Di masa extraordinaria ini, kita bisa mendapatkan ABSOLUSI UMUM secara LIVE STREAMING dengan memperhatikan Kanon 962, dipimpin oleh Romo Aloysius Susilo Wijoyo.

Disiarkan secara online melalui Channel Media Sosial Paroki Pulogebang :

Video akan muncul 15 menit (minimal) sebelum Misa dimulai. Jika tidak muncul mohon klik di sini atau
jika kurang tetap tidak muncul atau terjadi masalah silahkan silahkan kunjungi :

http://youtube.com/parokipulogebang/live

IBADAT TOBAT DAN ABSOLUSI UMUM
Gereja St. Gabriel Pulogebang, Rabu 23 Desember 2020 pk 19:30 WIB

RITUS PEMBUKA

RITUS PEMBUKA (Umat berdiri)

Nyanyian Pembuka:  Hanya Debulah Aku (PS 481)

TANDA SALIB DAN SALAM
PENGANTAR

DOA PEMBUKA

LITURGI SABDA

BACAAN INJIL   (Luk 15 : 11-32)

HOMILI (Umat duduk)

PEMERIKSAAN BATIN

I. Saudara saudari terkasih, mari kita memeriksa batin kita berdasarkan nilai-nilai kristiani dan juga 8 Sabda Bahagia.
Apapun caranya, yang terpenting adalah menempatkan diri kita di dalam hadirat Allah, dan tanyakan pada diri sendiri dengan kejujuran total.

L. Mari kita tanyakan pada diri sendiri,
Apakah sepanjang hidup kita telah menyenangkan hati Tuhan?
Jika tidak, mengapa?
Kapan terakhir saya mengaku dosa?
Apakah saya berjanji sesuatu kepada Allah pada kesempatan itu?
Apakah janji itu sudah saya tepati?
Apakah saya melakukan dosa berat setelah pengakuan dosa yang terakhir?
Saya berjanji, jika saya melakukan dosa berat, sesudah wabah ini, saya akan datang ke kamar pengakuan untuk menerima Sakramen Tobat.

L. Pemeriksaan batin berdasarkan nilai-nilai kristiani.
Kasih.
Jika kasih adalah menginginkan yang terbaik untuk pihak yang dikasihi,
Apakah aku telah menerapkan hukum kasih ini kepada Tuhan?
Dan juga menerapkan kepada sesama sebagai perwujudan kasihku kepada Tuhan?

L : Sukacita.
Apakah aku mempunyai sukacita dalam melakukan tugas-tugasku?
Apakah aku melakukan peranku di dalam keluarga?
Di dalam masyarakat?
Di dalam lingkungan?
Di dalam gereja?
Dan peran sebagai warga negara Indonesia?
Apakah aku telah memberikan dengan sukacita?
Apakah aku telah menjalankan tugas-tugasku itu dengan sukacita?
Apakah aku melakukan doa dengan segala penyembahanku kepada Tuhan dengan sukacita?
Apakah aku juga membawa sukacita kepada sesama terutama kepada anggota keluarga, lingkungan dan masyarakat, serta Gereja?

L. Damai Sejahtera.
Matius 5: 9 mengatakan Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Apakah perkataan, perbuatan dan segala sikapku, serta kehadiranku membawa damai sejahtera bagi sesama di dalam keluarga, lingkungan atau komunitas dan masyarakat?
Apakah di dalam sengketa atau pertikaian, aku dapat berperan untuk membawa damai sejahtera?
Apakah aku mempunyai damai sejahtera di dalam hatiku?
Apakah aku tidak menyimpan dendam kepada Tuhan, kepada diri sendiri, maupun kepada sesamaku?

L. Kesabaran.
Apakah aku sabar dalam menanggung segala sesuatu, termasuk pada saat mengalami sakit, kehilangan orang yang kukasihi, permasalahan yang kuhadapi dalam keluarga, tempat kerja dan sekolah?
Apakah aku juga bisa sabar terhadap orang lain yang mungkin seringkali membuatku merasa kesal? Sungguhkah aku bisa bersabar menghadapi mereka semua?

L. Kemurahan hati.
Matius 5:7 berkata Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Apakah aku telah dengan sepantasnya memberi waktu kepada orang tua, anak-anak, atau pasanganku?
Apakah aku telah memberikan sumbangan materi, waktu, tenaga kepada orang lain yang membutuhkan, kepada gereja serta lingkungan dan masyarakat?
Apakah aku sudah bermurah hati, menolong orang yang sungguh membutuhkan pertolongan?
Apakah aku sudah memberi tanpa pamrih?
Apakah aku sudah memberi melampaui apa yang disyaratkan?

