Misa Jumat Pertama, Pesta St. Thomas Rasul.
dilanjutkan dengan Prosesi Sakramen Maha Kudus.

Konselebrasi Romo Aloysius Susilo Wijoyo, Pr dan Romo Alphonsus Setya Gunawan, Pr.

Disiarkan secara online melalui Channel Media Sosial Paroki Pulogebang :

Video akan muncul 15 menit (minimal) sebelum Misa dimulai. Jika tidak muncul mohon klik di sini atau
jika kurang tetap tidak muncul atau terjadi masalah silahkan silahkan kunjungi :

http://youtube.com/parokipulogebang/live

PERAYAAN EKARISTI JUM’AT PERTAMA
Jum’at, 3 Juli 2020

RITUS PEMBUKA

Nyanyian Pembuka:
Kepada-Mu, Tuhanku (PS 328)

TANDA SALIB DAN SALAM
PENGANTAR
TOBAT
KEMULIAAN
DOA PEMBUKAAN

LITURGI SABDA

BACAAN I (Ef 2: 19~22)

Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

MAZMUR TANGGAPAN (PS 827)

BAIT PENGANTAR INJIL (PS 952)

BACAAN INJIL (Yoh 20: 24~29)

Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.
Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."

Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."
Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

HOMILI

LITURGI EKARISTI

PERSIAPAN PERSEMBAHAN
DOA PERSEMBAHAN

DOA SYUKUR AGUNG

PREFASI
DOA SYUKUR AGUNG

KOMUNI

BAPA KAMI
DOA DAMAI
ANAK DOMBA ALLAH
PENERIMAAN KOMUNI (Lagu Komuni Batin)
ANTIFON KOMUNI
DOA SESUDAH KOMUNI

RITUS PENUTUP

PROSESI MENUJU RUANG ADORASI

ADORASI SAKRAMEN MAHAKUDUS

A. Setelah Doa Sesudah Komuni, umat menyanyikan PS 501 (baik 1 & 2)

Putra /i altar membawa monstran ke altar, kemudian imam membentangkan korporale dan meletakan hosti yang sudah dikonskrir ke dalam monstran dan meletakan monstran di tengah altar, kemudian berlutut menghadap altar, lalu membungkuk dan mendupai Sakramen Mahakudus dengan 3x ayunan, setelah itu membungkuk.

B. Sambil tetap berlutut, Imam mendoakan :

I : Mari menimba air kehidupan.
U : Dari sumber-sumber keselamatan.
I : Mari berdoa... (hening sejenak).
Allah yang penuh kasih, dalam hati Putra-Mu yang terlukai dosa-dosa kami, Engkau menganugerahi kami, hati cinta kasih-Mu yang tak terhingga.
Perkenankanlah kami menyampaikan sembah bakti kami kepada-Nya dan mengamalkan tobat kami dalam langkah laku yang pantas. Demi Kristus Tuhan kami.
U : Amin

C. (hening sejenak, berdoa dalam hati)

D. Imam mendupai Sakramen Mahakudus.
Umat menyanyikan PS 501 (bait 5 & 6).

E. Kemudian Imam mengajak umat untuk berdoa :

I : Engkau telah memberi kami roti surgawi.
U : Yang mengandung segala kesegaran.
I : Marilah berdoa.
Tuhan Yesus Kristus, dalam Perayaan Ekaristi kami mengenangkan sengsara , wafat dan kebangkitan-Mu. Semoga ibadat pujian Sakramen Mahakudus ini semakin membuat kami sadar akan besarnya cinta-Mu. Sehingga kami boleh mengalami keselamatan dan damai-Mu di bumi dan menikmati kebahagiaan abadi di surga. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin.

F. Sambil berlutut, Imam menerima dan mengenakan velum, kemudian pergi ke altar dan berlutut di hadapan Sakramen Mahakudus dan dengan berdiri, Imam menunjukan Sakramen Mahakudus kepada umat (tanpa membuat tanda Salib). Pada saat itu, Putra/i altar mendupai Sakramen Mahakudus 3 x dan membunyikan lonceng 3x. Umat berlutut, melihatdan menghormati dengan khusuk. Setelah itu Sakramen Mahakudus dikembalikan di tengah altar.

G. Imam kembali berlutut di depan altar (dengan tetap mengenakan velum), lalu bersama-sama umat mendoakan :

Doa Terpujilah Allah.

