RITUS PEMBUKA

Nyanyian pembuka

HAI DUNIA BUKA PINTUMU (PS 549)

Hai dunia, buka pintumu, lihatlah, datang Rajamu,
penuh dengan karunia.
Siapa yang terbelenggu di dalam dosa dan maut
melihat cahaya-Nya. Lihat Raja nan perkasa,
cah’ya tiba malam sirna:hidup damai sudah tiba.

Bersorak-sorai kawanan yang lama jadi tawanan
dan kini dibebaskan. Yang buta melihat terang,
yang lumpuh pun berjalanlah, yang mati dihidupkan.
Tawar sudah kesakitan, musnah sudah duka cita;
dan selamatlah mereka.

ANTIFON PEMBUKA – Yes. 66:10-11

Bersukacitalah, hai Yerusalem, dan berhimpunlah, kamu semua yang mencintainya; bergembiralah dengan sukacita, hai kamu yang dulu berdukacita, agar kamu bersorak-sorai dan dipuaskan dengan kelimpahan penghiburanmu.

TANDA SALIB DAN SALAM

I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta
kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus bersamamu.
U. Dan bersama rohmu

PENGANTAR

Minggu Prapaskah keempat disebut pula Minggu LAETARE atau Minggu Sukacita. Dimana sukacita itu ? Bukankah seruan pertobatan justru semakin dikumandangkan ? Sukacita disini terungkap seperti disebut dalam antifon pembuka, sukacita karena penghiburan dari Allah. Oleh karena itu, pertobatan bukan menjadi beban melainkan menjadi kesempatan mengalami kasih Allah yang lebih utuh. Pertobatan akan membuat orang serasa mengalami kesembuhan dari kebutaan, bangkit dari kelumpuhan, dan lebih dalam lagi mengalami rahmat Allah yang diberikan kepada kita.

TOBAT

I. Saudara-saudari, marilah mengakui dosa-dosa kita, supaya kita layak merayakan misteri suci ini.
I+U. Saya mengaku kepada Allah yang mahakuasa dan kepada Saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada Saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita.

I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal

U. Amin

KYRIE (PS 339)

Kyrie eleison,
Christe eleison,
Kyrie eleison

DOA KOLEKTA

I. Marilah kita berdoa;
Ya Allah, dengan pengantaraan Sabda-Mu, Engkau telah memulihkan hubungan damai dengan umat manusia secara mengagumkan. Kami mohon, berilah agar umat Kristiani, dengan cinta bakti yang penuh semangat dan iman yang hidup, bergegas menyongsong hari-hari raya yang akan datang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.

U. Amin

LITURGI SABDA

Bacaan I ( 1Sam. 16:1b.6-7.10-13a)

L. Bacaan dari Kitab pertama Samuel:
Setelah Raja Saul bertolak, berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, “Isilah tabung tandukmu dengan minyak, dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku.” Ketika anak-anak Isai itu masuk, dan ketika melihat Eliab, Samuel berpikir, “Sungguh, di hadapan Tuhan sekarang berdiri yang diurapi-Nya.”

Tetapi berfirmanlah Tuhan kepada Samuel, “Janganlah terpancang pada paras atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai, “Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.” Lalu Samuel berkata kepada Isai, “Inikah semua anakmu?” Jawab Isai, “Masih tinggal yang bungsu, tetapi ia sedang menggembalakan kambing domba.” Kata Samuel kepada Isai, “Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari.” Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Kulitnya kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu Tuhan berfirman, “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.”

Samuel mengambil tabung tanduknya yang berisi minyak itu, dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya.

L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN

Ayat :

  1.  Tuhan adalah gembalaku, aku takkan berkekurangan; Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
  2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
  3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
  4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bacaan II ( Ef. 5:8-14)

L. Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus,
Saudara-saudara, memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang. Karena terang hanya berbuahkan kebaikan, keadilan, dan kebenaran. Ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya, telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebut saja apa yang mereka buat di tempat-tempat tersembunyi sudah memalukan. Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi tampak, sebab semua yang nampak adalah terang. Itulah sebabnya dikatakan, “Bangunlah, hai kamu yang tidur, dan bangkitlah dari antara orang mati, maka Kristus akan bercahaya atas kamu.

