“Ia mengembusi mereka dan berkata: ‘Terimalah Roh Kudus’.“

Hari ini Gereja merayakan Hari Raya Pentakosta. Kita telah mempersiapkan Hari Raya Pentakosta dengan diawali Novena Roh Kudus selama sembilan hari, dengan dambaan dan harapan kita menerima anugerah Roh Kudus, sehingga kita hidup dan bertindak sesuai dengan bisikan dan dorongan Roh Kudus. Selama kita mengikuti Novena Roh Kudus kita telah memohon Roh Kudus untuk hadir dalam hidup kita. Semoga kita hidup dan dibarui dalam Roh-Nya. Hidup dan bertindak sesuai dengan bisikan atau dorongan Roh Kudus berarti menghayati atau melaksanakan keutamaan-keutamaan seperti: “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” (Gal. 5:22-23).

Hari Raya Pentakosta merupakan puncak Perayaan Paskah. Selama lima puluh hari kita bersukacita merayakan misteri Paskah karena Kristus telah mengalahkan kuasa maut. Ia menderita sengsara, wafat tetapi bangkit dengan jaya. Dialah Sang Kehidupan dan Pembawa Damai Sejahtera. Pada peristiwa agung ini, Allah Bapa mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada kita. Kita disatukan oleh Bapa dengan Putra Tunggal-Nya, dan kita diangkat menjadi anak-anak-Nya. Ketika kita dibaptis kita telah menerima Roh Kudus.

Demikian juga dengan Sakramen Krisma yang memampukan kita bersaksi tentang Kristus. Secara khusus pada hari ini, Kristus mencurahkan Roh yang sama kepada kita.

Dalam Injil hari ini, kita merenungkan ketika para murid berkumpul, Yesus datang ditengah-tengah mereka dan memberikan damai sejahtera kepada mereka. Ia menunjukkan lambung dan tangan-Nya kepada mereka. Yesus mau menunjukkan kepada para murid bahwa Dialah Tuhan yang telah mengalahkan kuasa maut. Misteri agung ini yang harus diwartakan oleh para murid. Untuk itu, Yesus menghembusi mereka dengan
Roh-Nya lalu diakhiri dengan perutusan. (Yoh. 20:19-23).

Semoga Roh Tuhan memperkuat kepercayaan dan keyakinan kita, bahwa apapun yang terjadi, kita aman berada dalam tangan-Nya. Tuhan memberkati.
*** (Suster PIJ)