Warta Gabriel 29 Oktober 2023

Matius 22: 34 – 40

Bacaan Injil hari ini berisi tentang perintah yang besar dalam hukum taurat. Perintah kasih kepada Allah sebagai hukum “yang terutama dan pertama” dari perintah-perintah yang terdapat dalam hukum taurat, sedangkan kasih kepada sesama sebagai perintah kedua yang sama dengan itu. Kita cukup mengingat kedua perintah ini dan melaksanakannya, maka kita menjadi sempurna dan bahagia. Mengapa kasih kepada Allah itu merupakan perintah yang besar dan pertama? Jawabannya ialah karena Allah telah lebih dahulu mengasihi kita. Kita ini ada karena Dia.

Kasih kepada Allah itu bukan suatu hal yang abstrak karena Allah itu ada dalam hidup kita, Dia sangat dekat dengan kita. Nah yang menjadi persoalan ialah dapatkah kita mengasihi Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap akal budi kita? Bisakah Orang mengasihi Allah sehabis-habisnya? Jawabannya ialah dapat, tetapi tidak mudah dan tidak mungkin terjadi dengan kekuatan sendiri. Peristiwa orang kaya yang tidak dapat mengikuti Yesus dengan menjual seluruh hartanya dan membagikannya kepada orang miskin merupakan salah satu bukti nyata (19:16-26) Lalu siapakah yang bisa mengasihi Allah dengan segenap hati? Yakni orang yang sadar dan percaya bahwa dia sangat dicintai oleh Allah. Yesuslah bukti cinta itu dan Dia datang untuk menyatakan kasih itu. Maka untuk mengasihi Allah dengan segenap hati kita, kita harus pertama-tama menerima Yesus.

Perintah kedua dalam Injil mengajarkan supaya kita melihat sesama sebagai bagian dari diri kita sendiri, oleh karena itu harus dicintai dan didambakan segala yang baik seperti kita mencintai dan mendambakan segala yang baik bagi diri kita sendiri. Ini bukan hal yang mudah apalagi melihat sesama yang berseberangan dengan kita. Bagaimana kita bisa mengatasi kesulitan ini? Memang perintah ini lebih sulit dilaksanakan kalau kita tidak didorong oleh kasih kepada Allah. Itulah sebabnya maka perintah kasih kepada Allah merupakan hukum terbesar dan pertama. Bagaimanapun juga kita harus sadar akan indahnya perintah ini yang membuat Kuk yang dipasang Tuhan Yesus menyenangkan dan beban-Nya ringan (11:30). Hidup bersama akan menjadi lebih indah dan meyenangkan apabila kita mengasihi sesama seperti diri kita sendiri. Ingatlah Allah dalam diri Yesus hadir dalam diri dan hidup kita, tapi bukan hanya pada kita saja melainkan juga dalam diri sesama kita. Itu sebabnya pula, jika kita mengasihi Allah maka kita juga harus mengasihi sesama kita. (**Suster PIJ**)

BACAAN I

Kel 22:21-27

"Jika kami menindas seorang janda atau anak yatim, maka murka-Ku akan bangkit, dan Aku akan membunuhmu"

Bacaan II
1 Tes 1: 5C-10

"Kami berbalik dari berhala-berjala kepada Allah untuk mengabdi kepada Allah dan menantikan kedatangan Anak-Nya"

Misa Harian:
Senin - Jumat, pkl. 05.30
Misa Jumat Pertama & Adorasi Sakramen Mahakudus:
Jumat, pkl. 19.00 (misa harian pagi ditiadakan)
Misa Mingguan :
Sabtu : pkl. 17.00
Minggu : pkl. 06.30 | 09.00 | 17.00

Pengumuman I
• Sdr. Fransiskus Stanly Gyver (St. Kristoforus) dengan Sdri. Anastasia Gusvina Benga Haban (Gereja St. Aloysius Gonzaga Paroki Cijantung)

• Sdr. Thomas Aditya dengan Sdri.Gabrielle Cindy Angkasa (St. Yohanes Bosco)

Pengumuman II
• Sdr. Michael Wahyu Nugroho (St.Laurensius) dengan Sdri. Regina Maria nona Duri (Gereja St. Maria Fatima Paroki Karmel Lembang Bandung Barat)

Pengumuman III
• Sdr. Nicholas Feri Kurniawan dengan Sdri. Veronica Vera Olifia Permatasari (St. Yustinus)

Sdri. Melvia Claudia Tugianto (St. Yudas Tadeus) dengan Sdr. Filipus Fendy Heriyanto (Gereja Santo Paskalis Paroki Cempaka Putih)

Sdr. Lucas Andrew Linarchdo (Sta. Agnes) dengan Sdri. Claudia Virani (St. Paulus).

Anda yang mengetahui halangan perkawinan tersebut, wajib memberitahu Pastor Paroki.

Rekening Kolekte ke-1
BCA 419‐302‐7981 (PGDP Santo Gabriel)

Rekening Kolekte ke-2/Pemeliharaan Kompleks Gereja
BCA 093‐303‐3349 (PGDP Santo Gabriel)