TEKS MISA
HARI MINGGU PASKAH III
Katedral Jakarta, 26 April 2020

Tema: “Kasih Setia Allah Menyertai Kita (Misericordias Domini)”

Pengantar
Kasih setia Tuhan ditampakkan dalam pengalaman dua orang murid Yesus di Emaus. Perjalanan yang diawali dengan kekalutan diubah menjadi perjalanan yang menampakkan kesetiaan Tuhan bagi mereka. Saat menerima roti yang dipecah-pecah oleh Yesus, terbukalah mata mereka akan Yesus yang tidak pernah meninggalkan mereka. Saat ini, kitapun mengambil bagian dalam pengalaman perjalanan dan perjamuan-Nya. Semoga kasih setia Tuhan yang kita rayakan pun menyertai dan menyemangati perutusan kita untuk mewartakan kabar sukacita.

I. RITUS PEMBUKA

Lagu Pembuka: Datanglah ya Tuhan (PS 335)


Datanglah, ya Tuhan, di tengah kami hadirlah,
di sini tinggallah bersama kami, murid-Mu.
Hanya Engkaulah sumber hidup kami
dari Dikaulah hidup abadi.

Di jalan ke Emaus datanglah Yesus.
Dua murid-Nya tak mengenal-Nya,
Yesus membuka percakapan-Nya,
daya ilahi-Nya kobarkan hati.

Tanda Salib, Salam
Seruan Tobat
I Kasihanilah kami, ya Tuhan.
U Sebab kami orang berdosa.
I Tunjukkanlah belas kasihan-Mu kepada kami.
U Sebab kami orang berdosa.
I Anugerahkanlah keselamatan kepada kami.
U Sebab kami orang berdosa.
I Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal. Amin.

Tuhan Kasihanilah
Kemuliaan

Doa Pembuka
I Marilah berdoa:
Allah Bapa yang Mahaagung, Engkau selalu hadir dan menyertai perjalanan kami. Anugerahilah kami kepekaan akan kehadiran-Mu dan ketekunan mendengarkan Sabda-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

II. LITURGI SABDA

Bacaan I
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (Kis 2:14.22-33)
Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul. Dengan suara nyaring, ia berkata kepada orang banyak, “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Yang aku maksudkan ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan, mukjizat dan tanda-tanda, yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi, Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram. Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur dan kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi, dan ia tahu bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas tahtanya. Karena itu Daud telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah, dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan kamu dengar di sini.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan (PS 859)
Ulangan: Bagi orang benar Tuhan bercahaya, laksana lampu di dalam gulita

  1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.”
  2. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Tuhan, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

(BACAAN II DIBACAKAN HANYA HARI MINGGU. SABTU SORE TIDAK DIBACAKAN)

Bacaan II
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1 Ptr 1:17-21)
Saudara-saudara terkasih, Allah yang menghakimi semua orang menurut perbuatannya tanpa pandang muka, kamu sebut Bapa. Maka hendaklah kamu hidup dengan takwa selama kamu menumpang di dunia ini. Sebab kamu tahu bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu. Kamu telah ditebus bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu Darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Kristus telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir karena kamu. Oleh Dialah kamu percaya kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, dan yang telah memuliakan-Nya, sehingga iman dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil (PS 961)
Ulangan: Alleluya…

Terangkanlah Kitab Suci kepada kami, ya Tuhan Yesus, agar hati kami berkobar-kobar mendengar Sabda-Mu.

Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (Luk 24:13-35)
Pada hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan, dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi, ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?” Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, “Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Kata-Nya kepada mereka, “Apakah itu?” Jawab mereka, “Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret! Dia adalah seorang nabi yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi, imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Dan beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu, mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat.”

Lalu, Ia berkata kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya? Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Sementara itu, mereka mendekati kampung yang mereka tuju. Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi, mereka mendesak-Nya dengan sangat, “Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.” Lalu, masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”
Lalu, bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, “Sungguh, Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon.” Lalu kedua murid itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Demikianlah Injil Tuhan.
U Terpujilah Kristus.

Homili
Syahadat/Aku Percaya …

Doa Umat
I Seperti kedua murid di Emaus yang berkobar-kobar karena berjumpa dengan Yesus yang bangkit, maka, marilah kita panjatkan doa kepada Bapa di surga dengan hati berkobar-kobar pula:

L Ya Bapa, curahkanlah Roh Kudus-Mu kepada segenap umat beriman agar senantiasa dikobarkan semangatnya oleh Kristus yang bangkit dan setia dalam mewartakan Kerajaan Kasih-Mu bagi semua orang. Marilah kita berdoa:
U Kobarkanlah hati kami, ya Tuhan.

