prodiakon dengan memerciki air suci.
Setelah misa selesai, prodiakon yang baru dilantik berfoto bersama Romo Wisnu.
Para prodiakon sebelum dilantik mendapatkan pembekalan wajib selama 4 kali setiap minggu sejak 1 Juni hingga 22 Juni 2025. Pembekalan pertama diberikan langsung oleh Romo Wisnu tentang spiritualitas sebagai prodiakon dan pada pertemuan berikutnya disampaikan oleh tim prodiakon dengan tema berbagai pelayanan prodiakon, pengenalan peralatan dan perlengkapan liturgi termasuk busana dan warna liturgi, serta tata gerak dalam misa dan mempraktekkan di dalam gereja.
Setelah pembekalan, terdapat 117 Prodiakon siap diutus melayani umat, terdiri dari 66 Prodiakon lama atau lanjutan dari periode sebelumnya dan 51 Prodiakon baru. Dari 66 Prodiakon lama, terdapat 6 Prodiakon Wanita dan dari 51 Prodiakon baru terdapat 19 Prodiakon Wanita.
Kontributor: Deny Kus Indarto