I : Terpujilah Allah.
U : Terpujilah Nama-Nya yang Kudus.
I : Terpujilah Yesus Kristus.
U: Sungguh Allah, sungguh manusia.
I : Terpujilah nama Yesus.
U : Terpujilah hati-Nya yang Mahakudus.
I : Terpujilah Yesus Kristus.
U : Terpujilah Darah-Nya yang Mahaindah.
I : Terpujilah Yesus.
U : Dalam Sakramen Mahakudus.
I : Terpujilah Roh Kudus.
U : Penghibur kita.
I : Terpujilah Bunda Allah yang tiada bandingnya.
U :Perawan Maria yang amat suci.
I : Terpujilah yang terkandung dengan suci.
U : Dan tak bernoda.
I : Terpujilah nama Maria.
U : Perawan dan Bunda.
I : Terpujilah Bunda Maria.
U : Yang diangkat ke Surga dengan mulia.
I : Terpujilah Santo Yusuf.
U : Mempelainya yang amat suci.
I : Terpujilah Allah.
U : Dalam para Malaikat-Nya dan semua orang Kudus.

H. Imam kembali ke altar , mengambil monstran dan dianjutkan prosesi menuju ruang adorasi dengan urutan :
Putra/i altar, Lektor, Pemazmur, Prodiakon, Umat, Putra/i altar pembawa wirug dan dupa lalu yang terakhir Imam dengan membawa monstran.

Doa-doa

Allah Bapa yang Maharahim, kami bersyukur kepada-Mu, karena Engkaulah yang menyelenggarakan hidup kami. Kami bersyukur atas iman yang Engkau tanamkan dalam diri kami sehingga dalam situasi apapun kami tetap mengandalkan Dikau dan senantiasa berharap kepada-Mu.

Kami juga bersyukur atas bangsa dan negara kami, Indonesia. Pandanglah kami seluruh bangsa Indonesia – baik yang berada di tanah air maupun yang tersebar di seluruh dunia – dan seluruh warga dunia yang kini sedang menghadapi wabah virus Corona. Kami mohon curahkanlah kasih-Mu atas kami semua. Bentengilah dan peliharalah kami semua agar segera terbebas dari serangan wabah ini. Sembuhkanlah saudari saudara kami yang sakit, khususnya karena wabah ini dan pelbagai penyakit lainnya. Terimalah mereka yang telah meninggal dunia di dalam kemuliaan bersama-Mu dan hiburlah, teguhkanlah, peliharalah iman dan hidup keluarga yang ditinggalkan.

Kami mohon tuntunlah para pemimpin bangsa kami beserta jajarannya – sipil, TNI maupun POLRI – yang bertugas di tanah air, maupun yang sedang mengemban tugas di perwakilan-perwakilan Indonesia di seluruh dunia – agar terus berusaha sekuat tenaga, dengan menggunakan segala sumber daya yang tersedia untuk menghentikan tersebarnya wabah virus Corona ini dan mengatasi akibat-akibatnya yang sangat luas. Bantulah para tenaga profesional dalam pelbagai bidang ilmu agar secepatnya dapat mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh wabah ini. Sertailah dan jagalah para dokter, perawat dan tenaga kesehatan, para petugas rumah sakit dan relawan yang berada di garda depan merawat yang sakit, mengebumikan yang sudah meninggal dengan mempertaruhkan kesehatan bahkan hidup mereka dan keluarga mereka. Semoga Engkau menganugerahkan kepada mereka semua, perlindungan, kekuatan, serta rahmat yang dibutuhkan untuk menjalankan tanggung jawab ini.

Gerakkanlah kami semua seluruh warga masyarakat untuk terlibat, bersatu-padu, dengan cara-cara yang kreatif, mengambil sikap yang tepat sesuai dengan kebijaksanaan pimpinan bangsa kami serta aturan dan petunjuk kesehatan. Tumbuhkanlah di dalam diri seluruh warga bangsa kami – baik yang tinggal di tanah air maupun yang tersebar di seluruh dunia – semangat kesatuan, persaudaraan sejati dan kerelaan untuk berbagi khususnya bagi saudari-saudara kami yang paling terdampak oleh wabah ini. Anugerahkanlah kepada para pemimpin agama kami kebijaksanaan dan berkat-Mu, agar mampu membimbing umat-Mu dengan bijaksana ditengah situasi yang sulit ini dan menuntun kami semua untuk menjaga diri, keluarga, dan sesama, serta merawat bumi beserta seluruh mahluk hidup dan segenap ciptaan sehingga bumi ini menjadi sehat, aman dan nyaman untuk kami tinggali bersama. Bapa yang Mahakasih, Engkau tahu apa yang ada di dalam hati kami, harapan, kerinduan, keprihatinan dan kecemasan kami. Kami serahkan semuanya kepada-Mu, karena kami percaya Engkau Mahabaik terhadap kami. Dimuliakanlah Engkau kini dan sepanjang masa. Amin.

