Tuguran, bisa diartikan berjaga-jaga dengan cara berdoa. Tuguran adalah untuk mengenang peristiwa yang terjadi di Taman Getsemani.

Setelah perjamuan terakhir, Yesus dan para murid-Nya pergi dan sampai di Getsemani. Yesus kemudian mengajak tiga murid-Nya yaitu Petrus, Yakobus dan Yohanes lalu meninggalkan yang lainnya. Ketiga murid diminta untuk berjaga-jaga sementara Yesus pergi menyendiri untuk berdoa. Yesus berdoa kepada Bapa-Nya, meminta agar cawan itu berlalu daripadanya, jika memang Allah menghendaki.

Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah. (Markus 14:38) Sama seperti peristiwa Yesus meminta murid-Nya, demikian juga di dalam tuguran, kita diminta untuk berjaga-jaga dalam doa, dengan cara berdoa di hadapan Sakramen Mahakudus yang tersimpan dalam sibori dalam diam dan keheningan. Dalam diam dan keheningan ini, kita menemani Yesus yang sedang takut menghadapi saat-saat terakhir sebelum penderitaan-nya di kayu salib.

Lagu Pembuka : PS 557 – Allah yang Tersamar

Tanda Salib dan Salam
P : Dalam nama Bapa (ⴕ), dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin

Pujian Pembuka
P : Terpujilah Allah untuk selama-lamanya.
U : Ya Yesus dalam Sakramen Mahakudus.

P : Salam, ya Tuhan Yesus Kristus yang hadir dalam Ekaristi Mahakudus
U : Engkaulah Roti yang turun dari surga, Engkaulah Roti yang memberi hidup.

P : Salam, ya Tuhan Yesus Kristus yang hadir dalam Perayaan Ekaristi
U : Engkaulah sumber yang memberi kelegaan bagi mereka yang kehausan.

P : Salam, ya Tubuh Kristus yang diserahkan bagi kami sebagai kurban. Salam, ya Darah Kristus yang ditumpahkan untuk keselamatan kami.
U : Engkaulah yang menebus kami dari segala dosa kami.

P : Bersama seluruh malaikat dan semua orang kudus
U : Kami menyembah Engkau ya Tuhan yang hadir dalam Sakramen Mahakudus.

Doa Pembukaan
P : Marilah kita berdoa .. (hening sejenak)
Allah yang penuh belas kasih, Engkau menganungerahkan Putra-Mu sendiri untuk mengalami penderitaan di kayu salib, karena dosa-dosa kami. Perkenankanlah kami memberikan segala pujian, sembah dan bakti kami serta upaya kami untuk berlaku dengan adil dan membawa kesejahteraan bagi semua.

Saat ini, kami hadir di sini, menyediakan waktu kami, hendak mengenangkan dan menemani Putra-Mu terkasih yang tengah menghadapi ketakutan menghadapi sengsara-Nya. Mampukan kami untuk setia pada kehendak-Mu sekalipun kami mengalami penderitaan.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa Allah, kini dan sepanjang segala masa.
U : Amin.

Bacaan

Allah adalah kasih (Yoh 15:9-17)
“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.

Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang  memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”

P : Demikianlah Injil Tuhan
U : Terpujilah Kristus

Doa Silih kepada Hati Yesus Yang Mahakudus
P  :Yesus yang penuh kasih, Engkau begitu mengasihi dunia ini. Tetapi betapa kami sering mengabaikan kasih-Mu. Maka kami akan melakukan silih atas segala kelalaian dalam hidup kami yang amat melukai hati-Mu.
U:  Hati Yesus yang mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.

P : Kami mohon ampun atas dosa-dosa yang amat memalukan. Kami akan melakukan silih bagi mereka yang tegar hati dalam ketidakpercayaan, bagi mereka yang meninggalkan Engkau, dan bagi yang tersesat seperti domba yang tanpa gembala, dan juga bagi mereka yang mengingkari janji baptisnya, dan yang menghindari beban ringan perintah-Mu.
U Hati Yesus yang mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.

P : Kami ingin melakukan silih atas segala dosa masyarakat kami, atas nafsu liar dan rendah, atas kecurangan umat-Mu, atas sikap tak peduli dan sumpah serapah, atas sikap melawan Gereja-Mu, atas sikap tidak hormat dan penghinaan terhadap kasih-Mu dalam Sakramen Mahakudus, dan atas pelanggaran-pelanggaran terhadap hukum-Mu.
U : Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.

P :  Itulah dosa-dosa yang menyebabkan Engkau wafat. Tetapi kami ingin ikut ambil bagian dalam penebusan-Mu dengan membawa ke altar kurban hidup yang Kau laksanakan di Salib. Kami juga ingin ikut serta dalam penderitaan Santa Perawan Maria, para kudus, dan seluruh Gereja-Mu.
U:  Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.

P :  Karena rahmat-Mu kami ingin melakukan silih atas dosa-dosa kami, dan juga atas dosa-dosa orang lain. Kami akan melakukan silih dengan menjadi orang yang teguh iman, dengan hidup suci, dan dengan setia kepada hukum Injil, yang hukum utamanya adalah Kasih.
U :  Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.

P :  Kami juga berjanji untuk melakukan yang terbaik agar orang-orang tidak menghina Engkau, dan agar orang-orang mengikuti Engkau.
U : Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.

P : Yesus Tuhan, terimalah ungkapan cinta kasih kami ini bersama dengan doa-doa Santa Perawan Maria, yang berdiri di dekat Salib-Mu, yang menjadi teladan dalam berbuat silih. Jagailah kami agar setia sampai mati. Bimbinglah kami agar setia kepada-Mu dan tuntunlah kami agar dapat masuk ke tanah terjanji di surga, tempat Engkau bersama Bapa dan Roh Kudus hidup dan meraja sepanjang masa.
U :  Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.

Doa Penutup (dapat didoakan bersama-sama)
P : Yesus Kristus, dalam rupa yang tersamar, semoga dengan berjaga-jaga dan menemanimu, kami semakin menyadari begitu besarnya kasih-Mu pada kami orang yang berdosa dan kami mampu membagikan kasih itu kepada sesama kami dengan perbuatan kami seturut ajaran-Mu.

Sebab Engkaulah Tuhan, pengantara kami yang bersama dengan Bapa, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa.
P : Dalam nama Bapa (ⴕ), Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.

Lagu Penutup : PS 600 – O Rahmat yang Mengagumkan