BANDUNG – Bertempat di Pusat Pastoral (Puspas) Keuskupan Bandung, sejak Senin 4 November hingga 14 November mendatang para uskup se Indonesia melangsungkan sidang tahunan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).  Hadir dalam sidang ini, selain para uskup dan administrator apostolik dari 37 keuskupan, ada juga 3 uskup emeritus, para sekertaris komisi, lembaga, sekertariat dan departemen KWI serta beberapa tamu perwakilan dari Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI, Unio Indonesia, Peritus, pengamat hukum Gereja dan Konferensi Pemimpin Tinggi Tarekat Religius se-Indonesia (Koptari).

Sidang dengan tema, “Persaudaraan Insani untuk Indonesia Damai” ini dibuka Senin lalu oleh Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, Ketua KWI yang juga Uskup Agung Jakarta, dengan mengetuk palu setelah semua yang hadir menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dalam sambutannya ia mengucapkan terima kasih kepada Keuskupan Bandung yang telah dua tahun berturut-turut menjadi tuan rumah Sidang KWI. Dalam sidang ini para uskup akan membahas secara khusus dokumen Abu Dhabi yang menggarisbawahi pentingnya relasi dengan kaum Muslim.

“Konferensi ini mengakar-rumputkan dokumen Abu Dhabi dan diharapkan dengan pembelajaran yang ada dapat memberikan inspirasi untuk melakukan sesuatu yang bermuara pada transformasi kehidupan,” ungkap Kardinal Suharyo.

Dokumen Abu Dhabi adalah sebuah dokumen yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Dr Ahmed At-Tayyeb, dalam Pertemuan Persaudaraan Manusia di Uni Emirat Arab, Senin (4/2/2019). Deklarasi yang disebut sebagai “Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan” itu merupakan kesepakatan untuk bersama-sama berupaya mendorong untuk hubungan yang lebih kuat antara umat manusia.

Ada beberapa catatan menarik dalam sidang KWI kali ini yang disampaikan, baik oleh Kardinal maupun Duta Besar Tahta Suci Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo. Kardinal mengatakan, ini adalah sidang KWI pertama kali tanpa kehadiran Uskup Timika, mendiang Mgr. Yohanes Philipus Saklil yang dipanggil Tuhan pada 3 Agustus 2019 yang lalu. Sidang ini juga menjadi sidang pertama bagi Uskup Keuskupan Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap., juga untuk Administratur Keuskupan Timika, RD Marthen Kuayo.

Mgr. Piero Pioppo mengatakan, ini adalah sidang pertama dengan Ketua KWI yang baru saja diangkat oleh Paus Fransiskus menjadi Kardinal. Juga, hari itu menjadi peringatan 25 tahun Mgr. Julius Kardinal Darmaatmadja, SJ diangkat menjadi kardinal.

Dirjen Bimas Katolik Aloma Sarumaha juga mengucapkan selamat atas dilantiknya Mgr. Ignatius Suharyo sebagai Kardinal. Dirinya diutus oleh Presiden RI Joko Widodo untuk hadir saat pelantikan di Vatikan pada 5 Oktober 2019 silam, namun tidak sempat bertemu dengan Mgr. Suharyo saat di Roma.

Hingga saat ini para pemimpin gereja Katolik di Indonesia ini masih bersidang di Bandung. (Ferdinand Lamak/Foto: Dokpen KWI)