Pulogebang – Misa Rabu Abu di Gereja St. Gabriel Paroki Pulogebang dipimpin oleh Romo Aloysius Susilo Wijoyo, Pr dan Romo Alphonsus Setya Gunawan, Pr mengajak umat untuk bertobat.

“Misa Rabu Abu di masa pandemi ini sedikit berbeda. Banyak diskusi dan perdebatan tentang tata cara. Pertanyaan itu membuat kita juga telah membuat video sosialisasi tentang rabu abu disaat pandemi sesuai ajakan Keuskupan Agung Jakarta. Tidak penting perdebatan, yang terpenting adalah bertobat,” kata Romo Aloysius Susilo Wijoyo, Pr saat menyampaikan Homili pada Misa Rabu Abu, 17 Februari 2021 Pukul 19.00.

Ia mengatakan untuk bertobat dibutuhkan sarana. “Bertobat perlu sarana, yang ditawarkan oleh gereja yaitu 2P2D yaitu Pantang, Puasa, Doa, Derma. Bacaan Injil yang kita dengar bahwa kalau berdoa jangan ingin dilihat orang begitu juga saat berderma, berpuasa dan berpantang,” ungkapnya lagi.

Lebih lanjut, Romo Susilo, biasa disapa, mengatakan bahwa bertobat itu melalui 3 langkah. “Satu, Sadar bahwa berdosa. Setelah sadar, langkah kedua, Menyesali dosa-dosa. Baru dikatakan bertobat setelah langkah ketiga yaitu Berubah, tentunya menjadi lebih baik. Tentu saja kita tidak bisa berubah sendiri, kita perlu bantuan Tuhan agar kita dimampukan untuk berubah,” katanya.

Tema APP 2021, menurut Romo Susilo sama dengan spirit Tahun Refleksi KAJ. “Harapannya diawali dengan rabu abu, abu sebagai tanda pertobatan, kita diberikan sarana 2P2D kemudian bisa berubah lalu semakin mengasihi, semakin terlibat dan semakin menjadi berkat selama 40 hari,” harapnya.

“Ke Cikarang beli obat, mulai sekarang harus bertobat,” pesan di pantun Romo Susilo mengakhiri homilinya.

Misa Rabu Abu di Gereja St. Gabriel Pulogebang ini dilaksanakan secara tatap muka dan disiarkan secara daring di Channel youtube dan Link Facebook parokipulogebang.

DenyK