Bertempat di Ruang Ekstrakurikuler TK St. Yoseph ,  sebagaimana biasa kegiatan BIS ( Bina Iman Sabtu ) Metland Menteng dilaksanakan setiap hari Sabtu,  mulai jam 10.00 s/d jam 11.00 WIB, yang diikuti oleh anak-anak di Wilayah 14 dan 15. Bersama dengan pendamping mereka ( yang biasa disapa dengan panggilan bunda-bunda BIS), pertemuan tanggal 13 Oktober ini telah dijadwalkan untuk mengisi bulan Rosario  dengan kegiatan menonton bersama video tentang Sejarah Doa Rosario.

Ketika menyebut Doa Rosario tentulah terdengar  tidak asing bagi sebagian besar anak ,  apalagi  di lingkungan-lingkungan,  pasti ada kegiatan doa Rosario bersama setiap bulan Oktober, dan anak-anak sering pula turut serta menghadirinya. Tetapi mengenai asal usul dan bagaimana doa ini mula-mula dilakukan,  belum banyak anak yang mengetahuinya.

Dengan latar belakang inilah,  bunda-bunda BIS, mempersiapkan acara NoBar Sejarah Doa Rosario,  sekaligus memberikan uraian singkat hal-hal yang berhubungan dengannya,  seperti  penetapan bulan Oktober sebagai bulan Rosario, manik-manik dalam untaian kalung Rosario, urutan doanya,  maupun peristiwa-peristiwa yang bisa direnungkan sesuai masa ataupun harinya.Sebagai aksi nyata,  untuk menyemangati anak-anak kelas kecil  mempraktekkan doa Salam Maria,  mereka diajak mendoakannya dalam lomba bersama dengan teman-teman satu tim nya.  Apresiasi diberikan kepada setiap anak yang bisa mendoakannya dengan baik.

Di kelas besar, anak-anak berkesempatan untuk belajar membuat untaian kalung Rosario sendiri,  dari tali yang telah dipersiapkan. Sebuah ketrampilan tangan yang hanya membutuhkan ketekunan dan kesabaran,  dari bahan yang sederhana dan mudah didapat yaitu tali sepanjang kurang lebih 2 meter. Dari setiap simpul yang diikat,  disitu pula mereka sekaligus belajar doa apa yang musti diucap. Rasa bangga ketika semua simpul telah terjalin menjadi untaian sebuah  kalung.

( Kegiatan inspiratif bersama BIS Metland Menteng )

‘Ternyata tidak terlalu sulit, Bunda! senang sekali bisa membuat Rosario sendiri’,  ungkap Fani,  salah satu anak BIS, sambil memperlihatkan hasil karya Rosarionya sendiri.  Ketika lanjut ditanyakan apakah dia senang ikut kegiatan BIS,  Fani mengangguk mantap masih dengan senyum lebarnya.

Boleh kita membayangkan,  efek domino yang  cukup positif dari kegiatan ini,  sebuah pewartaan efektif nan  sederhana tentang Rosario ,  ketika anak bercerita dan mentransfer ketrampilan barunya ke teman-temannya. Bukan sesuatu yang mustahil,  mengingat cara dan alat bahan yang mudah dan sangat sederhana. Dengan membuat sendiri, akan menumbuhkan rasa memiliki.  Dengan memiliki,  akan mencintai.  Harapannya,   bukan hanya kepada  untaian simpul kalung Rosario nya saja,  tapi lebih jauh dari itu,  anak-anak bisa mencintai Yesus dan Bunda Maria yang mereka imani,  dalam lantunan doa dari setiap maniknya.

Mari berharap dan berdoa, semakin bertumbuhnya pewarta-pewarta  Rosari,  dimulai dari anak-anak kita sendiri.

(Iyun, Editor : Erin, Foto ; BIS Metland Menteng)