Ada suasana berbeda dalam misa minggu biasa XIV di Gereja Santo Gabriel, Pulo Gebang, Minggu (3/7/2022) pukul 09.00. Perbedaan ini ada pada Gamelan yang mengiringi alunan musik dalam ritual misa. Gamelan ini datang dari komunitas karawitan Gereja Santa Anna, Paroki Duren Sawit yang berkolaborasi dengan paduan suara dari umat Paroki Pulo Gebang.

karawitan asih laras dari gereja st anna

Tak hanya gamelan, nampak para petugas menggunakan pakaian adat Jawa, antara lain petugas liturgi, petugas persembahan, paduan suara dan panitia. Beberapa tokoh pewayangan seperti semar, gatotkaca dan pergiwa dihadirkan dalam menyambut tamu. Selain itu, gereja Santo Gabriel juga kedatangan tamu istimewa yaitu Bapa Uskup Ignatius Kardinal Suharyo.

petugas persembahan

Saat memberi pengantar misa yang juga sebagai perayaan syukur 40 tahun Imamat Romo Alphonsus Setya Gunawan Pr, Kardinal Suharyo mengajak umat mendoakan Romo Gunawan atas anugerah imamat yang telah diterima dengan penuh syukur, dikembangkan dengan tekun dan setia selama 40 tahun.

“Kita doakan semoga Romo Gunawan bertumbuh dalam imamat, bahagia dalam imamat dan gembira dalam pelayanan,” katanya.

Misa tersebut dipersembahkan secara konselebrasi bersama Romo Aloysius Susilo Wijoyo, Pr dan Romo Alphonsus Setya Gunawan, Pr dengan Konselebran Utama Bapa Ignatius Kardinal Suharyo. Hadir pula beberapa Romo Unio, keluarga besar dari Romo Gunawan dan umat paroki Pulo Gebang.

Kardinal Suharyo dan para Imam

Dalam kotbahnya, Romo Gunawan merasa bersyukur atas berkat Allah yang dinyatakan dalam gereja melalui sakramen Imamat ke-40 tahun. Menurutnya, tanggal tahbisan dipilih 29 Juni 1982 di Susteran Gembala Baik Jatinegara karena bertepatan dengan Hari Raya Santo Petrus dan Paulus. “Mungkin tanggal 29 Juni itu dipilih Mgr Leo Soekoto agar saya belajar seperti Santo Petrus dan Paulus sebagai sokoguru gereja, pemimpin gereja yang banyak ditempa oleh Yesus,” katanya.

Romo Gunawan juga berterimakasih kepada umat yang sudah mendoakannya dan panitia yang sudah menyiapkannya. Tak lupa kepada karawitan asih laras dari Gereja Santa Anna yang sudah mengiringi misa dengan gamelan, yang berkolaborasi dengan paduan suara dari umat Paroki Pulo Gebang.

Diakhir kotbahnya, Romo Gunawan yang suka wayang sejak kecil ini, menulis puisi perjalanan imamatnya. “….40 tahun sudah Engkau memilih aku menjadi pelayan kasih. Bukan karena aku mampu, bukan karena aku ber ilmu tetapi karena kuasa kasihNya. Karena aku adalah milikMu yang mengantar aku sebagai pelayan yang setia, sebagaimana Engkau adalah Allah yang setia. Supaya aku terus bekerja di ladangmu, sampai pada pelabuhan terakhirku, amin,” ungkapnya penuh haru.

Kardinal Suharyo dan para Romo berfoto dengan keluarga besar Romo Gunawan usai misa

Sebagai sahabat yang tinggal bersama di pastoran, Romo Susilo juga merasa bersyukur bisa mengenal dan menjadi teman dekat Romo Gunawan. “Romo Gun adalah pribadi yang menarik, mudah manjing ajur-ajer, masuk dan menyatu dengan umat dan penuh perhatian pada hari ulang tahun umat,” kata Romo Susilo yang mengaku banyak belajar dari Romo Gunawan tentang pelayanan tanpa kenal lelah.

“Romo Gun senang mengajar sabda Tuhan dalam Kitab Suci, dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dihiasai humor khasnya, sehingga pesan bermakna begitu indah,” imbuh Romo Susilo yang sudah mengenal Romo Gun sejak bertugas pertama kali setelah ditahbiskan tahun 1996.

Romo Susilo turut mendoakan Romo Gunawan semoga diberikan kesehatan dan setia menjadi gembala baik dan murah hati. “Beli bakmi godog di warung Pak Mamat, minum teh panas cemilannya bakpia. Romo Gunawan 40 tahun Imamat, Semoga sehat dan bahagia,” pantunnya menutup kotbahnya.

Sebelum berkat penutup, Kardinal Suharyo mengajak umat menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Romo Gunawan sembari meniup lilin dan memotong kue.

Romo Gunawan potong kue di depan altar

Setelah misa usai, Kardinal Suharyo dan para Romo dijemput “Semar, Gatot Kaca dan Pergiwa” lalu disambut para penari dari OMK untuk mengiringi ke aula GKP lt3. Semua rangkaian acara Syukuran 40 Tahun Imamat Romo Gunawan telah disiapkan oleh panitia dari wilayah 10 dan 11.

Kardinal Suharyo dan para Romo diiringi penari dari OMK

 

DenyKus, foto: Komsos Paroki Pulo Gebang