PULOGEBANG – Bertepatan dengan Perayaan Minggu Panggilan Sedunia, misa kedua hari Minggu di Gereja Santo Gabriel Pulo Gebang sekaligus menjadi misa syukur Perayaan Ulang Tahun Perkawinan bagi pasangan suami isteri yang berulang tahun pada kurun waktu Januari hingga April 2018. Sejak pagi usai misa pertama, panitia yang datang dari Seksi Kerasuan Keluarga Paroki Pulo Gebang tampak sibuk memersiapkan misa ini. Para pasutri yang sudah mendaftarkan diri diberikan tanda duduk di dalam gereja. Mereka menempati 4-5 baris bangku depan, tepatnya di belakang deretan prodiakon.

Romo Alphonsus Setya Gunawan Pr. yang memimpin ekaristi pagi tadi dalam pengantar singkat usai umat disugihi fragmen tentang panggilan menjadi imam, bruder atau suster, menggugah para pasutri dengan sebuah kisah singkat tentang kehidupan keluarga. Seorang isteri yang selalu komplain tentang kebiasaan mendengkur sang suami ketika tidur malam, sampai-sampai rumah tangga itu terancam kandas. Berkat saran dari pastor, sang isteri pun terbiasa menghadapi kebiasaan suaminya itu hingga ia kerap kali rindu dengan suara-suara dengkuran itu, manakala sang suami bertugas ke luar kota.

Sebanyak 64 pasang suami isteri dari semua lingkungan yang ada di dalam paroki ini hadir memenuhi bangku yang sudah disiapkan. Tak hanya perayaan syukur atas ulang tahun perkawinan, mereka juga memperbaharui janji perkawinan mereka, yang diikrarkan tatkala saling menerimakan sakramen perkawinan dahulu.

Romo Gunawan memandu dengan mambacakan pertanyaan tentang kesediaan masing-masing pasutri berkaitan dengan ikrar perkawinan itu, dan dijawab lantang oleh semua pasutri.

Usai pembaharuan janji perkawinan, ekaristi pun berlangsung sebagaimana biasanya. Hanya saja, para pasutri yang dibekali dengan setangkai mawar merah dari panitia, usai misa melanjutkan rangkaian acara ke GKP. Di GKP, mereka diperkenalkan dengan Marriage Encounter atau ME, sekaligus kepada mereka dibagian formulir pendaftaran untuk menjadi anggota ME. Seminari ini pun dibuka untuk umum, tidak terbatas pada pasutri yang merayakan hari ulang tahun perkawinan. (Penulis/Editor/Foto: Ferdinand Lamak)