Rabu (29/6/2022) pagi sekitar pukul 07.00, Romo Gunawan sudah berpijak di bawah patung Santo Gabriel di pelataran parkir gereja St Gabriel. Beliau berniat berdiri disana agar terlihat oleh tamu yang datang, lalu menyapanya.

Suasana pagi itu ramai sekali, umat yang datang silih berganti memasuki pelataran parkir gereja. Setelah memarkirkan kendaraan, para tamu langsung menghampiri Romo Gunawan, memberikan salam sukacita, lalu mengambil dokumentasi sebagai kenangan. Dengan jubah putihnya, Romo Gunawan melayani dengan ramah dan penuh senyum. Tampak raut wajah ceria Romo Gunawan menyambut kedatangan para tamu itu. Tidak hanya umat dari paroki Pulo Gebang, tetapi juga dari paroki lain, tempat Beliau pernah berkarya disana.

Romo Gunawan menyambut tamu yang datang dan berfoto

Hadir juga Romo Antonius Baur Asmoro, Pr dan Frater Bernard. Mereka datang atas undangan panitia, untuk mengikuti Misa Syukur 40 tahun Imamat Romo Gunawan. Acara yang diinisiasi oleh legio maria Paroki Pulo Gebang ini diawali dengan doa Tesera pukul 09.30.

Tepat pukul 10.00, Misa Syukur 40 tahun Imamat Romo Gunawan dimulai. Misa dipimpin oleh Romo Alphonsus Setya Gunawan, Pr konselebran dengan Romo Antonius Baur Asmoro, Pr dan dibantu Frater Bernard.

Romo Gunawan didampingi Romo Anton Baur dan Frater Bernard saat Misa

Misa ini bertepatan dengan Hari Raya Santo Petrus dan Paulus. Romo menyampaikan terimakasih kepada umat yang sudah berkenan hadir. “Terimakasih sudah jauh-jauh datang kesini, dari Pasar Minggu, Ciputat, Depok, Cibinong, Cilandak, BSD, Ciputat, Bintaro, Melati Mas, Kelapa Gading, Pulo Gebang dsb. Saya merasakan berkat yang sangat melimpah,” ungkapnya penuh sukacita.

Romo Gunawan juga menceritakan soko guru gereja yaitu Santo Petrus dan Paulus yang menjadi martir demi gereja. Selain belajar dari Santo Petrus Paulus, guru yang berperan selama 40 tahun menjadi imam, menurut Romo Gun, adalah umatnya.

“40 tahun belajar mengenal Tuhan. Banyak sukaduka yang mendewasakan saya. Saya merasa bahagia karena anda (umat) adalah guru-guru saya, agar saya terus belajar menjadi murid yang lebih baik,” katanya.

Umat yang hadir memenuhi bangku gereja St Gabriel

Romo juga menyampaikan pengalamannya selama berkarya 40 tahun sejak ditahbiskan menjadi seorang Imam pada tanggal 29 Juni 1982 oleh Bapa Uskup Leo Agung Soekoto di Susteran Gembala Baik, Jatinegara.

Pengalaman yang unik, lucu dan haru bahkan menjengkelkan, Beliau ceritakan dalam homilinya. Salah satu pengalaman yang unik adalah dengan Romo Anton Baur, yang ditulis juga dalam buku kenangan 40 tahun Imamat Romo Gunawan.

“Romo Anton Baur, waktu kecil yang babtis saya. Ternyata orang tuanya saat menikah saya yang memberkati pernikahannya. Lalu saat Romo Anton Baur ditahbiskan, ditugaskan pertama kali bersama saya di Gereja Santa Maria Regina, Bintaro kurang lebih selama 3 tahun. Saya tugas di paroki sama cucu saya,’’ katanya sambil tertawa.

Banyak pengalaman lain yang diungkapkan Romo Gunawan dalam homilinya. Semuanya menambah pengalaman menjalani 40 tahun imamatnya. Umat pun mendengarkan dengan seksama bahkan terkadang tertawa lebar.

Romo Gunawan berfoto bersama petugas koor dan organis sesaat setelah Misa

Setelah misa berakhir, panitia dari wilayah 10 dan wilayah 11, mengadakan acara ramah tamah perayaan syukur 40 tahun Imamat Romo Gunawan di GKP Lt.3. Pengisi acara adalah umat dari paroki-paroki yang Romo Gunawan pernah berkarya.

 

DenyKus