L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL

Akulah terang dunia, sabda Tuhan, siapa saja yang mengikuti Aku, mempunyai terang hidup.

Bacaan Injil

Yoh. 9:1-41 Panjang ; Yoh. 9:1,6-9.13-17.34-38 Pendek)
Imam : Tuhan bersamamu.
Umat : Dan bersama rohmu.
Imam : Inilah Injil Suci menurut Yohanes
Umat : Dimuliakanlah Tuhan.

Sekali peristiwa, ketika Yesus sedang berjalan lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya: “Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam.” Siloam artinya: “Yang diutus.” Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek. Tetapi tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: “Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?” Ada yang berkata: “Benar, dialah ini.” Ada pula yang berkata: “Bukan, tetapi ia serupa dengan dia.” Orang itu sendiri berkata: “Benar, akulah itu.” Kata mereka kepadanya: “Bagaimana matamu menjadi melek?” Jawabnya: “Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat melihat.” Lalu mereka berkata kepadanya: “Di manakah Dia?” Jawabnya: “Aku tidak tahu.” Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi.

Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat. Karena itu orang-orang Farisipun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya: “Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat.” Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu: “Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat.” Sebagian pula berkata: “Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?” Maka timbullah pertentangan di antara mereka. Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu: “Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan matamu?” Jawabnya: “Ia adalah seorang nabi.” Tetapi orang-orang Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru dapat melihat lagi, sampai mereka memanggil orang tuanya dan bertanya kepada mereka: “Inikah anakmu, yang kamu katakan bahwa ia lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah ia sekarang dapat melihat?” Jawab orang tua itu: “Yang kami tahu ialah, bahwa dia ini anak kami dan bahwa ia lahir buta, tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri.” Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan. Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata: “Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri.” Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya: “Katakanlah kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa.” Jawabnya: “Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat.” Kata mereka kepadanya: “Apakah yang diperbuat-Nya padamu? Bagaimana Ia memelekkan matamu?” Jawabnya: “Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya; mengapa kamu hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?” Sambil mengejek mereka berkata kepadanya: “Engkau murid orang itu tetapi kami murid-murid Musa. Kami tahu, bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia datang.” Jawab orang itu kepada mereka: “Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah memelekkan mataku. Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya. Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa.” Jawab mereka: “Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?” Lalu mereka mengusir dia ke luar. Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: “Percayakah engkau kepada Anak Manusia?” Jawabnya: “Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya.” Kata Yesus kepadanya: “Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!” Katanya: “Aku percaya, Tuhan!” Lalu ia sujud menyembah-Nya. Kata Yesus: “Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta.” Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ dan mereka berkata kepada-Nya: “Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?” Jawab Yesus kepada mereka: “Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu.”

HOMILI

SYAHADAT PARA RASUL (Umat berdiri)
(Kata-kata yang dicetak miring diucapkan sambil membungkuk)

I+U. Aku percaya akan Allah,
Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi.
Dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita.
Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria.

Yang menderita sengsara, dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat dan dimakamkan;

Yang turun ketempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati;

Yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang mahakuasa.
Dari situ Ia akan datang mengadili orang hidup dan mati.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja Katolik yang kudus,
persekutuan para kudus,
pengampunan dosa,
kebangkitan badan,
kehidupan kekal. Amin.

DOA UMAT

I. Melalui Kristus Putra-Nya, Allah Bapa begitu mengasihi kita. Maka marilah kita panjatkan doa kepada-Nya dengan penuh harapan.

L. Bagi para pemimpin gereja; Semoga Allah Bapa Mahabijaksana memberkati para pemimpin Gereja agar selalu ramah dan bijaksana seperti Kristus dalam menggembalakan umat yang tengah berziarah menuju kerajaan keselamatanNya. Marilah kita mohon, ….