Allah yang Mahakuasa dan kekal, tempat perlindungan kami dalam setiap bahaya, kepada-Mu kami bergantung dalam kesusahan kami; dengan iman kami berdoa pandanglah dengan belaskasih mereka yang menderita, berikanlah istirahat kekal kepada mereka yang meninggal, penghiburan bagi mereka yang berduka, kesembuhan bagi mereka yang sakit, kedamaian bagi mereka yang dalam sakratul maut, kekuatan bagi para petugas Kesehatan dan para relawan, hikmat bagi para pemimpin kami dan keberanian untuk menjangkau semua orang dalam kasih, sehingga bersama-sama kami dapat memuliakan nama-Mu yang kudus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bunda Maria doakanlah kami. Salam Maria ... (1x)

P : Ratu Surga bersukacitalah, Alleluya.
U : Sebab Ia yang sudi kaukandung, Alleluya.
P : Telah bangkit seperti yang disabdakanNya, Alleluya.
U : Doakanlah kami pada Allah, Alleluya.
P : Bersukacitalah dan bergembiralah, Perawan Maria, Alleluya.
U : Sebab Tuhan sungguh telah bangkit, Alleluya.

Marilah berdoa: (bersama-sama)
Ya Allah, Engkau telah menggembirakan dunia dengan kebangkitan PutraMu, Tuhan kami Yesus Kristus. Kami mohon, perkenankanlah kami bersukacita dalam kehidupan kekal bersama bundaNya, Perawan Maria. Demi Kristus, pengantara kami. Amin.

Panduan ikut Misa Online

  1. Mempersiapkan diri anda sebaik-baiknya. Bersih, rapi dan berpakaian pantas sekalipun tidak harus formal. Persiapkan juga batin anda, seperti layaknya mengikuti Misa di Gereja.
  2. Plihlah lokasi yang baik. Jika bersama anggota keluarga yang lain, bisa di ruang tamu atau ruang keluarga. Jika dilakukan secara pribadi, carilah tempat yng tidak mudah terganggu oleh orang lain (misalnya di ruang doa atau kamar tidur yang memiliki meja dan kursi). Pastikan sinyal wifi lancar.
  3. Ikuti Perayaan Ekaristi secara penuh. Jangan sepotong-potong. Fokus. Tinggalkanlah urusan yang lain dan tidak menerima telpon.
  4. Sebelum mengikuti tayangan Misa via Online, ambilah waktu persiapan dengan berdoa secara pribadi.
  5. Silahkan duduk sepanjang Misa. Tidak perlu berdiri atau berlutut. Sangat baik jika di depan tempat duduk anda, terdapat meja yang dilengkapi dengan Salib dan lilin menyala.
  6. Ikutilah Misa dengan sungguh-sungguh secara penuh. Sebagaimana Misa di Gereja, buatlah tanda Salib pada awal dan akhir Misa. Berpartisipasilah secara penuh dengan menjawab bagian umat meskipun tidak harus diucapkan.
  7. berdoalah secara pribadi pada saat Penerimaan Komuni. Silahkan berdoa “Doa Komuni Batin”.

Doa Komuni Batin

YESUSKU,
aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mengasihi-Mu melebihi segala sesuatu,
dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku.

Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini,
maka datanglah ya Tuhan
sekurang-kurangnya secara rohani dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang.

Aku memeluk-Mu
dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu,
dan jangan ijinkan aku terpisah dari-Mu.

Amin.

Doa Komuni Batin merupakan keinginan mendalam untuk bersatu dengan Yesus Kristus dalam Ekaristi Kudus sebagai tanggapan akan keinginan Tuhan sendiri atas persatuan tersebut.
Sederhananya, doa ini dapat menggantikan komuni (yang diterima dalam Ekaristi) pada situasi-situasi yang amat sangat mendesak.

sumber : Katolik Media
Gerald O'Collins, SJ & Edward G. Farrugia, SJ (1996).
Kamus Teologi (edisi ke-2006, Cetakan ke-9).
Kanisius. hlm. 149. ISBN 979-497-524-9

Doa Tahun Keadilan

Allah Bapa, puji dan syukur atas rahmat-Mu yang berlimpah. Engkau mengajarkan bahwa setiap pribadi berharga dan pantas dicintai.

Dalam terang Roh Kudus, ajarilah kami menyadari bahwa kami semua dipanggil untuk mengasihi dan berbuat adil bagi sesama. Engkau menghendaki kami memperhatikan kehadiran dan kebutuhan sesama, serta menghormati martabat manusia.

Bimbinglah kami menjadi pribadi yang semakin tangguh, berhikmat dan berkeadilan mengkuti teladan Yesus Putra-Mu. Bantulah kami mewujudkan damai sehahtera bagi sesama dan alam ciptaan-Mu.

Bunda Maria, Bunda umat berhikmat,
Bunda segala suku, doakanlah kami. Amin.