Secara tradisi, Gereja Katolik mendedikasikan bulan Mei dan Oktober sebagai Bulan Maria. Bulan Mei sering dikaitkan dengan permulaan kehidupan atau musim tanam, maka bulan itu dihubungkan dengan Bunda Maria, yang menjadi Ibu dari semua yang hidup. Sedangkan penetapan Oktober sebagai Bulan Rosario berawal dari penetapan tanggal 7 Oktober sebagai Pesta Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Itulah pengantar Rm A. Setya Gunawan, Pr saat perayaan ekaristi pembukaan Bulan Maria di Gereja St. Gabriel, Rabu (1/5) malam.
Dalam homilinya, Romo Gun mengungkapkan bahwa begitu besar cinta Allah kepada manusia sehingga mengutus putraNya ke dunia untuk menyelamatkan manusia yang berdosa menuju kehidupan abadi.
Begitu pula, Bunda Maria dipilih oleh Tuhan sendiri untuk mengandung putraNya. “Bunda Maria dipilih sendiri oleh Allah, mengapa kita juga memilih Bunda Maria sebagai pelindung kita?” tegasnya.
Banyak gelar yang disematkan ke Bunda Maria seperti dalam Litani Bunda Maria bahkan Doa Salam Maria adalah doa yang bersumber dari Kitab Suci. “Hendaklah kita juga meneladan Bunda Maria yang penuh cinta kasih, kesabaran dan penuh kesucian,’’pesannya menutup homili.
Setelah Ekaristi dilanjutkan arak-arakan dengan prosesi lilin yang diikuti umat. Prosesi dimulai dari Gereja menuju Rumah Doa Maria Ratu Rosari sambil mendaraskan Doa Rosario.
Sesampai di Rumah Doa, Romo Gun memberkati patung-patung Bunda Maria dari umat lingkungan dan diakhiri dengan berkat penutup. Umat dengan penuh khidmat mengikuti misa hingga prosesi lilin yang dilayani oleh sie Legio Maria.
DenyKus