Fungsi bunga di gereja adalah untuk mendukung umat dalam mengikuti Ekaristi. Rangkaian bunga harus menunjukkan dan menghadirkan keindahan dan kebenaran kasih Allah,  maka menata bunga di depan altar tidak boleh lebih tinggi dari altar dan tidak boleh artifisial (bunga buatan/tidak asli). Hal ini dikatakan narasumber Lucia Raras P dalam “Workshop Merangkai Bunga” di Gedung Karya Pastoral Lantai 3 Paroki Pulo Gebang pada Sabtu (27 April 2024) pagi.

Workshop yang dimulai pukul 09.00 ini, diikuti oleh 73 peserta dan bertujuan untuk menjaring anggota baru sebagai tim dekor bunga altar di Gereja St Gabriel.

Pastor Paroki Pulo Gebang Romo Yohanes Raditya Wisnu Wicaksono Pr hadir memberikan sambutan pembuka untuk menyemangati para peserta. “Katakan sesuatu dengan bunga, maksudnya katakan dengan indah seperti indahnya bunga,” kelakar Romo. Beliau berharap dengan adanya Workshop ini, makin banyak yang tertarik bergabung dalam tim merangkai bunga gereja.

Rm Wisnu memberikan sambutan pembuka

Ketua Panitia Billyana dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada seluruh tim panitia sehingga workshop merangkai bunga bisa terlaksana dengan lancar. Workshop ini diadakan atas kerjasama Seksi Liturgi, Sub Seksi Dekor Altar dan Bidang Pendidikan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang St Gabriel.

Setiap peserta mendapatkan satu vas bunga, dua potong floral foam, 1 set bunga yang terdiri dari beberapa tangkai bunga Mawar, Gerbera, Chrysanthemum, Baby Bread, Pikok, Daun Ruskus, Asparagus Bintang, leather leaf.

Panitia juga menyiapkan konsumsi berupa snack dan makan siang untuk peserta. Biaya disubsidi oleh Dewan Paroki dan setiap peserta hanya berkontribusi Rp 150.000,-.

Lucia Raras adalah narasumber yang didatangkan panitia karena sangat berpengalaman dibidangnya. Beliau juga memiliki banyak profesi antara lain sebagai ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Perangkai Bunga Indonesia dalam 2 periode (2017-2021, 2021-2025), Dewan Pakar Perhimpunan Agronomi, Master Penguji Lembaga Sertifikasi Kompetensi Seni Merangkai Bunga dan masih banyak profesi lainnya.

Raras memberikan penjelasan penting yang harus dipahami sebagai seorang perangkai bunga altar. Banyak pengetahuan, pemahaman dan teknik-teknik merangkai bunga yang diajarkan. Raras dibantu oleh Della, wanita yang masih sangat belia namun sangat mahir dalam seni merangkai bunga.

Menurut Raras dan Della, seorang perangkai bunga juga harus memiliki dan mengetahui alat alat merangkai bunga antara lain floral foam, gunting, kawat bunga yang memiliki nomor, makin tinggi nomor kawat bunga maka makin kecil/ tipis kawat tersebut. Kawat bunga berguna untuk mengarahkan batang bunga. Sedangkan floral tape untuk membalut batang bunga. Cara penggunaan floral tape harus ditarik supaya lemnya keluar.

Raras dan Della memberikan teori dan praktek merangkai bunga

Mereka secara bergantian memberikan penjelasan bagaimana cara merangkai bunga dan cara merendam floral foam. Cara merendam floral foam yaitu air harus benar-benar meresap sampai ke seluruh bagian floral, supaya bunga mendapatkan asupan air yang cukup sehingga rangkaian bunga tidak mudah layu.

Sedangkan cara menancapkan batang bunga pada floral foam yakni batang bunga harus dipotong miring sebelum di tancapkan ke floral foam, dimaksudkan supaya mudah ditancapkan dan batang bunga lebih mudah menyerap air dari Floral foam.

Ukuran bunga tertinggi yang akan di tancap adalah 1 sampai dengan 1,5 kali lebar vas bunga pendek, di tambah 2 cm. Sedangkan jika Vas bunga tinggi maka ukuran bunga adalah 1 sampai dengan 1,5 kali tinggi vas di tambah 2 cm.

Bunga-bunga berikutnya yang akan di tancapkan harus lebih rendah dari bunga yang pertama atau dengan ukuran 2/3 dari ukuran bunga yang pertama.

Della menambahkan rangkaian bunga harus menonjolkan warna tertentu atau fokus apa yang akan di tonjolkan dan berikutnya diberikan warna dari bunga lain sebagai pemanis. Misalnya bunga fokus Lily, pemanisnya bisa baby bread, rose atau pikok. Teknik merangkai bunga antara lain spreading yakni warna bunga merata di seluruh area rangkaian dan Grouping yakni setiap jenis dan warna bunga dikelompokkan pada posisi dan area tertentu dalam satu rangkaian.

Peserta sangat antusias mengikuti semua teori dan praktek merangkai bunga hingga tidak terasa hasil karya harus dikumpulkan untuk penjurian.

Peserta antusias mengikuti praktek merangkai bunga

Menurut Lucia dan Della, rata-rata hasil rangkaian peserta siang itu sudah sangat bagus untuk orang yang baru belajar. Para peserta menangkap apa yang dijelaskan narasumber dengan baik dan mempraktekkan dengan baik sesuai teknik-teknik yang telah diajarkan oleh narasumber.

Diakhir workshop, mereka memilih 12 hasil rangkaian terbaik untuk digunakan sebagai dekor altar pada misa hari sabtu sore itu dan misa hari minggunya.

Dari 12 rangkaian yang terpilih, 4 perangkai terbaik mendapatkan hadiah voucher belanja di AEON mall. Satu rangkaian terbaik terpilih atas nama Yanita. “Rangkaian bunga Yanita berbentuk bulat yang sangat presisi. Komposisi warna dan sebaran warna serta besar kecilnya bunga ataupun daun sangat apik dan rata di setiap sisinya,” kata narasumber.

Foto semua peserta dan hasil karya merangkai bunga

Tepat pukul 13.00, workshop merangkai bunga selesai, seluruh peserta merasa puas dan pulang dengan wajah berseri karena membawa oleh-oleh hasil rangkaian bunga masing-masing.

 

(Humas WK/RT)