“Bertobatlah, sebab Kerajaan  Sorga sudah dekat!“

Dalam Injil hari ini, kita merenungkan tentang Yesus yang mengawali karya-Nya dengan melibatkan manusia untuk ikut ambil bagian  idalamnya. Karya Yesus diawali dengan sebuah seruan kepada umat Israel agar kembali ke jalan yang telah ditetapkan Tuhan. “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (lih. Mat. 4:17). Seruan pertama Yesus ini menjadi awal dari misi keselamatan dan undangan yang terus menerus harus kita jawab melalui pikiran, perkataan dan perbuatan kita yang nyata dalam hidup sehari-hari. Bertobat berarti melakukan apa yang dikehendaki oleh Allah, menghidupi nilai-nilai Kerajaaan Allah yang diwartakan oleh Yesus sendiri. Pewartaan Yesus yaitu: cinta kasih, sukacita, kedamaian dan keadilan. Dasar dari pertobatan kita yang terus menerus adalah Yesus sendiri yang rela menderita sengsara dan wafat demi cinta-Nya kepada kita yang sering jatuh dalam dosa.

Sejak semula Yesus juga melibatkan manusia dalam karya keselamatan seperti yang kita renungan hari ini dari Injil Mat. 4:18-23. Mereka yang dipanggil untuk terlibat dalam karya keselamatan bukanlah pengangguran atau yang memiliki banyak waktu luang. Yesus tahu dan paham dengan kesibukan manusia. Tetapi justru dalam kesibukannya itulah mereka dipanggil untuk diikutsertakan dalam karya keselamatan Allah. Seperti Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes dipanggil untuk menjadi murid Yesus, ajakan-Nya hanya satu, yaitu: “Ikutlah Aku!” Tanpa berpikir panjang, mereka langsung mengikuti Yesus dan bersedia menjadi murid-Nya. Bagi mereka, tawaran untuk mengikuti Yesus menjadi sebuah pilihan utama dan kesempatan untuk ambil bagian dalam tugas pelayanan-Nya. Mereka menerima panggilan Yesus dengan sukacita, tanpa paksaan untuk meninggalkan pekerjaan yang sudah tetap.

Keputusan untuk mengikuti Yesus dan menjadi murid-Nya tentu memerlukan sikap “kepasrahan” yang luar biasa. “Pasrah” dalam arti mempunyai keyakinan bahwa Yesus menjadi segalanya dalam hidup. Bagaimana dengan kita yang juga memperoleh panggilan yang sama seperti Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes? Semoga teladan, mereka selalu menyemangati hidup kita. Tuhan memberkati.
(Suster PIJ)