Siang itu, mentari tak segan menampilkan binarnya yang terik. Seakan mengiringi langkahnya menuju ke ladang penggembalaan berikutnya. Tampak wajah penuh senyum ketika disambut di tempat itu, walau didalam hatinya penuh keharuan, menyimpan kenangan yang tak akan pernah terlupa. Namun, tugas kedepan sudah menanti, Dia pun mantap melangkah ke perutusan yang baru.
Itulah Romo Aloysius Susilo Wijoyo, Pr yang telah bertugas 5 tahun di Gereja St Gabriel Paroki Pulo Gebang, harus meninggalkan umatnya untuk menjalani perutusan yang baru di Gereja St Nikodemus, Paroki Ciputat.
Kedatangan Romo Susilo dan rombongan disambut oleh umat Paroki Ciputat dengan tarian betawi secara flash mop. Perwakilan DPH didampingi Romo Paroki Ciputat Romo Patrick Slamet Widodo, Pr mengalungkan bunga dan ucapan selamat datang kepada Romo Susilo di halaman gereja St Nikodemus pada Minggu (11/9/2022) siang.
Iringan lenong khas Betawi beserta ondel-ondel, menggambarkan kegembiraan umat menerima kedatangan Romo Susilo dan rombongan. Iring-iringan umat dan anggota DPH Paroki Pulo Gebang itu kemudian diarahkan menuju aula untuk beramah tamah.
Hadir pula Romo Aloysius Yus Noron, Pr yang sebelumnya berkarya di Paroki Ciputat sekarang berpindah ke Paroki Kosambi Baru, Romo Alphonsus Setya Gunawan, Pr sebagai romo rekan di Paroki Pulo Gebang, Frater Ar dan keluarga besar dari Romo Susilo.
Acara diawali dengan doa dan sambutan DPH Paroki Ciputat. Dance pasutri dari Paroki Ciputat mengawali hiburan di aula itu. Perwakilan umat paroki Pulo Gebang tidak ketinggalan menyumbangkan lagu ‘Mars Santo Gabriel’ ciptaan Romo Susilo.
Dalam sambutannya, Romo Susilo pun mengucapkan terimakasihnya kepada umat “Dari mulai pisah sambut sampai menghantarkan kesini, saya berterimakasih kepada keluarga besar saya, DPH, Suster dan seluruh umat Paroki Pulo Gebang. Mohon maaf bila dalam menjalankan pelayanan kurang berkenan. Mari kita saling mendoakan dimanapun kita berkarya,” katanya.
Ditayangkan juga video tentang Paroki Ciputat dan video Romo Susilo selama bertugas di Paroki Pulo Gebang.
Perwakilan DPH Paroki Pulo Gebang Sutriantoro, menyumbangkan lagu “Ojo Dibandingke” dilanjutkan “Joko Tingkir” dengan lirik yang diganti dan meminta semua Romo dan umat berjoget bersama.
Kemudian Romo Susilo dan Romo Patrick yang keduanya hobi bernyanyi diminta berduet lagu ‘hidup ini adalah kesempatan’.
Sutriantoro kembali menyanyikan lagu Jawa berjudul “Madiun Ngawi” dengan lirik yang diganti dengan tema perpisahan. Wajah Romo Susilo nampak larut dalam suasana ‘perpisahan’ itu, usapan sapu tangan ke wajahnya seolah berusaha menahan luapan rasa sedihnya.
Kelompok koor umat Pulo Gebang menutup dengan melantunkan lagu ‘Betapa Indahnya’ ciptaan Romo Susilo yang telah diubah liriknya sebagai kenang-kenangan.
Sebagai oleh-oleh dari Paroki Pulo Gebang, Romo Gunawan memberikan miniatur patung St Gabriel kepada Paroki Ciputat yang diwakili Romo Patrick.
Acara ditutup dengan foto dan santap siang bersama.
Romo Susilo, terimakasih atas penggembalaannya selama ini. Selamat melayani di perutusan yang baru, semoga Tuhan menyertai dan menjaga panggilanmu.
(DenyKus/dok. komsos paroki pulo gebang)