U. Kasihanilah kami umat-Mu, ya Tuhan.

L. Bagi para pejabat pemerintahan; Semoga Allah Bapa Mahabaik memberikan terang sinar kasih-Nya bagi para pejabat pemerintahan kita sehingga mereka dengan giat mengusahakan segala sesuatu yang diperlukan untuk memajukan kesejahteraan masyarakan. Marilah kita mohon:

U. Kasihanilah kami umat-Mu, ya Tuhan.

L. Bagi mereka yang sakit dan cacat mental; Semoga Allah Bapa Mahabelaskasih membangkitkan rasa belas kasih kita terhadap mereka yang sakit dan cacat mental agar mereka jangan sampai dilalaikan ataupun disingkirkan, melainkan dirawat dengan cinta kasih. Marilah kita mohon:

U. Kasihanilah kami umat-Mu, ya Tuhan.

L. Bagi kita disekitar Altar ini; Semoga Allah Bapa sumber cahaya sejati menerangi hati dan budi kita agar semakin mengenal Dia dan Kristus Putra-Nya, serta semakin menghayati martabat kita sebagai Putra dan Putri cahaya. Marilah kita mohon:

U. Kasihanilah kami umat-Mu, ya Tuhan.

I. Allah Bapa Yang Mahakudus, dengarkanlah doa kami. Perkenankanlah kami bersyukur kepada-Mu atas segala anugerah yang telah kami terima. Buatlah kami tenang karena percaya akan memperoleh apa yang kami harapkan dalam dan karena Kristus, Tuhan kami.

U. Amin.

LITURGI EKARISTI

A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN

TUHAN YESUS, KASIHANI AKU (PS 562)

Ulangan:
Tuhan Yesus, kasihani aku, orang hina dan berdosa ini.
Ku percaya; tolonglah diriku yang bebal dan tak percaya ini.

Ayat:
Aku buta, tak melihat Dikau. Anak Daud, kasihani aku.
Syukur, Tuhan Kau pernah berkata,
“Imanmu telah menyelamatkan dikau.”

Aku tuli, tak menangkap Sabda. Yesus, Tuhan, kasihani aku. Syukur, Tuhan Kau pernah berkata,
“Imanmu telah menyelamatkan dikau.”

Aku bisu, Firman-Mu kubungkam. Kau, Sang Firman, kasihani aku. Syukur, Tuhan Kau pernah berkata,
“Imanmu telah menyelamatkan dikau.”

Aku lumpuh, bekerja tak mampu. Kau, Sang Putra, kasihani aku. Syukur, Tuhan Kau pernah berkata,
“Imanmu telah menyelamatkan dikau.”

Kar’na kusta, aku pun cemarlah. Yesus, Guru, kasihani aku. Syukur, Tuhan Kau pernah berkata,
“Imanmu telah menyelamatkan dikau.”

Aku mati, terperangkap dosa. Kau Sang Hidup, kasihani aku. Syukur, Tuhan Kau pernah berkata,
“Imanmu telah menyelamatkan dikau.”

DOA ATAS PERSEMBAHAN

I. Ya Allah, dengan gembira kami mengunjukkan persembahan yang membawa keselamatan kekal bagi kami. Kami mohon, semoga kami sanggup merayakan kurban ini dengan penuh iman dan mewujudkannya dengan pantas dalam hidup kami demi keselamatan dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

U. Amin

B. DOA SYUKUR AGUNG

PREFASI

SANCTUS (PS 385)

Sanctus, Sanctus, Sanctus,
Dominus Deus Sabbaoth;
Pleni sunt caeli et terra gloria Tua.
Hosanna in excelsis.
Benedictus qui venit in nomine Domini.
Hosanna in excelsis

DOA SYUKUR AGUNG

Anamnese

C. KOMUNI
BAPA KAMI

I. Saudara-saudari, kita telah menerima Roh Kudus yang menjadikan kita anak-anak Allah. Maka dengan kuasa Roh Kudus itu, kita berani berdoa sambil menyanyi :

I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan sehingga kami dapat hidup dengan tenteram, sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.

U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa
untuk selama-lamanya.

