Setelah sukses dengan berbagai acara di dalam Gereja, kini Bina Iman Anak Santo Gabriel mengadakan acara di luar Gereja. Para guru sekolah minggu mengajak anak-anak Bina Iman Anak (BIA), Bina Iman Anak Negeri (BIAN), dan Bina Iman Remaja (BIR) berkunjung ke Museum pada Sabtu (19/10). Dua Museum yang dikunjungi adalah Museum Katedral dan Museum Lembaga Alkitab Indonesia.

Pukul 07.30, anak-anak bersama para guru sudah berkumpul di depan Gedung Karya Pastoral Santo Gabriel Pulo Gebang. Di awali dengan pembagian kelompok, foto bersama, doa pagi oleh Ibu Maria (Ketua Katekese) dan berkat dari Romo Gunawan, kami berangkat menuju Museum Katedral.

Sesampainya di Museum Katedral, anak-anak dibagi menjadi dua kelompok untuk memudahkan penyampaian materi dari pihak Katedral. Disini anak-anak diperkenalkan sejarah tentang Gereja di Indonesia khususnya di Jakarta, miniatur-miniatur yang menggambarkan tempat tinggal Pastur, jubah untuk Pastur dan Uskup serta masih banyak lagi. Serius tapi santai anak-anak menikmati penjelasan dari pihak Katedral bahkan anak-anak juga diajak untuk menonton film terkait dengan perkembangan Gereja Katedral.

Setelah puas berkeliling Museum Katedral, anak-anak dan para guru berdoa Rosario bersama di Goa Maria Katedral. Setelah doa Rosario kami beristirahat sejenak sembari makan siang kemudian siap-siap melanjutkan perjalanan ke Museum Lembaga Alkitab Indonesia.

Sekitar pukul 13.00, kami tiba di Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Anak-anak dan para guru dikumpulkan dalam satu ruangan mengikuti penjelasan dari LAI. Kemudian kami diajak berkeliling secara berkelompok untuk melihat benda-benda bersejarah dan miniatur-miniatur. Gedung yang memiliki 10 lantai ini tidak semuanya museum. Museum hanya ada di lantai 2 dan 3, sedangkan lantai dasar hanya ada lobi dan toko alkitab.

Di lantai 2 gedung LAI ada sejarah perkembangan Alkitab, sejarah penulisan Alkitab, terjemahan-terjemahan Alkitab, dan masih banyak lagi. Sedangkan di lantai 3, terdapat perpustakaan, ruang bermain anak dan taman kecil. Di taman itu, kita bisa melihat pohon tapirus untuk membuat kertas, pohon ara, pohon delima, pohon berduri, pohon zaitun, pohon kurma, dan pohon anggur.

Setelah puas berkeliling, kami dikumpulkan kembali dalam satu ruangan. Lalu, pemandu dari LAI memberikan kuis seputar LAI dan membagikan pulpen untuk anak-anak dan para guru. Setelah selesai, acara ditutup dengan doa bersama dan kembali ke bus untuk pulang ke Pulo Gebang.

Keceriaan dan antusias tampak dari raut wajah anak-anak Bina Iman yang mengikuti kunjungan ke dua museum ini. Menurut Ibu Tri selaku Ketua Panitia merasa acara ini seru dan senang melihat anak-anak excited ketika bisa melihat secara langsung benda-benda yang ada di Museum, menyaksikan tata cara pembuatan Alkitab dan pastinya akan menambah wawasan mengenai Gereja Katedral dan perkembangannya sampai saat ini.

“Semoga menambah keakraban antar anak-anak Bina Iman maupun sesama pendamping. Ada penyegaran Iman dalam diri anak-anak, tidak hanya melalui Alkitab di kelas tetapi ada pengalaman baru. Terakhir, semoga melalui acara ini bisa menambah wawasan dan kerinduan anak-anak untuk semakin rajin membaca Alkitab,” harapan Ibu Tri.

Maria Octavia