(Keseruan Adven Minggu ke-2 di Lingkungan St. Mikael)

Menyongsong masa Adven “menunggu kedatangan Yesus” seperti biasa setiap lingkungan mengadakan rekoleksi bulan keluarga, tema tahun 2018 ini adalah KELUARGA BERBICARA. Setelah minggu sebelumnya melaksanakan rekoleksi adven ke-1 di rumah salah satu umat, adven ke-2 ini lingkungan St Mikael mengadakan di aula Sekolah SMK Caraka, Sabtu (8/12) malam. Sebanyak 22 umat mulai dari anak-anak hingga lansia hadir dalam rekoleksi ini.

Sesuai buku pedoman dari Komisi Kerasulan Keluarga KAJ ada 2 aktivitas di subtema ‘Belajar dari Keluarga Allah”. Aktivitas ke-1 adalah gambar kelompok, umat yang hadir dibagi menjadi 2 kelompok. Masing-masing kelompok berbaris ke belakang untuk menyelesaikan tema gambar yang sudah ditentukan secara bergantian, 1 orang hanya boleh melukis 1 goresan dalam waktu 5 detik. Keseruan muncul karena setiap individu secara bergantian meneruskan gambar dari teman didepannya, seterusnya hingga 2 putaran. Gambar yang dihasilkan tentu tidak sempurna, oleh karena itu di akhir aktivitas, ketua kelompok mempresentasikan gambar yang dihasilkan.


Aktivitas ke-2 tidak kalah menarik karena setiap kelompok harus menjawab 8 pertanyaan dari buku panduan dan ditulis di papan tulis. Keseruan terjadi saat bongkar pasang jawaban untuk menghasilkan 2 kata yang dituju. Setelah semua menyelesaikan jawaban yang benar, peserta diminta membagikan pendapat (sharing) tentang komunikasi khususnya di dalam keluarga.
Dari hasil sharing, pemandu berharap semangat berkomunikasi dalam keluarga semakin meningkat, seperti yang tercermin di dalam 2 aktivitas tadi. Karena tanpa komunikasi yang lancar maka masing-masing anggota akan memiliki asumsi dan tujuan yang berbeda, yang pada akhirnya bisa menimbulkan kesalahpahaman. Tentu hal ini akan menghambat pertumbuhan dan kemajuan komponen kelompok apapun yang dalam kontek ini adalah komponen masyarakat terkecil yaitu keluarga. Walaupun hanya mendapat kesempatan untuk membuat goresan dalam waktu yang singkat, tetapi setiap orang dalam kelompok memegang peranan dalam mencapai tujuan akhir. Setiap anggota keluarga turut berpartisipasi dalam berpikir, berkeputusan, bertindak dan merasa dilibatkan untuk mencapai tujuan bersama. Kita juga diajar untuk bercermin dan belajar dari “Keluarga Allah”, Bapa, Putra dan Roh Kudus yang saling melengkapi satu sama lain. Rasa syukur bahwa kita diciptakan saling berbeda, saling memperkaya, dan melihat kebhinekaan sebagai suatu hadiah dari Tuhan.

(@denykus , Erin)