Warta Gabriel 09 Juli 2023

Matius 11: 25-30
Dalam bacaan Injil hari ini Yesus mengucap syukur kepada Bapa-Nya karena anugerah iman yang diberikan-Nya kepada orang-orang kecil (ayat 25-27) dan mengundang semua orang yang letih lesu dan berbeban berat untuk datang kepada-Nya (ayat 28-30).

Siapakah yang disebut orang-orang kecil? Banyak dari kita biasa mengenal orang-orang kecil adalah orang-orang yang miskin dan papa. Namun Yesus menerangkan bagi kita bahwa Orang-orang kecil adalah mereka yang menggantungkan seluruh hidupnya kepada Allah sebagai seorang anak terhadap bapanya. Orang-orang kristen adalah orang-orang kecil yang telah diberi karunia mengenal Bapa dan Anak-Nya Yesus Kristus. Dan dengan demikian kita juga diundang untuk mengembangkan pengenalan itu.

Setelah Yesus mengucapkan doa syukur ini, Yesus juga mengundang semua yang letih lesu dan berbeban berat agar datang kepada-Nya. Nah siapakah orang-orang ini? Mereka adalah orang-orang yang saat itu hidup di bawah tekanan aturan agama Yahudi. Para pemimpin agama Yahudi dalam hidup keagamaannya lebih menekankan ketaatan pada aturan daripada hubungan pribadi dengan Allah. Maka hidup keagamaan menjadi beban yang harus dilakukan dan mereka tidak menjadi manusia yang merdeka. Dari sebab itu Yesus mau mengundang para pendengarnya agar datang kepada-Nya dan belajar dari-Nya. Belajar macam apa? Yakni belajar hidup dekat dengan Allah. Karena hidup yang semacam ini yang akan memberikan kelegaan dan ketenangan. Yesus adalah seorang guru yang “lemah lembut dan rendah hati” Yesus tidak memaksa maupun mengancam. Saat kita menjadi orang yang selalu hidup dalam persatuan dengan Allah, maka segala beban hidup akan terasa ringan dan menyenangkan. Memang hidup bersama dengan Yesus tidak akan membebaskan kita dari beban atau salib mengikuti Dia, tetapi karena persatuan kita dengan Allah, kita dikuatkan untuk memikul beban dan salib hidup kita sehari-hari dan semua itu akan terasa ringan dan penuh sukacita.

Yesus tidak pernah meninggalkan kita seorang diri, Dia selalu menyertai kita senantiasa. Kesanggupan kita berasal dari Dia, maka kita tidak dapat membanggakan diri sedikitpun. Hal ini terbukti dari begitu banyak orang kudus yang dalam perjuangan hidupnya mengalami kesulitan dan penganiayaan, namun mereka semua mengandalkan kekuatan Allah dan senantiasa hidup dalam persatuan dengan Allah hingga akhir hidupnya mereka memperoleh kekudusan dan kemuliaan surgawi. Nah saudara saudariku yang terkasih pesan Injil hari ini, marilah kita senantiasa menjadi orang-orang kecil yang senantiasa menggantungkan seluruh hidup kita hanya kepada Allah.***  (Suster PIJ)

BACAAN I

Za. 9:9-10.
"Lihatlah, rajamu datang dengan rendah hati!"

Bacaan II

Rm. 8:9,11-13.
"Jika kamu mematikan perbuatan nafsumu dengan Roh Allah maka kamu akan hidup."

Misa Harian:
Senin - Jumat, pkl. 05.30
Misa Jumat Pertama & Adorasi Sakramen Mahakudus:
Jumat, pkl. 19.00 (misa harian pagi ditiadakan)
Misa Mingguan :
Sabtu : pkl. 17.00
Minggu : pkl. 06.30 | 09.00 | 17.00

1. Surat Baptis Bayi pada penerimaan 28 Mei 2023 sudah dapat diambil di Sekretariat Paroki.

Pengumuman III

1. Sdri. Elfrida Fransisca (Sta. Monika) dengan Sdr. Hadiyanto Citra (Jakarta)

Anda yang mengetahui halangan perkawinan tersebut, dimohon memberitahu Pastor Paroki.

Tahun I dan II. Liturgi Sabda misa pada hari-hari biasa umumnya mencakup bacaan-bacaan sebagai berikut:

• Bacaan I, diambil dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru selain Injil.
• Mazmur Tanggapan.
• Bacaan Injil, dibacakan dari bukukhusus yang disebut Evangeliarum(Kitab Injil), yang memuat bacaan-bacaan Injil dengan sedikitpengubahan demi keperluanliturgis.

...selesai...