Warta Gabriel 26 Februari 2023

Hari ini Gereja memasuki masa Prapaskah. Masa dimana kita menyiapkan diri dengan doa, amal dan
kasih sebagai ungkapan pertobatan dan pembaharuan diri. Banyak ajakan pertobatan diulang terus menerus berarti hal tersebut penting atau karena kita belum melaksanakannya seperti apa yang di harapkan.

Bacaan Injil hari ini bagi telinga iman umat cukup membingungkan. Tuhan Yesus kok dicoba, ya bahkan dibawa iblis untuk dicobai. Kita tidak bisa menolak realita iman ini. Hal ini justru menyadarkan kita bahwa Tuhan Yesus sungguh-sungguh telah menjadi sama dengan kita manusia kecuali dalam hal dosa. Teks Injil ini harus menghibur kita dan mengarahkan mata iman kita kepada Dia yang telah dicobai dalam segala sesuatu tetapi menang. Dia tahu bahwa setiap hari kita ini diuji untuk memilih Allah atau diri sendiri dan dunia. Dia telah keluar dari seluruh pencobaan ini sebagai orang yang lapar supaya kita mengabdi-Nya dalam diri orang yang lapar khususnya dalam masa Prapaskah ini.

Dalam masa tobat ini kita perlu dengan jujur dan tulus mengakui dosa-dosa kita dan memohon kekuatan agar dapat tetap setia kepada-Nya. Hanya dengan pengakuan yang jujur dan penyerahan diri kita kepada-Nya kita dapat mengalahkan kekuatan iblis. Hendaknya kita menyatukan kekuatan kita sendiri dengan kekuatan Allah dalam melawan setiap godaan yang muncul dalam hidup kita.

Bacaan I
Kej. 2:7-9; 3:1-7

7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.

9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”

2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,

3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”

4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati,

5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”

6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

Bacaan II
Rm. 5:12-19

12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.

13 Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.

14 Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.

15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.

16 Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.

17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.

18 Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.

19 Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.

Misa Harian: Senin – Sabtu, pkl. 05.30
Misa Jumat Pertama: pkl. 19.00
Misa Mingguan :
Sabtu : pkl. 17.00
Minggu : pkl. 06.30 | 09.00 | 17.00

Sambungan penjelasan TPE 2020.
7. Makna MENEBAH DADA:
• Saat Pernyataan Tobat (Saya Mengaku): tanda tobat dan penyesalan. Dilakukan pada kata-kata: “… saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa.”

8. Makna MENUNDUKKAN KEPALA:
• Saat Menerima Berkat: tanda kesediaan dan kerendahan hari.

9. Makna MEMBUNGKUK:
• Saat Aku Percaya: tanda hormat (sembah sujud) kepada Sabda yang menjadi manusia (peristiwa Inkarnasi).
    * Dilakukan pada kata-kata: “Ia dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia” (Syahadat Nikea -Konstantinopel); atau
* Pada kata-kata: “Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria” (Syahadat Para Rasul).
• Imam Berlutut Setelah Konsekrasi: tanda hormat dan pujian.

… bersambung …

• Surat Baptis tanggal 29 Januari 2023 sudah dapat diambil di Sekretariat Paroki.

Pengumuman II
1. Sdri. Catharina (Sta. Maria Fatima) dengan Sdr. Tommy Supit (Jakarta)

Anda yang mengetahui halangan atas perkawinan berikut, dimohon memberitahu Pastor Paroki.