Perjalanan panjang yang sudah dilalui Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Santo Gabriel tidaklah mudah. Diawali 25 tahun yang lalu, ibu-ibu yang saat itu belum memiliki gereja, sudah memberanikan diri untuk membentuk cabang WKRI di Pulo Gebang. Berkat jasa-jasa mereka, saat ini wanita katolik muda, bisa belajar berorganisasi, melakukan kegiatan sosial di masyarakat diluar gereja, mendapatkan ilmu yang berhubungan dengan wanita, dll, dibawah bendera WKRI.

Semangat yang selalu ditumbuhkan didalam organisasi, membuat WKRI tetap bertahan walaupun dimasa sulit saat pandemi. Banyak perubahan yang mungkin sebelumnya tidak terpikirkan, tapi tetap bisa dilakukan oleh wanita-wanita katolik. Begitu juga tahun ini dimana masa pandemi belum berakhir, tapi wanita katolik sudah memberanikan diri berbagi kasih untuk orang-orang yang membutuhkan.

Saat ulang tahunnya yang ke-25, WKRI cabang St Gabriel melakukan kunjungan kasih ke kaum difabel: Wisma Tuna Ganda (Cimanggis), Rumah Autis (Bekasi) dan Yayasan Sinar Pelangi (Jati Bening Pondok Gede), serta kunjungan kasih ke lansia: Panti Jompo Kasih Sayang (Duren Jaya Bekasi Timur).

Seperti yang diungkapkan Panitia Pesta Perak yang diketuai oleh Susi Sudarto, “Sebagai ucapan syukur kita, maka kita mau berbagi kasih dan berbela rasa kepada kaum difabel dan lansia.” ungkap Susi yang juga Ketua Ranting Paulus ini. “Masyarakat yang masuk dalam kategori LKMTD ini harus kita perhatikan juga,” tambahnya lagi.

Puncak dari semua kegiatan HUT ke-25 dengan mengadakan Misa Syukur (16/7/2022) dipimpin oleh Romo Gunawan dan dibantu Frater Aryangga. Mengutip bacaan Injil saat itu, Romo yang akrab dipanggil Romo Gun ini dalam homilinya membandingkan apa yang dilakukan Maria dan Martha. Maria mewakili orang yang berdoa dan Martha mewakili orang yang bekerja.  Akhir dari homilinya, Romo Gun berpesan ‘Di dalam hidup kita pun diharapkan ada keseimbangan antara bekerja dan berdoa’.

Setelah Misa, semua anggota menuju Gedung GKP Lantai 3 untuk merayakan Pesta Perak yang sederhana. Dengan mengambil tema “Semakin Mengasihi, Peduli dan Bersaksi di Dalam Keluarga, Gereja dan Masyarakat”.  pesta yang sederhana ini dibuka oleh Lusi Nurani sebagai Ketua WKRI Cabang St Gabriel. Ddilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng sebagai simbol ucapan syukur. Potongan pertama diberikan untuk Romo Gunawan yang selalu mendampingi WKRI. Lalu potongan selanjutnya diberikan untuk para mantan ketua cabang yaitu Narwati dan Dewi Respati.

Hiburan dibuka dengan penampilan tarian daerah yang sajikan oleh WK Ranting Kristoforus. Tarian yang gembira ini menambah keceriaan peserta ketika Romo dan Frater diajak ikut menari bersama. Disamping tarian, pantun-pantun lucu pun ikut disajikan. Layaknya artis ibukota, para wanita dari WK Ranting Elisabeth, Ranting FX dan Ranting Yacobus unjuk kebolehannya.

Acara terakhir pesta perak ini, panitia membagi-bagikan hadiah untuk para pemenang door prize dan hadiah khusus untuk anggota WKRI yang tertua. Lalu ditutup dengan menari Maumere bersama seluruh peserta. Adapun pesan khusus dari Frater Ar untuk WKRI Cabang St, Gabariel, “Jangan pernah berhenti melayani tetapi selalu sukacita meskipun hati dan fisik lelah.”

Selamat Ulang Tahun Wanita Katolik Republik Indonesia.

(Christine Sinaga/dok. WKRI St Gabriel)