Minggu (13/5/2018) subuh, atau sehari setelah acara Jalan Santai Kebhinnekaan KAJ, kami berkumpul kembali di depan gereja St. Gabriel Pulo Gebang untuk mengikuti acara dengan tema yang sama yaitu “Kebhinnekaan” tetapi kali ini berpartisipasi di tingkat Dekenat Timur.

Acara ini dikoordinir oleh PPTP (Panitia Penggerak Tahun Persatuan) bersama HAAK (Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan) mengajak serta OMK (Orang Muda Katolik), Dewan Pendamping dan perwakilan umat Paroki Pulo Gebang. Pukul 05.30 WIB, 4  mobil mengantar 26 umat Pulo Gebang menuju Pintu Air Banjir Kanal Timur (BKT) Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Kegiatan yang diadakan dalam rangka menyambut Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh setiap tanggal 20 Mei ini, diselenggarakan atas kerjasama PPTP Dekenat Timur (St. Anna),  Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jakarta Timur dan Walikota Jakarta Timur mengambil tema “Fun Run Kebhinnekaan 2018 – Bersatu Nyok, Bersama Nyok dalam Fun Run”. Ketua Panitia, Agung Nadhi mengatakan Fun Run Kebhinnekaan 2018 bertujuan meningkatkan persatuan untuk bersama-sama melestarikan dan mempertahankan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

Perwakilan dari 6 agama anggota FKUB Jakarta Timur dan sejumlah Ormas juga turut berpartisipasi dalam ajang ini. Tampak Rm. FX Widyatmaka Sj dari Paroki St. Anna Duren Sawit mewakili pemuka agama Katolik Jakarta Timur.

“Kami menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan Fun Run Kebhinnekaan 2018. Ini bukan kegiatan olah raga semata, tetapi memiliki maksud supaya kita tetap bersatu dan bersama, tanpa membedakan suku, agama, dan ras. Mari kita berkomitmen membangun kebersamaan, kerukunan, dan toleransi di antara kita, sehingga tercipta suasana aman untuk melaksanakan pembangunan demi kesejahteraan kita bersama,” kata Walikota Jakarta Timur Drs. Bambang Musyawardana, M.Si dalam sambutannya.


Peserta Fun Run Kebhinnekaan dari Paroki Pulo Gebang

Sementara itu, Ketua FKUB Jakarta Timur Drs. KH. Anshori Ya’kub, M.A., mengatakan kehadiran para tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas-ormas, dan seluruh umat beragama dalam acara Fun Run Kebhinnekaan 2018 ini menunjukkan kemajemukan masyarakat di Jakarta Timur. “Mudah-mudahan Jakarta Timur tetap kondusif, mendapat keberkahan dan ridho dari Allah. Tanpa adanya persatuan dan kesatuan, kita tidak akan menyaksikan Indonesia yang tenang, damai, dan tenteram,” ungkapnya.

Pada kesempatan ini Walikota Jakarta Timur Drs. Bambang Musyawardana, M.Si., meresmikan Prasasti Kebinnekaan berupa tulisan NKRI berwarna merah putih di bawah naungan Burung Garuda Pancasila. Prasasti ini berlokasi di sisi utara Banjir Kanal Timur (BKT), sebelah utara rumah jaga pintu air BKT Malaka Sari di sisi jalan Soekanto. “Prasasti ini akan mengingatkan kita bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Mari kita mengkristalkan persatuan, kesatuan, dan kebersamaan dengan mempertahankan NKRI,” pesannya.

Darmawanto Manurung (OMK Paroki Pulo Gebang) meraih medali.

Lomba lari 5 kilometer ini diikuti 1.200 peserta dari berbagai elemen masyarakat dengan rentang usia 12-50 tahun. Pukul 07.50 WIB, Wali Kota Jakarta Timur dan para tokoh lintas agama membuka Start tanda dimulainya lomba. Adapun rute start dari pintu air Malaka Sari menyusuri BKT sebelah utara sepanjang jl Soekanto – jl Kol. Sugiono lalu memutar di Rumah Sakit Duren Sawit dan kembali menyusuri BKT sebelah selatan menuju ke titik awal sebagai gars finish. Lari santai ini bisa kami tempuh kurang dari 1 jam, bahkan Darmawanto Manurung (OMK Paroki Pulo Gebang) mendapatkan medali karena termasuk sebagai 30 pelari yang melewati garis finish tercepat.

Semoga partisipasi kita menjadi wujud nyata dalam membangun persaudaraan antar agama dan menjadi media bagi kaum muda katolik untuk lebih aktif sebagai generasi penerus gereja dan bangsa tentunya.

(Deny Kus Indarto, Editor:Erin, Foto:Sylvia,Ivon,Deny,Dina)