L. Kebaikan.
Apakah aku telah menjadi suami, atau istri, atau anak, atau saudara yang baik yang memperhatikan kebutuhan mereka?
Apakah aku sudah melakukan dan mengusahakan yang terbaik dalam segala sesuatu yang menjadi tugas dan kewajibanku?
Apakah aku sudah menjadi pelayan bagi orang-orang yang dipercayakan Tuhan kepadaku?
Apakah aku sudah menjadi pribadi yang tidak iri hati kepada keberhasilan atau kesuksesan sesama?

L. Kesetiaan.
Apakah aku setia kepada Tuhan dan gerejaNya?
Apakah aku setia dalam kehidupan doa-doaku?
Apakah aku setia membaca firmanNya dan merenungkannya?
Apakah aku setia dalam panggilan hidupku, sebagai suami, istri, orang tua atau anak, setia didalam peranku masing-masing?

L. Kelemahlembutan.
Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi (Matius 5:5).
Apakah aku berhati-hati dalam perkataan sehingga tidak menyakitkan orang lain?
Apakah aku tidak bergurau secara berlebihan sehingga dapat menyakitkan orang lain?
Apakah aku tetap lemah lembut ketika dituduh maupun dimarahi oleh orang lain?

L. Penguasaan diri.
Apakah aku mengatakan sesuatu dengan jujur dan tidak melebih-lebihkan?
Apakah aku berani berterus terang dan tidak menyembunyikan kebenaran?
Apakah aku bersikap jujur terhadap keuangan yang dipercayakan oleh orang lain kepadaku?

L. Kemurnian.
Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah (Matius 5:8).
Apakah aku menjaga kemurnian di dalam pikiran, perkataan dan perbuatan?
Apakah aku menjaga diriku sungguh-sungguh agar tidak terjerumus dalam pornografi?
Apakah aku mampu menolak gurauan-gurauan tidak pantas dan menjurus ke arah pornografi?
Apakah aku mempunyai ketulusan hati dan tidak berprasangka buruk pada orang lain?

L. Kerendahan hati.
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga (Matius 5:3).
Apakah aku tidak menyombongkan bakat, kekayaan atau kondisi fisik, atau apapun yang membuat aku semakin sombong?
Apakah aku mau menyadari bahwa segala hal yang baik yang kumiliki berasal dari Tuhan?
Apakah aku tidak terikat kepada segala yang kumiliki?
Dan sudahkah aku menjadi pengelola yang baik atas segala milik yang Tuhan percayakan kepadaku, dan menggunakannya untuk kemuliaan Tuhan?

L. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur (Matius 5:4).
Apakah aku senantiasa bertobat atau berdukacita karena dosa-dosaku?
Apakah aku mempunyai perhatian terhadap pertobatan orang lain?
Apakah aku mau berdoa silih untuk mereka yang telah menganiaya Kristus dan Gereja?
Apakah aku mempunyai empati terhadap penderitaan orang lain?

L. Berbahagialah orang yang haus dan lapar akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan (Matius 5:6).
Apakah aku sudah dengan sungguh-sungguh mencari kebenaran?
Sejauh manakah aku telah berusaha mempelajari ajaran iman Katolik?
Apakah aku rajin mempelajari Kitab Suci, menghayatinya, dan juga mempelajari buku-buku rohani Katolik lainnya sehingga menambah wawasan imanku?

L. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga (Matius 5:11)
Apakah aku tetap dapat menerima dengan lapang hati jika diperlakukan tidak pantas karena aku adalah umat Kristiani?
Apakah aku dengan keteguhan hati memilih melakukan ajaran Kristus dan GerejaNya, walau itu bertentangan dengan ajaran dunia dan dapat dipandang aneh oleh dunia?

Demikianlah saudara-saudari terkasih, pemeriksaan batin kita.
Kini marilah kita melanjutkan ibadat tobat kita dan menerima absolusi umum.

PENGAKUAN UMUM

I. Menyadari dosa dan kesalahan kita, mari kita berlutut dan mengucapkan doa tobat secara bersama.
U. Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku. Aku sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau yang Maha Pengasih dan Mahabaik bagiku. Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi. Allah yang Maha Murah, ampunilah aku, orang berdosa.

ABSOLUSI UMUM

Imam memberikan absolusi, menumpangkan kedua tangan atas umat beriman dan berkata:
I. Allah Bapa tidak menghendaki pendosa untuk mati tetapi kembali kepada- Nya dan hidup. Dialah yang pertama mencintai kita dan mengutus Putra-Nya ke dalam dunia untuk menjadi Juruselamat dunia. Semoga Allah menyatakan kepadamu cinta yang berbelas kasih.
U. Amin.

