Menyambut Hari Pangan Sedunia (HPS) 2020 yang diperingati setiap bulan Oktober, Gereja Santo Gabriel Paroki Pulogebang mengadakan kegiatan pembagian media tanam dan benih tanaman untuk umat.

Melalui Panitia Gerakan (PAGER) Keadilan Sosial Paroki yang bersinergi dengan Sie Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE), HAAK dan SKP mengajak umat untuk melakukan gerakan aksi nyata dengan tema “Ketahanan Pangan Keluarga.”

Ketahanan Pangan Keluarga yang dimaksud adalah mengajak masing-masing keluarga dapat melakukan aksi nyata memanfaatkan waktu dan tempat untuk bertanam aneka sayuran di pekarangan rumah masing-masing. Untuk mendukung program itu, PAGER menyediakan media tanam, polybag dan aneka benih tanaman yang dibagikan kepada umat melalui ketua lingkungan.

Program PAGER ini dishare di grup whatshapp DP Pleno dan mendapatkan tanggapan positif umat seperti yang diungkapkan ketua lingkungan Santo Yudas Tadeus Patricya Mok. “Banyak umat di lingkungan saya mau bibit ini,” katanya. Hal senada diungkapkan ketua lingkungan Santa Maria Stella Handyannie ”Banyak umat yang sudah pesan bibit terutama cabe rawit,” ungkapnya.

Pembagian media dan benih dimulai pada rabu (21/10/2020) sore. Sekretaris PAGER Markus Sudarmaji mengatakan umat cukup antusias. ”Umat yang diwakili ketua lingkungan sangat antusias, sampai dengan hari kedua sudah 22 lingkungan yang mengambil paket tersebut. Masih ditunggu sampai hari Minggu (25/10),” katanya. Karena masih dimasa pandemi, beliau juga berpesan pengambilan media tanam dan benih dilaksanakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Paket benih yang dibagikan antara lain pokcay, cabe rawit, kacang panjang, bayam dan kangkung. Dibagikan juga beberapa semai bibit terong yang sudah tumbuh. Jenis tanaman pekarangan ini dipilih agar keluarga bisa menanam tanpa memerlukan lahan yang luas.

Menurut Ketua Pager Paroki Arie Anggoro bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di keluarga. “Dimaksudkan agar di masa pandemi ini, keluarga masih bisa mengkonsumsi makanan sehat hasil tanaman sendiri,” ungkapnya.

“Kegiatan ini juga dicanangkan di 9 Paroki se Dekenat Jakarta Timur untuk Gerakan Hidup Organik. Diharapkan umat mulai terbiasa dengan menanam tanaman sebagai sumber pangan keluarga,” lanjut Arie yang juga sebagai Ketua Penggerak se-Dekenat Jakarta Timur.

Pastor Paroki Pulogebang Romo Aloysius Susilo Wijoyo, Pr sangat mendukung program ini dan mengajak umat untuk bercocok tanam. “Saat pandemi, belajar bercocok tanam, semoga menjadi berkat,” ajaknya.

 

Deny Kus Indarto