Sejak peristiwa kerusuhan di Papua dan penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto di Pandeglang Banten beberapa waktu yang lalu, situasi keamanan dan ketertiban di negara Indonesia menjadi prioritas tinggi bagi para aparat keamanan negara dalam hal ini adalah TNI dan Polri. Apalagi saat menjelang pelantikan Presiden Ir. Joko Widodo dan Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin pada hari Minggu, 20 Oktober 2019 di Gedung MPR/DPR.

Bertempat di lapangan parkir LULU Hyermarket, Sabtu (19 Oktober 2019), Polsek Cakung bersama dengan Koramil 0505 Cakung mengumpulkan beberapa organisasi kemasyarakatan (ormas) yang ada disekitar Cakung dan mengundang beberapa perwakilan tokoh-tokoh serta pemuka agama dalam acara Apel Pengamanan dan Tactical Wall Game (TWG) serta Doa Lintas Agama dalam rangka pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Adapun sejumlah ormas yang hadir antara lain FBR, Forkabi, Banser, Pemuda Pancasila, Laskar Merah Putih, GMBI dan Kopel. Acara yang sedianya dijadwalkan tepat pukul 21.00, bergeser mundur sehingga baru dimulai sekitar pukul 21.30. Peserta yang mengikuti APEL ini berjumlah 554 peserta.

Sebelum Apel dimulai, para ormas yang hadir menyatakan sikap terhadap situasi dan kondisi yang terjadi akhir-akhir ini. Pernyataan sikap ditandai dengan menyerukan sesuai nama ormas dan sikap yang terutama menjaga, mengamankan dan mendukung pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang terpilih secara legitimasi berdasarkan keputusan KPU serta menolak dengan tegas tindakan radikalisme dan terorisme yang ada disekitar wilayah Cakung. Ormas yang hadir secara bergantian tampil dengan gaya khas masing-masing dan yel-yel yang ada menyatakan sikap ormasnya dengan dipimpin oleh pimpinan ormas tersebut.

Setelah pernyataan sikap oleh ormas, acara dilanjutkan dengan pengarahan Tactical Wall Game (TWG) oleh Kapolsek Cakung Kompol Pandji Santoso, S.IK, M.Si. TWG ini tidak lain adalah instruksi pengamanan pada beberapa daerah vital atau lokasi yang bisa berdampak timbulnya permasalahan seperti rumah ibadah, pusat perbelanjaan dan perumahan-perumahan. Dengan demikian, selain keterlibatan TNI dan Polri, diharapkan kerjasama masyarakat seperti ormas-ormas yang ada disekitar lokasi dapat membantu kerja pengamanan dan pengawasan selain dari aparat keamanan negara.

Berdasarkan peta lokasi yang sudah disiapkan, Kapolsek memberikan arahan dan instruksi terhadap beberapa lokasi yang kemungkinan dapat menjadi sasaran seperti perbatasan-perbatasan dengan wilayah diluar Cakung, misalnya Bekasi, Jakarta Utara dan daerah lainnya. Sementara fokus untuk pengamanan rumah ibadah ditempatkan kepada rumah ibadah yang mempunyai umat/jemaat terbesar dan lokasi yang rawan, misalnya Gereja HKBP Ujung Menteng, Gereja Katolik Santo Gabriel dan Gereja Radjiman. Sedangkan untuk pusat perbelanjaan, pengamanan ditujukan kepada AEON, Grand Cakung dan LULU Hypermarket. Total petugas pengamanan gabungan antara TNI dan Polri ditambah ormas berjumlah 260 personil yang ditempatkan dibeberapa lokasi yang sudah disebutkan.

Sementara Danramil 0505 Cakung Kapten Inf. Sayidan menambahkan bahwa pengamanan yang disediakan oleh TNI bukan sekedar menempatkan personil TNI saja tetapi juga kendaraan tempur yang terlihat di LULU Hypermarket. Penempatan personil dan kendaraan tempur ini sudah dilakukan beberapa hari sebelum APEL dilaksanakan.

Selesai pengarahan TWG, Apel dan Doa Lintas Agama pun dimulai. Para personil TNI dan Polri termasuk SatPol PP serta ormas-ormas memasuki lapangan untuk berbaris sesuai kelompoknya. Kemudian tokoh dan pemuka agama yang mewakili agamanya masing-masing bersama dengan Danramil dan Kapolsek naik ke panggung untuk memulai acara. Diawali lagu kebangsaan Indonesia Raya, seluruh peserta Apel menyanyikan dengan penuh hikmat.

Selanjutnya, dimulai dari pemuka agama Islam, Kyai Lukman, doa untuk pengamanan dan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden diserukan dan didaraskan, yang dilanjutkan secara beruntun oleh pemuka agama Hindu Bapak Gusti Ngurah Winarta, Budha Bapak Gimin Edi Susanto, Katolik Bapak Albertus Sunaryo Madhadi dan Kristen Pendeta Santun Silitonga.

Dari agama Katolik sendiri, perwakilan berasal dari Gereja Santo Gabriel Pulo Gebang yang hadir oleh Seksi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan mewakili para Romo dan DPH yang saat berhalangan hadir karena ada acara di Katedral. Rumusan doa yang akan dibacakan pun sudah disiapkan dan dalam hal ini yang membuat adalah Romo Aloysius Susilo Wijoyo.

Dalam amanat saat Apel, Kapolsek menyatakan bahwa apel pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden bisa berlangsung baik dan semoga pelaksanaan pelantikan pun dapat berjalan dengan lancar dan aman, serta NKRI harga mati. Sedangkan Danramil Cakung menyampaikan bahwa Cakung merupakan wilayah perbatasan, jangan sampai adanya massa dari wilayah lain yang akan menuju ke Istana Presiden atau menuju Gedung MPR/DPR, serta menghimbau kepada peserta Apel dan tetangga agar tidak terprovokasi untuk ikut dalam aksi unras.

Acara berikutnya adalah penyerahan bendera merah putih kepada tokoh dan pemuka agama sebagai simbol persatuan dan kesatuan bangsa untuk diteruskan dan disampaikan kepada umat masing-masing supaya ikut menjaga dilingkungannya. Sebelum penyerahan, Kapolsek membaca puisi dengan judul MERDEKA untuk mengingatkan kepada peserta Apel bahwa kemerdekaan RI merupakan hasil jerih payah dari agama-agama yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, Kapolsek menambahkan bahwa toleransi, persatuan dan kesatuan antar agama semakin terus dipertahankan dan ditingkatkan.

Selesai penyerahan bendera, selesai pula Apel dan Doa Lintas Agama. Para peserta APEL bubar dan meninggalkan lokasi dengan membawa pesan dan harapan untuk menjaga dan mengamankan lokasi masing-masing selama pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada keesokan harinya yaitu Minggu, 20 Oktober 2019.

(nJoz)