I. Tuhan kita Yesus Kristus telah wafat demi dosa-dosa kita, dan bangkit kembali demi pembenaran kita. Ia mengutus Roh Kudus kepada para rasul dan memberi kepada para rasul kuasa untuk pengampunan dosa-dosa. Melalui pelayanan yang dipercayakan kepadaku ini, semoga Kristus membebaskanmu dari dosa dan memenuhi
U. Amin.

I. Roh Kudus, Sang Penghibur, diberikan kepada kita untuk pengampunan dosa-dosa. Dalam Roh Kudus kita mendekati Bapa. Semoga Roh Kudus membersihkan hatimu dan mendandanimu dengan kemuliaan-Nya, agar engkau dapat mewartakan keagungan Allah yang memanggilmu keluar dari kegelapan ke dalam terang kemuliaan-nya.
U. Amin.

I. Dan saya membebaskanmu dari dosa-dosa dalam nama Bapa (+) dan Putra, dan Roh Kudus.
U. Amin.

DOA TUHAN - BAPA KAMI

RITUS PENUTUP

Perarakan
Lagu penutup : Rahmat yang mengagumkan (PS 600)

Panduan ikut Misa Online

  1. Mempersiapkan diri anda sebaik-baiknya. Bersih, rapi dan berpakaian pantas sekalipun tidak harus formal. Persiapkan juga batin anda, seperti layaknya mengikuti Misa di Gereja.
  2. Plihlah lokasi yang baik. Jika bersama anggota keluarga yang lain, bisa di ruang tamu atau ruang keluarga. Jika dilakukan secara pribadi, carilah tempat yng tidak mudah terganggu oleh orang lain (misalnya di ruang doa atau kamar tidur yang memiliki meja dan kursi). Pastikan sinyal wifi lancar.
  3. Ikuti Perayaan Ekaristi secara penuh. Jangan sepotong-potong. Fokus. Tinggalkanlah urusan yang lain dan tidak menerima telpon.
  4. Sebelum mengikuti tayangan Misa via Online, ambilah waktu persiapan dengan berdoa secara pribadi.
  5. Silahkan duduk sepanjang Misa. Tidak perlu berdiri atau berlutut. Sangat baik jika di depan tempat duduk anda, terdapat meja yang dilengkapi dengan Salib dan lilin menyala.
  6. Ikutilah Misa dengan sungguh-sungguh secara penuh. Sebagaimana Misa di Gereja, buatlah tanda Salib pada awal dan akhir Misa. Berpartisipasilah secara penuh dengan menjawab bagian umat meskipun tidak harus diucapkan.
  7. berdoalah secara pribadi pada saat Penerimaan Komuni. Silahkan berdoa “Doa Komuni Batin”.

Doa Komuni Batin

YESUSKU,
aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mengasihi-Mu melebihi segala sesuatu,
dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku.

Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini,
maka datanglah ya Tuhan
sekurang-kurangnya secara rohani dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang.

Aku memeluk-Mu
dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu,
dan jangan ijinkan aku terpisah dari-Mu.

Amin.

Doa Komuni Batin merupakan keinginan mendalam untuk bersatu dengan Yesus Kristus dalam Ekaristi Kudus sebagai tanggapan akan keinginan Tuhan sendiri atas persatuan tersebut.
Sederhananya, doa ini dapat menggantikan komuni (yang diterima dalam Ekaristi) pada situasi-situasi yang amat sangat mendesak.

sumber : Katolik Media
Gerald O'Collins, SJ & Edward G. Farrugia, SJ (1996).
Kamus Teologi (edisi ke-2006, Cetakan ke-9).
Kanisius. hlm. 149. ISBN 979-497-524-9

Doa Tahun Keadilan

Allah Bapa, puji dan syukur atas rahmat-Mu yang berlimpah. Engkau mengajarkan bahwa setiap pribadi berharga dan pantas dicintai.

Dalam terang Roh Kudus, ajarilah kami menyadari bahwa kami semua dipanggil untuk mengasihi dan berbuat adil bagi sesama. Engkau menghendaki kami memperhatikan kehadiran dan kebutuhan sesama, serta menghormati martabat manusia.

Bimbinglah kami menjadi pribadi yang semakin tangguh, berhikmat dan berkeadilan mengkuti teladan Yesus Putra-Mu. Bantulah kami mewujudkan damai sehahtera bagi sesama dan alam ciptaan-Mu.

Bunda Maria, Bunda umat berhikmat,
Bunda segala suku, doakanlah kami. Amin.