PULO GEBANG – Menjalin persaudaraan dan kerukunan antara sesama warga masyarakat yang plural adalah sebuah proses yang gampang-gampang-susah. Perbedaan dalam keragaman adalah sesuatu yang pasti, namun jika ada kerukunan didalamnya, maka itu menjadi sebuah potret yang indah. Demikian pula semangat yang tergambar dari warga seluruh RT yang ada di lingkup RW 13, Kelurahan Pulo Gebang Permai dalam merayakan HUT RI ke-73 tahun ini. Dalam sebuah rangkaian kegiatan yang dimulai sejak akhir Juli silam, Sabtu 25 Agustus 2018 malam, warga RW ini tiba pada puncak perayaan Gebyar HUT RI ke-73 di Graha RW-13. Memperkokoh Komitmen Kerukunan, begitu tema kegiatan malam itu.

Setelah pada petang harinya, pihak panitia menuntaskan beberapa kegiatan final lomba dan pertandingan, sekira pukul 18.00-an, warga pun mulai berdatangan ke lokasi acara. Ketua RW 13 melalui panitia memang mengundang secara khusus semua warga untuk hadir dalam acara ini. Ketika memasuki lokasi acara, kental terasa bahwa kegiatan ini telah dipersiapkan secara baik oleh panitia. Semakin malam, semakin banyak pula warga yang datang, mengantri didepan meja registrasi kemudian mendapatkan makanan ringan lalu mengambil tempat di deretan kursi yang telah disediakan. Antusiasme warga terlihat jelas dengan penuhnya semua kursi yang disediakan oleh panitia.

Tampak di deretan bangku terdepan, Ketua RW 13 disampingi oleh ustadz, pendeta dan para pengurus RT di dalam di dalam lingkup RW 13. Umat Paroki Pulo Gebang pun patut bersyukur karena di deretan itu, tampak pula Romo Alphonsus Setya Gunawan yang hadir, tidak hanya sebagai undangan melainkan juga sebagai warga lantaran Wisma Paroki berada dalam wilayah RW ini. Juga, ada tiga lingkungan yang berada di dalam RW ini yakni Lingkungan Maria, Alfonsus dan Mikael. Romo Gun datang didampingi sejumlah Pengurus DPH antara lain A. Witjaksono, Teguh Hartono dan Larry Sihombing.

Sarwoto Kasino sebagai Ketua Panitia HUT RI ke-73 RW 13 didaulat menyampaikan sambutannya. Ia melaporkan semua rangkaian kegiatan yang telah diadakan dalam rangka perayaan hari besar Bangsa Indonesia ini. Terima kasih atas kerjasama yang terjalin hingga terselenggaranya rangkaian kegiatan ini, pun terselip dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan warga yang hadir.

Romo Gunawan pun didaulat untuk memberikan sambutan selaku undangan mewakili Pastor Paroki Pulo Gebang. Dalam sambutannya mengatakan, Memperkokoh Komitmen Kerukunan adalah sungguh suatu tema yang sangat indah, sangat menyejukkan dan sangat membanggakan kita semua. Apa yang terjadi pada saat negara ini berdiri, 17 Agustus 1945, negara kita berdiri dan terdiri dari berbagai suku, agama, bahasa, ras dan golongan tetapi kita semua bersatu dalam satu kesatuan karena kita bersama-sama berjuang untuk Indonesia merdeka.

Syihabuddin Latief, Ketua RW 13 dalam sambutannya mengajak seluruh warga agar dengan perayaan kemerdekaan RI ke-73 ini, agar bersatu dalam keberagaman serta menjaga selalu persatuan dalam perbedaan.

“Tadi sudah disampaikan oleh romo tentang bagaimana komitmen kita untuk memperkokoh komitmen kerukunan ini, dan kita semua tahu bahwa untuk membangun kerukunan di RW ini, kuncinya ada 3. Pertama, seluruh warga ini menerima perbedaan masing-masing. Karena statistik di RW ini, semua agama, suku dan bahasa ada semua di RW ini. Kedua warga harus memahami dan menerima perbedaan dan ketiga adalah mari bekerjasama dalam perbedaan. Dan, ini terbukti dalam kerjasama mempersiapkan kegiatan ini yang telah berjalan dengan baik tanpa gesekan. Terima kasih untuk semua warga.”

Acara malam itu diisi juga dengan penampilan warga yang mempersembahkan lagu-lagu nasional, tarian daerah dalam kemasan modern, juga penampilan band yang dibawakan oleh Karang Taruna RW 13. Tak lupa, door prize pun membanjiri acara itu dengan iringan organ tunggal yang diisi oleh buduanita yang disiapkan panitia serta sumbangan lagu-lagu ditingkahi tarian spontan dari warga yang hadir.

Tema yang diusung dalam kegiatan kali ini benar-benar tergambar dalam rangkaian pelaksanaan kegiatan HUT RI ke-73 hingga berpuncak pada acara malam itu. Menjelang pukul 00.00, rangkaian kegiatan ditutup dengan bersama membawakan lagu Kemesraan. Merdeka! (Ferdinand Lamak)