Pada mulanya, inisiatif sejati berasal dari Allah dan dengan memohon inisiatif ilahi ini, kita akan mampu bersama Dia menjadi pewarta injil (Evangelii Gaudium 112).

Keselamatan yang sudah Allah laksanakan diteruskan melalui pewartaan para Rasul, disebut pewartaan pertama atau Kerygma.

Para Rasul tidak saja mewartakan Injil dengan kotbah namun juga dengan teladan dan perayaan (Dei Verbum 7).

Hal itu disampaikan oleh Rm Carolus Putranto Tri Hidayat, Pr dalam Sarasehan Katekese bertema ‘Katekese Sebuah Kisah Kasih’ yang diselenggarakan oleh Seksi Katekese Gereja Santo Gabriel, Paroki Pulo Gebang bekerjasama dengan Komisi Kateketik (KomKat) KAJ di aula GKP lt.3Minggu (19/5/2024) siang.

Rm C. Putranto Tri Hidayat, Pr

Lebih lanjut, Romo Uut beliau biasa disapa, mengatakan bahwa katekese adalah bagian dari evangelisasi untuk menumbuhkan-kembangkan iman dan dipupuk sepanjang hayat.

“Pendampingan untuk pertumbuhan iman ini tidak berhenti pada persiapan penerimaan sakramen-sakramen inisiasi tetapi terus dilakukan untuk mengenal dan mengetahui rencana Allah bagi dirinya,” ungkapnya.

Menurut dosen teologi di STF Driyarkara ini, berkatekese berarti ambil bagian dalam karya Allah Tritunggal sendiri yang ingin menarik semakin banyak orang masuk kedalam persekutuan denganNya.

Kemudian, beliau juga menjelaskan tentang dua jenis katekese yaitu kerygmatis (mengungkapkan kasih Allah) dan katekese mistagogis yaitu melibatkan seluruh umat.

Sebagai ketua komisi kateketik KAJ, Rm Uut melayani berbagai katekese mulai dari keluarga, anak-anak hingga lansia, difable, orang terpinggirkan/dipenjara, dll serta memberikan beberapa contoh pelayanan.

“Bapa Paus membasuk kaki umat yang ada di penjara. Menunjukkan bahwa katekese tidak menunjukkan dosa seseorang tetapi mengedepankan kasih,” kata Romo yang juga pamong seminari tinggi KAJ ini.

Kuis peserta dari moderator-2 Sutriantoro

Sarasehan ini dibuka oleh Pastor Kepala Paroki Pulo Gebang Rm Yohanes Radityo Wisnu Wicaksono, Pr sekaligus juga memberikan sesi materi katekese.

Rm Yohanes Radityo Wisnu Wicaksono, Pr

Mengawali pemaparannya, Rm Inung beliau biasa disapa, bercerita tentang kisah seorang guru yang rela mengajar di pelosok yang mayoritas muridnya beragama muslim. Alasannya sederhana, bahwa guru tersebut hanya ingin dikenal bahwa orang katolik itu baik.

Tentang katekese, beliau mengutip injil Mat 28:19-20 dan Mar 16:15 yaitu tentang perintah Yesus. “Pergilah….dan ajarlah mereka, beritakanlah Injil kepada segala makluk. Tidak sekedar dibabtis tetapi berkelanjutan. Bukan hanya kewajiban para pastor atau katekis tetapi semua umat yang telah dibaptis,” katanya.

Menurut Romo yang hobby koleksi tokoh anime ini, bahwa katekese penting untuk pendewasaan iman. Iman dewasa menurutnya ada lima yaitu: memusatkan perhatian pada Kristus, pemberian diri yang tulus, tidak mudah bertengkar, tabah dalam memikul salib,dan terakhir adalah mengikuti seluruh ajaran dan kehendak Tuhan. Outputnya adalah menjadi orang katolik yang tangguh dan dewasa dalam iman.

Rm Inung memberikan hadiah quis pada salah satu peserta

Selanjutnya Yulius Andrianto yang menjadi moderator-1 sarasehan, menyampaikan pengantar singkat katekese.

Koordinator bidang pastoral khusus KomKat KAJ ini mengatakan bahwa perintah Yesus yaitu “ajarlah mereka” meliputi segala sesuatu dan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan budaya dan perkembangan zaman.

“Katekese masa kini, pesan yang disampaikan cocok dan relevan dengan umat yang dilayani. Bila tidak sesuai bisa dievaluasi dan diperbarui,” katanya.

Ketua Katekese Angela Windy dan DPH Yohanes Kok Chiung memberikan penghargaan kepada moderator-1 Yulius Andrianto

Diakhir sesi, moderator membuka sesi tanya jawab kepada peserta.

Menurut ketua panitia Gaudensia Diana, sarasehan ini diselenggarakan untuk memperkenalkan dasar-dasar katekese.

Ketua Panitia Gaudensia Diana memberikan penghargaan kepada Rm Inung

Hadir sekitar 200 umat terdiri dari para ketua lingkungan, seksi liturgi lingkungan, koordinator wilayah, DPH, panitia dan umat yang ingin mengetahui tentang katekese.

Acara semakin meriah dengan adanya quis dan doorprize dari kedua Romo dan dipandu oleh pembawa acara Nando dan Emiliana juga moderator-2 Sutriantoro.

MC Sarasehan Nando dan Emiliana

Di penghujung acara, ketua katekese Paroki Pulo Gebang Angela Windy sangat mengapresiasi peserta yang hadir dan mengingatkan kembali tentang pelayanan sakramen inisiasi di Paroki baik jadwal dan persyaratannya. Kemudian juga perkembangan Bina Iman Anak/Remaja (BIA/BIR) dan Bina Iman Anak Negeri (BIAN), rencana mengadakan Bina Lansia dan sakramen untuk difable, pengembangan BIA BIR Wilayah dan kebutuhan akan guru BIAN.

Anggota seksi katekese paroki memberikan semangat peserta disetiap sesi

Pukul 15.30 sarasehan ditutup dengan foto bersama.

(Kontributor: Deny Kus Indarto/ foto: Komsos parokipulogebang)