Hujan yang turun di pagi hari, tidak menyurutkan niat baik Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Pulo Gebang Ranting Paulus, untuk mengunjungi Rumah Singgah Santo Antonius Padua. Rumah Singgah yang terletak di Jl. Tanah Tinggi 2 No.7B, RT.7/RW.1, Tanah Tinggi, Kec. Johar Baru, Kota Jakarta Pusat, ini dipimpin oleh Frater Gabriel dan didampingi oleh Frater Tino dan Frater Carles.
Hari Sabtu, 22 Februari 2025 jam 10 Ibu-ibu WKRI yang berjumlah 10 orang sudah sampai di Rumah Singgah. Mereka disambut oleh 25 anak-anak, 4 pendamping dari rumah singgah dan 2 mahasiswa Atmajaya. “Sebenarnya anak-anak yang sering datang ke Rumah Singgah ini ada 33 anak tapi yang sekarang datang hanya 25 anak, ” kata Susi, Ketua Ranting Paulus. “Tapi yang hadir sekarang 25 anak karena yang lain ada keperluan lain dan ada yang diajak pergi oleh ortunya, ” tambahnya lagi.
Rumah Singgah yang berdiri tahun 2.000 ini bertujuan untuk membantu anak-anak kurang mampu di sekitar rumah singgah. Rumah itu dihibahkan oleh dr. Mariana kepada Romo untuk melayani kepada siapa saja yang tidak punya rumah. Berlalunya waktu, tempat ini juga memberikan pendampingan untuk anak-anak yang bekerjasama dengan mahasiswa Atma Jaya. Tahun 2007 mulai dibuka Bimbel gratis untuk anak-anak. Perhatian utamanya yaitu anak-anak bisa membaca, menulis dan berhitung.
Rumah Singgah ini juga memfasilitasi anak-anak yang butuh bimbingan belajar namun tidak ada biaya. Dengan bantuan para mahasiswa, anak-anak bisa belajar bersama dan bersukacita bersama di Rumah Singgah. Adapun mata pelajaran yang diberikan yaitu semua mata pelajaran di sekolah kecuali agama.
Dalam kesempatan itu, Ibu-ibu WKRI mengajak anak-anak bernyanyi dan bermain kuis. Anak-anak diajak juga menghias kartu dan menulis untuk orang yang mereka sayangi. Di Rumah Singgah ini juga terdapat 6 orang lansia dari berbagai agama yang tidak mempunyai keluarga dan tempat tinggal. Para lansia ini menetap dan didampingi oleh seorang perawat yaitu ibu Mey.
Di akhir kunjungannya atau sekitar 2 jam berada di Rumah Singgah, ibu-ibu WKRI mengajak anak-anak berfoto bersama, lalu dibagikan goody bag dan makan siang.
Sebelum berpamitan pulang, ibu-ibu memberikan meja belajar untuk anak-anak. Tidak lupa menitipkan sembako, dan perlengkapan yang dibutuhkan di Rumah Singgah untuk lansia dan anak-anak. Mereka berharap sukacita yang anak-anak rasakan di Rumah Singgah menjadi kebahagian mereka juga.
(Christine)