L Ya Bapa, tuntunlah para pemimpin masyarakat agar setia menjalankan tugas pelayanan mereka dengan adil, berani, jujur dan bijaksana. Marilah kita berdoa:
U Kobarkanlah hati kami, ya Tuhan.

L Ya Bapa, persatukanlah umat-Mu yang telah Kaupanggil menghadap-Mu dalam kemuliaan Kristus, sehingga mereka mengalami kedamaian dan kebahagiaan abadi di surga. Marilah kita berdoa:
U Kobarkanlah hati kami, ya Tuhan.

L Ujud Universal: Semoga saudara-saudari kita yang menderita karena kecanduan dalam bentuk apapun, bisa mendapatkan pertolongan dan pendampingan. Marilah kita mohon:
U Kobarkanlah hati kami, ya Tuhan

L Ujud Gereja Indonesia: Semoga Gereja berkenan mencari sarana-sarana konkret untuk melatih keluarga-keluarga Katolik dalam menghidupi dan meningkatkan budaya literasi baca. Marilah kita mohon:
U Kobarkanlah hati kami, ya Tuhan

…… hening sejenak ……

I Allah Bapa di surga, pandanglah umat-Mu dan dengarkanlah harapan dari semua orang yang berkehendak baik. Demi Kristus, Tuhan dan harapan iman kami. Amin.

III. LITURGI EKARISTI

Lagu Persiapan Persembahan: Ambillah Tuhan (PS 382)


Ambillah Tuhan, kemerdekaanku, dan kehendak, serta pikiranku.
Trimalah Tuhan, yang ada padaku. Gunakanlah, seturut hasrat-Mu.
Hanya rahmat, dan kasih dari-Mu yang kumohon, menjadi hartaku.
Hanya rahmat, dan kasih dari-Mu, kumohon, menjadi hartaku.

Doa Persiapan Persembahan
I Allah Bapa yang Maha Pengasih, terimalah persembahan kami sebagai ungkapan kesetiaan kami kepada Yesus Kristus, yang telah wafat dan bangkit bagi kami. Semoga persembahan ini menjadi persembahan hati yang harum mewangi di altar-Mu yang kudus. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Prefasi Paskah
Kudus – Doa Syukur Agung (DSA)
Bapa Kami – Doa Damai
Anak Domba Allah
Komuni

Doa Komuni Batin
Yesus-ku, aku percaya,
Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mencintai-Mu lebih dari segalanya,
dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam jiwaku.
Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku.
Seolah-olah Engkau telah datang, aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu; jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin.

Doa Sesudah Komuni
I Marilah berdoa:
Allah Bapa yang Mahasetia, kami bersyukur karena Engkau selalu menyertai perjalanan hidup kami. Semoga dalam peziarahan ini pun, kami dapat menjadi sebagai saksi dan pelaksana kasih setia-Mu. Sebab Engakaulah Tuhan dan Penyelamat kami. Amin.

Doa dalam Masa Pandemi
Allah yang Mahakuasa dan kekal, tempat perlindungan kami dalam setiap bahaya, kepada-Mu kami bergantung dalam kesusahan kami; dengan iman kami berdoa pandanglah dengan belaskasih mereka yang menderita, berikanlah istirahat kekal kepada mereka yang meninggal, penghiburan bagi mereka yang berduka, kesembuhan bagi orang sakit, kedamaian bagi mereka yang sekarat, kekuatan bagi para petugas kesehatan, hikmat bagi para pemimpin kami dan keberanian untuk menjangkau semua orang dalam kasih, sehingga bersama-sama kami dapat memuliakan nama-Mu yang kudus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. AMIN.
Bunda Maria doakanlah kami. Salam Maria … (1x)

Doa Ratu Surga (Didoakan pada Misa Hari Minggu)

P Ratu Surga bersukacitalah, Alleluya.
U Sebab Ia yang sudi kaukandung, Alleluya.

P Telah bangkit seperti yang disabdakanNya, Alleluya.
U Doakanlah kami pada Allah, Alleluya.

P Bersukacitalah dan bergembiralah, Perawan Maria, Alleluya.
U Sebab Tuhan sungguh telah bangkit, Alleluya.

Marilah berdoa: (bersama-sama)
Ya Allah, Engkau telah menggembirakan dunia dengan kebangkitan PutraMu, Tuhan kami Yesus Kristus. Kami mohon, perkenankanlah kami bersukacita dalam kehidupan kekal bersama bundaNya, Perawan Maria. Demi Kristus, pengantara kami. Amin.

IV. RITUS PENUTUP

Berkat Penutup & Pengutusan
Lagu Penutup: “Nyanyian Baru Angkatlah” (PS 530)


Nyanyian baru angkatlah, menyambut Kristus yang menang
Yang disalibkan dan wafat, sekarang bangkit mulia,
Merintis jalan bahagia, demi umat manusia