DOA DAMAI

I. Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah bersabda kepada para Rasul-Mu: Damai-Ku Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu: janganlah memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan berilah damai dan kesatuan sesuai dengan kehendak-Mu, Engkau yang hidup dan meraja sepanjang segala masa.
U. Amin.
I. Semoga damai Tuhan selalu bersamamu
U. Dan bersama rohmu.

AGNUS DEI (PS 406)

Agnus Dei, qui tollis peccata mundi,
miserere nobis.
Agnus Dei, qui tollis peccata mundi,
miserere nobis.
Agnus Dei, qui tollis peccata mundi,
dona nobis pacem.

PENERIMAAN KOMUNI

YESUS KAU KEHIDUPANKU (PS 541)

Yesus, Kau kehidupanku, Kau penumpas mautku;
pada salib Kau dipaku sampai mati bagiku,
agar aku mendapati hidup baru yang abadi.
Syukur hati tak henti kepada-Mu kuberi.

Yesus, Kau telah memikul fitnah, siksa terbesar,
Kau ditambatkan dipukul, walau hidup-Mu benar,
agar aku tak binasa s’lamat dari rantai dosa.
Syukur hati tak henti kepada-Mu kuberi.

Tinggi hatiku t’lah pupus oleh kelembutan-Mu;
oleh mati-Mu Kau hapus rasa pahit matiku.
Oleh nista yang Kau tanggung ‘ku yang hina jadi agung.
Syukur hati tak henti kepada-Mu kuberi.

T’rima kasih, Juru s’lamat, atas pengurbanan-Mu:
atas sakit-Mu yang sangat, atas pahit mati-Mu.
Atas luka, atas bilur, atas salib yang Kau pikul.
Syukur hati tak henti kepada-Mu kuberi.

YA TUHAN, ENGKAU SUMBER AIR HAYAT (PS 486)
Ya Tuhan, Engkau sumber air hayat
Yang minum air yang Engkau berikan
tak ‘kan haus lagi s’lamanya
Kau puaskan hatinya sampai kekal

Ya Tuhan, Engkaulah terang di dunia
siapa yang ikut Engkau tak sesat
Kau datang supaya yang buta celik
tak lagi melangkah di jalan gelap

Engkau kebangkitan dan hidup kekal
Siapa percaya tak mati kelak, dan hidup
Abadi kan didapatnya
Selamanya dia kan berbahagia

Ulangan:
Engkau juru s’lamat, ya Yesus Tuhan
kepadaMu saja ku taat penuh

ANTIFON KOMUNI Yoh. 9:11
Tuhan mengolesi mataku, lalu aku pergi, dan aku membasuh muka, dan aku melihat, dan aku percaya kepada Allah.

DOA SESUDAH KOMUNI

I. Ya Allah, Engkau menerangi setiap orang yang lahir di dunia. Kami mohon, terangilah hati kami dengan sinar rahmat-Mu agar kami mampu selalu memikirkan hal-hal yang pantas dan layak bagi keagungan-Mu serta mencintai Engkau dengan sungguh-sungguh. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U. Amin

RITUS PENUTUP

BERKAT

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu

I. Semoga Saudara sekalian dilindungi, dibimbing, dan diberkati oleh Allah yang Mahakuasa: (+) Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin.

PENGUTUSAN

I. Saudara-saudari, pergilah dalam damai sambil memuliakan Tuhan dengan hidupmu.

U. Syukur kepada Allah.

PERARAKAN KELUAR

Nyanyian Pengutusan:

O YESUS KRISTUS, SANG TERANG (PS 544)

O Yesus Kristus, Sang Terang, dunia gelap sinarilah; tuntun yang susah dan lesu masuk ke kandang domba-Mu.
Domba yang hilang carilah, sembuhkan luka hati-Nya hingga pada-Nya Kau beri damai surgawi tak henti.

Yang tuli buatlah sembuh: ‘kan mendengarkan sabda-Mu; yang bisu pun pulihkanlah: ‘kan mengungkapkan imannya.
Maka bersatu-padulah sekarang dan selamanya kami memuji-Mu terus dalam terang-Mu yang kudus.

Pengumuman Mimbar

Pengumuman Rencana Pernikahan