Arak-arakan diawali penari anak-anak saat pembukaan Misa Imlek

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Gereja St Gabriel Pulogebang menggelar Misa Inkulturasi Imlek. Misa Imlek diselenggarakan satu hari setelah Tahun Baru Imlek (25/1/2020) atau dalam Perayaan Ekaristi Minggu (26/1/2020) siang pukul 09.00.

Misa Imlek membawa magnet tersendiri bagi umat, bukan hanya tradisi umat Tionghoa, namun bagi umat Paroki, Imlek adalah perayaan syukur bersama walaupun berasal dari latar belakang dan suku yang berbeda. Terbukti, umat yang hadir membludak. Sekitar 1500 umat memenuhi gedung Gereja dan balkon, Kapel hingga 3 ruangan lain.

Kapel hingga 3 ruangan dipenuhi umat saat misa Imlek

Misa Imlek dibawakan secara konselebrasi oleh Romo A. Susilo Wijoyo,Pr dan Romo A. Setya Gunawan,Pr.

Nuansa merah mendominasi pakaian umat

Homili Romo Susilo

begitupun pakaian liturgi Romo menyesuaikan menjadi merah.

Dalam homili, Romo Susilo berpesan manusia hidup tidak hanya fokus mengejar rezeki tetapi juga perhatian kepada manusia. “Seperti bacaan Injil Mat 4:18-23 bahwa Yesus memanggil murid-muridnya awalnya sebagai penjala ikan (rezeki) kemudian menjadi penjala manusia. Dalam imlek ini kita juga diingatkan

Persembahan oleh orang muda katolik

berbagi rezeki dan kebahagiaan kepada mereka yang belum bisa mencari rezeki,” pesannya.

“Tahun Tikus Logam dipercaya akan mendatangkan keberuntungan tetapi kuncinya tetap harus bekerjakeras dan dekat dengan Tuhan maka akan membawa Happy, Healthy dan Holy,” lanjutnya.

Kekhasan Imlek terasa sepanjang misa minggu itu. Panitia dari wilayah 8 mendekor gereja dengan lampion dan pernak-perniknya serta hiasan photo booth. Ada penari anak-anak saat arak-arakan pembukaan misa dan orang muda katolik berpakaian Tionghoa saat persembahan. Doa umat pun didaraskan dengan bahasa mandarin, umat menyimak dengan melihat terjemahan teks di layar projector.

Pemberkatan jeruk dan angpau

Paduan Suara dan Organis pun melantunkan lagu-lagu dengan genre Tionghoa.

Setelah selesai Misa, Romo Susilo dan Romo Gunawan membagian jeruk dan angpau yang sudah diberkati saat Misa. Angpao dibagikan kepada anak-anak dan orang muda katolik (omk) atau yang belum menikah, serta jeruk dibagikan untuk seluruh umat. Umat juga dipersilakan memberikan angpau kepada Romo.

Mata pedih merem melek,
Kena asap lilin doa wihara.
Selamat Tahun Baru Imlek,
Bahagia makmur sejahtera. (Rm Joy)

(Deny Kus/foto: Komsos)

Photo Gallery

Klik di sini untuk melihat photo lainnya

Silahkan klik gambar untuk melihat lebih banyak photo lagi