Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. (1 Kor 15:58).

 

“Giatlah Selalu Dalam Pekerjaan Tuhan”, itulah tema yang diangkat dalam rekoleksi sie KKS (Kerasulan Kitab Suci) Paroki Pulo Gebang yang diadakan di Wisma Kinasih, Depok, pada Sabtu-Minggu (19-20/11/2022) lalu.

Rekoleksi diikuti 36 peserta dari tim KKS dan sub seksinya yaitu perwakilan dari Emmaus Journey, Bina Lanjut KEP dan KEP. Hadir Romo Alphonsus Setya Gunawan, Pr dan Frater Thomas Aryangga yang setia mendampingi dari awal sampai akhir.

Ketua sie KKS Regina Kristiawati menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk konsolidasi dan  mempertemukan semua tim dan sub seksi di bawah KKS agar dapat saling mengisi, saling melengkapi satu sama lain untuk pelayanan di tahun 2023.

KKS adalah salah satu seksi yang akan banyak menghadapi aneka agenda kegiatan antara lain Gokil, Sosialisasi Materi Pendalaman Iman Masa Prapaskah, Pembukaan & Pelaksanaa KEP 17 dan BLKEP 3, EJ Angkatan 3. Kemudian juga pelaksanaan BKSN di paroki dengan aneka lomba, Kursus KS bersama Rm Gunawan, Seminar KS dan program baru untuk menjaring OMK agar mencintai firman Tuhan.

Acara yang berlangsung selama 2 hari 1 malam itu, terasa singkat dan padat.

Sesi 1 tentang Teamwork dibawakan oleh Frater Thoma Aryangga atau biasa dipanggil Fr. Ar.

Beliau menyampaikan teamwork adalah saling mengisi dengan komunikasi sebagai kuncinya. Teamwork dibutuhkan karena tidak dapat mencapai tujuan kalau bekerja sendiri-sendiri.  Disampaikan pula, dasar pewartaan teamwork yang ada dalam kitab suci seperti peristiwa 5 roti dan 2 ikan, Musa dan Harun, Paulus dan Barnabas dan Perjamuan di Kana. Teamwork sesuai kitab suci adalah menghadirkan dan meneruskan Karya keselamatan Allah, untuk mencapai tujuan bersama bukan individu (1 Kor 1:10 “Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir” dan Roma 12:16 “Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!).

Selain itu dalam pelayanan dibutuhkan komitmen dan tanggung jawab untuk melaksanakan bersama-sama dengan rendah hati. Dikatakan juga oleh Frater Ar yang suka bercanda, bahwa kita sebagai pelayan-pelayan Tuhan harus bisa mengatakan CUKUP, agar tidak terjebak dalam pelayanan “loe lagi …loe lagi dan loe lagi”.

Sesi 2 tentang spiritualitas pelayanan dibawakan oleh Rm. Alphonsus Setya Gunawan, Pr. Beliau menyampaikan bahwa Roh Kudus berperan dalam menyemangati pelayanan. Oleh beberapa peserta, beberapa ulasan tentang perbedaan PEKERJAAN dengan PELAYANAN dirasakan sangat mengena, karena sesuai sekali dengan realita di lapangan, sehingga peserta rekoleksi bisa menyadari apakah yang telah mereka kerjakan termasuk dalam pelayanan ataukah hanya menjalankan tugas/pekerjaan semata, contohnya:

  • Bila anda keluar karena ada yang mengkritik anda, itulah PEKERJAAN
    Bila anda terus bekerja sekalipun dikritik habis. Itulah PELAYANAN
  • Bila anda berhenti karena tidak ada yang berterima kasih atas perbuatan anda, itulah PEKERJAAN
    Bila anda terus bekerja walaupun tidak pernah dikenal siapapun, itulah PELAYANAN
  • Bila yang anda pikirkan adalah sukses, itulah PEKERJAAN
    Bila yang anda pikirkan adalah kesetiaan, itulah PELAYANAN
  • Bila anda merasa semakin sulit menikmati yang anda kerjakan, itulah PEKERJAAN
    Bila anda merasa semakin sulit untuk TIDAK menikmatinya, itulah PELAYANAN

Romo menyampaikan bahwa sesuai Lukas 17:10 Hamba tidak membutuhkan terima kasih tuannya, yang artinya kita melakukan pelayanan bukan untuk berharap pujian atau terima kasih, karena  pelayanan justru adalah sarana kita berterima kasih kepada Tuhan atas kasih cintaNya kepada kita, bukan dilakukan untuk meminta balasan.  “Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.” 

Romo Gun juga memberikan beberapa tips menarik dalam berpelayanan, antara lain:

  • Untuk menangani diri Anda sendiri, gunakanlah KEPALA anda
    Untuk menangani orang lain, gunakanlah HATI Anda
  • Jika Anda menderita karena perlakuan tidak adil seseorang yang jahat, ……..ampunilah dia,
    kalau Anda tidak mengampuni, akan ada dua orang yang jahat

Sesi terakhir adalah diskusi kelompok dan pleno membahas rencana pekerjaan setiap sub seksi dalam KKS untuk 2023.

Regina mengingatkan walaupun perlu, kuantitas tidaklah yang menjadi utama. Yang utama adalah kualitas yang dihasilkan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan masing-masing sub seksi dalam KKS.

Dalam rekoleksi ini semua peserta diminta untuk menulis komitmen secara pribadi dalam pelayanan di KKS.  Masing-masing menuliskan dalam kertas yang berbentuk berbagai macam buah sebagai lambang bahwa buah yang manis dan lebat itulah yang akan dipersembahkan untuk Tuhan melalui pelayanannya di KKS. Dari 36 peserta hanya 2 yang belum siap untuk berkomitmen. Dan ini tidak menghalangi semangat seluruh team KKS untuk bersatu padu dan kompak menjalankan prokar 2023.

Sebagai acara puncaknya, seluruh komitmen itu dibawa dan dipersembahkan kepada Tuhan  dalam  perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Rm Gunawan. Dalam homilinya, Romo Gun berpesan untuk seluruh team KKS, bahwa melakukan pelayanan artinya menghadirkan Tuhan, bukan semata-mata hanya melakukan pekerjaan.

Semoga dengan rekoleksi ini seluruh tim KKS dan sub seksinya, semakin dikuatkan dalam bekerjasama melengkapi satu sama lain dan dengan pendampingan Roh Kudus, semakin memiliki semangat yang berkobar-kobar dalam berpelayanan.

Tuhan memberkati. Amin.

(kd)