PALANGKARAYA – Semua kita pasti memiliki telepon pintar atau dalam bahasa kerennya, smartphone. Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan perangkat yang satu ini. Mulai dari urusan remeh temeh seperti sekadar saling menyapa menanyakan kabar, urusan bisnis hingga mewartakan kabar sukacita. Perkara telepon cerdas ini menjadi salah satu yang mencuat dalam Pekan Komunikasi Sosial Nasional di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada 13 Mei 2018 silam. Asal tahu saja, hari Minggu kemarin seluruh gereja Katolik di dunia merayakannya sebagai Hari Komsos Sedunia.

Dalam Misa Penutupan Pekan Komsos di Palangkaraya itu, dua uskup menjadi konselebran yakni Mgr. A.M. Sutrinaatmaka, MSF, Uskup Palangkaraya dan Mgr. Anton Bunyamin, OSC., Uskup Bandung sekaligus Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Turut hadir dalam misa tersebut, 22 imam dan 1 orang diakon serta sekira 500-an umat.

Dalam homilinya, Uskup Anton mengatakan, kadang-kadang kesalahan dalam berkontak dengan orang lain bisa menimbulkan kesalahpahaman. Keliru menafsirkan tindakan dan perkataan orang lain dapat menyebabkan konflik.

Uskup Anton pun berkisah, sepasang suami isteri saling salah paham, cuci piring masing-masing, doa pun masing-masing. Kala tidur pun mereka memeluk bantal guling masing-masing. Hingga, sang suami pun teringat bahwa dirinya harus berangkat dengan bos-nya keesokan pagi. Ia pun menulis pesan kepada isterinya untuk dibangunkan jam 5 pagi.

Celakanya, sang suami terlambat bangun. Ia pun menegur isterinya dan isterinya marah dan menjawab, dirinya sudah menuliskan pesan melalui whatsapp.

Pengalaman seperti ini kerap terjadi di kalangan umat. Itulah dalam akhir homilinya, Uskup Anton pun berpesan, “Jadikanlah Hp Anda pembawa damai dan sukacita.” (Ferdinand Lamak/Foto: Ist)