PULOGEBANG. Paroki Pulogebang menjadi tuan rumah Doa Rosario Merah Putih hari ke-14 pada Minggu, 14 Juni 2020 pukul 20.00 WIB. Doa Rosario yang disiarkan secara live streaming ini berjalan lancar dan menuai banyak pujian.

Doa Rosario Merah Putih yang berlokasi di Gereja Santo Gabriel dengan latar belakang Patung Bunda Maria dan Salib Yesus. Dipimpin oleh dua imam paroki yaitu Romo Aloysius Susilo Wijoyo, Pr dan Alphonsus Setya Gunawan, Pr serta dua Suster Sang Timur Sr. Michelina dan Sr. Fransiska. 

Dalam pengantarnya Romo Susilo menyampaikan bahwa ibu pertiwi sedang bersusah hati karena pandemi, tetapi kita masih punya Ibu Maria; Ibu Yesus, Ibu Gereja, Ibu Segala Suku Bangsa, Ibu Berhikmat, Ibu Penolong Abadi nan Suci.

“Melalui Bunda Maria, semoga kita semua bangsa Indonesia diberi rahmat persatuan dan kesatuan dalam menghadapi pandemik. Mari kita kobarkan semangat iman, harapan dan kasih kita dengan berdoa Rosario Merah Putih” katanya.

Doa Rosario Peristiwa Mulia didaraskan secara bergantian oleh kedua Romo. Diawal, ditengah dan diakhir Rosario, ada lagu tentang Bunda Maria. Ketiga lagu yang berjudul “Mari Memuji, Bunda Kami Datang Padamu dan Maria Ratu Rosari” diciptakan secara khusus oleh Romo Susilo dan dinyanyikan oleh umat paroki.

Sekitar 45 menit Doa Rosario Merah Putih bisa terlaksana dengan lancar. Romo Susilo mengungkapkan terimakasihnya. “Terimakasih tim liturgi, dekor dan komsos yang antusias luar biasa mempersiapkan ini semua. Selain untuk melayani umat dalam Doa Rosario, tim berusaha menampilkan dan memberi yang terbaik,” katanya.

 

 

Tertantang Live Streaming Rosario

Sejak Komsos KAJ mengumumkan tawaran mengisi jadwal Rosario live streaming selama bulan Juni 2020, tim komsos merasa ada tantangan untuk turut berpartisipasi. Rosario Merah Putih ini akan dipimpin oleh Pastor secara bergilir sesuai jadwal yang sudah disepakati setiap Paroki.

Menurut Ketua Komsos Christine Lerin, tujuan kami hanya ingin berpartisipasi dalam Rosario ini, “Awalnya kami tawarkan kesanggupan ke tim komsos, kemudian memilih hari. Setelah OK kami konsultasi dengan Romo dan segera disampaikan kepada tim liturgi.”

“Persiapan kami mulai dari materi rosario, alat-alat streaming dan konten. Kami juga sangat konsen dengan jaringan wifi karena ini yang utama,” katanya.

Pendamping komsos dari DPH Heribertus Bramundito juga merasa tertantang dan siap mengusahakannya. “Pengalaman tim sudah melakukan 3 kali misa live streaming membuat kami percaya diri. Kami juga disupport pengadaan peralatan baru yang sebelumnya sewa. Selain itu juga belajar secara online meeting dengan paroki lain dan tim dari KAJ,” katanya.

Mendapat kabar tugas Doa Rosario Merah Putih dari tim komsos, tim liturgi menyambut dengan sukacita walaupun sebenarnya ada rasa was-was, seperti yang diungkapkan Ketua Seksi Liturgi Emanuela Haryati. “Menyadari Rosario ini acara besar karena diikuti umat se-KAJ. Saya diliputi rasa was-was. Setiap hari saya selalu bawa dalam doa,” ungkapnya.

“Agar berjalan dengan baik, tim liturgi sangat intens konsultasi dengan komsos, tim dekor dan kedua Romo. Romo sangat konsen dan support agar kita bisa memberikan yang terbaik. Terimakasih juga kepada umat yang sudah mendukung doa bahkan menyediakan bunga dekor, konsumsi, dll,” katanya.

Menuai Apresiasi

Umat sangat antusias dalam mengikuti Doa Rosario Merah Putih ini, tidak hanya berasal dari paroki sendiri tetapi juga umat KAJ bahkan diluar KAJ. Ucapan terimakasih dari Romo Harry Sulistyo, Pr selaku Ketua Komisi Komsos KAJ disampaikan kepada Pastor Paroki Pulogebang Romo Susilo Wijoyo, Pr. ‘Terimakasih Romo Rosario Merah Putihnya. Mantap, lebih dari 9800 yang ikut malam ini di HIDUPTV. Belum termasuk yang mengikuti di kanal Youtube paroki masing-masing,” ungkapnya via whatsapp.

Sedangkan di kanal youtube Paroki Pulo Gebang ada sekitar 525 umat yang mengikuti Rosario ini. Ungkapan positif dan apresiasi juga datang dari umat Paroki Pulogebang.

Cicillia Astuti, salah satu umat lingkungan St Stefanus (Wilayah XI) mengatakan, “tampilan secara keseluruhan elegan. Bisa mengikuti dengan khidmat, khusuk dan mengalir serta mengena di hati.”

Hal senada juga disampaikan Sugimin dari lingkungan Sta Veronika (Wilayah VIII). “Kedua Romo, cara membawakan doanya cukup tenang, cukup tertib dan penuh kehati-hatian. Pokoknya luar biasa,” ungkapnya.

Walaupun secara keseluruhan live streaming berjalan lancar, tim sempat mengalami kendala teknis sebelum live seperti diungkapkan tim komsos Dion Setiawan. “Mohon maaf apabila tadi terganggu dengan persiapan yang sudah live karena kami ada masalah di sound,” katanya.

 

Deny Kus Indarto