“Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui“
Dalam bacaan pertama diceritakan bahwa Yeremia sedang mengalami dilema dalam kehidupannya. Dia melaksanakan tugas panggilan Tuhan, namun yang dia dapatkan adalah cela dan cemooh. Sebaliknya, dia hendak berhenti dari tugas panggilannya, namun dalam hatinya ada api yang menyala-nyala yang terkurung dalam tulang-tulangnya.
Namun demikian, walaupun Yeremia memperlihatkan keluh kesahnya bukan berarti dia hendak memperlihatkan ke-putusasa-an, justru sebaliknya yang diperlihatkan adalah keyakinan pada Tuhan. Keyakinan yang dimaksud, bahwa walau bagaimanapun penderitaan itu dan bagaimanapun sikap Yeremia menyikapi masalah itu bahwa Tuhan tidak pernah untuk meninggalkannya.
Tuhan tetap menyertainya seperti pahlawan yang gagah, “Tetapi TUHAN menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yer. 20:11) dan dia akan tetap memuji Tuhan, “Menyanyilah untuk TUHAN, pujilah TUHAN! Sebab ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.” (Yer. 20:13).
Kejahatan sudah ada sejak dosa Adam. Namun kata Paulus karena jasa Yesus Kristus kita semua memperoleh kasih karunia Allah. Kita diutus menjadi nabi-nabi masa kini, resiko tentu selalu ada. Namun kata Yesus janganlah kita takut pada mereka yang dapat membunuh badan saja tetapi tidak dapat membunuh jiwa. “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.” (Mat. 10:28) Para Martir telah membuktikan! Penderitaan mereka pandang menjadi suatu rahmat dan menjadi sarana untuk pewartaan.
Jika kita berani mengakui Kristus didunia ini kita akan diakui-Nya dihadapan Bapa. Dalam segala perkara yang penting kita menyerahkan semua dalam perkara Allah. Selebihnya Dia-lah yang menyelesaikannya karena itu kita tak perlu takut. Tuhan memberkati.
*** (Suster PIJ)