“Mata air yang memancar sampai ke hidup yang kekal“

Yesus menumbuhkan iman pada diri seorang perempuan Samaria yang tersingkir dan dipandang hina. Pada akhirnya, perempuan Samaria itu
menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Yesus memberinya air hidup. Air hidup itu tiada lain adalah Roh Allah sendiri yang mengalirkan kebenaran dan menuntun manusia pada persatuan dengan Allah, sumber keselamatan. Pengenalan akan Allah membutuhkan pertolongan dari orang lain yang bersedia menyampaikannya. Namun untuk menjadi sebuah pengalaman pribadi, orang perlu berjumpa sendiri dengan Allah.

Dalam bacaan Injil Yoh. 4:13-14,jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” Kristus
memperkenalkan diri-Nya sebagai mata air kehidupan yang melimpah. Melalui perjumpaan dan percakapan dengan Yesus, perempuan Samaria itu lambat laun mengenal pribadi Yesus. Awalnya perempuan ini mengenal Yesus hanya sebagai seorang Yahudi, selanjutnya seorang nabi yang mengetahui segala sesuatu tentang dirinya dan pada akhirnya mengakui Yesus sebagai Mesias, Juru Selamat dunia. Kesaksiannya membawa banyak orang Samaria untuk datang, berjumpa dan berusaha bercakap-cakap dengan Yesus di sumur Yakub.

Kontak pribadi dalam aneka macam wujudnya membuat pengenalan dan iman mereka terhadap Yesus makin tebal dan kuat. Iman mereka tidak lagi hanya sekedar berdasarkan kesaksian orang lain, tetapi lebih dari itu berdasarkan perjumpaan dan relasi mereka dengan Yesus secara pribadi (pengenalan yang lebih mendalam akan Yesus) dan selanjutnya mengimani bahwa Yesus sungguh-sungguh Juru Selamat Dunia.
Kontak personal menjadikan pengenalan manusia akan Yesus makin kuat. Marilah kita berusaha untuk mengadakan wawan hati dengan Yesus
sehingga kita terpaut akan pribadi Yesus. Tuhan memberkati.
(Suster PIJ)