Untuk pertama kalinya umat Katolik Paroki Pulogebang bisa mengikuti secara langsung atau live streaming Misa di Gereja (sendiri) St Gabriel. Misa perdana ini dilaksanakan bertepatan dengan Misa Hari Raya Kenaikan Tuhan pada Kamis (21/5/2020) yang dimulai tepat pukul 09.00 WIB.

suasana misa live streaming

Misa live streaming via Youtube ini dipersembahkan secara konselebran Romo Aloysius Susilo Wijoyo, Pr dan Romo Alphonsus Setya Gunawan, Pr yang keduanya merupakan Romo Paroki St Gabriel Pulogebang.

Dalam khotbahnya, Romo Gunawan menyampaikan bahwa Yesus naik ke surga bagi para murid bisa dilihat dari 2 sisi. Sisi negative yaitu sedih karena berpisah dan sisi positifnya para murid menjadi matang, dewasa dan bertanggungjawab sehingga bisa terus mewartaan Injil sampai ke ujung bumi.

kameraman

“Adanya covid-19, kita sedih, prihatin, jenuh, dll. Namun disisi lain kita menjadi manusia yang lebih bertanggungjawab dan kreatif. Kondisi apapun kita harus tetap optimis dan penuh harapan, karena Yesus akan menyertai kita sampai akhir zaman,” harap Romo Gunawan seperti pengalaman para murid Yesus.

Misa ini terselenggara atas kerja keras seksi Komsos dan seksi Liturgi Paroki. Persiapan yang sangat singkat menjadi pelecut semangat tim. Gladi bersih pelayan liturgi, test perlengkapan audio video hingga sosialisasi kanal Youtube ke umat melalui grup whatshap, baru disosialisasikan malam sebelumnya.

Walaupun begitu, respon dan antusias umat begitu luar biasa. Misa yang dilaksanakan sekitar 52 menit itu menunjukkan jumlah viewer di channel Youtube mencapai 1489 view (21/5/2020, 15.50). Bisa jadi 1 viewer mewakili 1 keluarga atau komunitas sehingga umat yang mengikuti Misa akan lebih banyak lagi.

Ucapan terimakasih yang membanggakan buat kedua Romo dan tim dari umat Paroki membanjiri pesan di grup whatshapp. Kerinduan umat akan sapaan Romo Paroki sedikit terobati karena sebelumnya umat hanya bisa mengikuti misa di TVRI atau live streaming dari gereja lain.

Misa yang tetap menaati arahan pemerintah demi mencegah penyebaran Covid-19 yaitu tidak melibatkan banyak orang, jaga jarak dan menggunaan masker, dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan. Saran dan masukan dari umat menjadi evaluasi berharga bagi tim untuk lebih baik lagi.

Proficiat

Penulis : Deny Kus / Foto : Komsos