Kembali, Paroki Pulo Gebang menjadi tuan rumah, kali ini bagi Pertemuan Forum Seksi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan Dekenat Jakarta Timur. Pertemuan yang diadakan tanggal 28 September, 2019 , dihadiri oleh peserta yang  mewakili delapan paroki Sedekenat Jakarta Timur,yaitu :
1. Paroki Bidaracina : Gereja St. Antonius Padua
2. Paroki Cijantung : Gereja St. Aloysius Gonzaga
3. Paroki Cilangkap : Gereja St. Yohanes Maria Vianney
4. Paroki Cililitan : Gereja St. Robertus Belarminus
5. Paroki Duren Sawit : Gereja St. Anna
6. Paroki Matraman : Gereja St. Yoseph
7. Paroki Pulo Gebang : Gereja St. Gabriel
8. Paroki Rawamangun : Gereja Keluarga Kudus
Perwakilan dari Paroki Lubang Buaya ( Gereja Kalvari) dan Paroki Pulo Mas (Gereja St. Bonaventura) berhalangan hadir.
Pertemuan rutin dwibulanan ini dipandu oleh Bpk. F Sugiyanta selaku MC dan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan pembacaan doa oleh Bpk. Ig. Soekardhi. Romo Alfonsus Setya Gunawan mewakili Romo Dekenat dan Romo Moderator yang berhalangan hadir untuk menyampaikan sambutan pembukaan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan pertanggungjawaban oleh Ketua Umum FS HAAK masa kerja 2016 – 2019, Bp. Andreas Yohanes Suyoto, dimana dalam laporan tersebut dibacakan sejarah singkat Forum Seksi HAAK yang sebelumnya dinamakan FKHK (Forum Komunikasi Hubungan Antaragama).
Forum ini sendiri mengawali gerak dan kiprahnya sejak 12 tahun yang silam. Sejalan dengan perkembangan kondisi yang terjadi,melalui kesepakatan dan arahan Komisi HAAK KAJ, maka sejak masa bakti 2016 – 2019 menyesuaikan namanya menjadi FS HAAK (Forum Seksi Hubungan Antaragama dan Kemasyarakatan) dengan tujuan lebih mendekatkan diri dan masuk dalam kegiatan yang searah dan seiring dengan kegiatan yang diprogramkan oleh Komisi HAAK KAJ.
Kepengurusan periode tahun 2016 -2019 tersusun dari seluruh ketua Seksi HAAK Paroki yang ada di dekenat Jakarta Timur yang dalam pelaksanaannya dibentuk seksi-seksi, sebagai berikut :
1. Seksi Humas
2. Seksi Kaderisasi
3. Seksi Dana
4. Seksi Sosial Politik
5. Seksi Dokumentasi
Setelah pembacaan laporan pertanggungjawaban,dilakukan rehat sejenak yang kemudian dilanjutkan dengan proses pemilihan calon ketua umum untuk masa kerja 2020 – 2023.
Dari tiap-tiap paroki diminta mengajukan 1(satu) nama calon yang nantinya akan dipilih sebagai ketua umum. Dalam pemilihan calon ini diperoleh tiga nama, yaitu :
1. Bpk. Budoyo yang memperoleh 1 suara
2. Bpk. Bambang SBY memperoleh  2 suara
3. Bpk. Suyoto memperoleh 3 suara
Melihat hasil pemilihan calon ketua umum yang ternyata mayoritas masih memilih Bpk. Suyoto, dimana beliau sudah menjabat sebagai ketua umum selama dua periode berturut-turut,maka diadakan kesepakatan untuk memperpanjang masa jabatan ketua umum selama satu tahun kepada Bpk. Suyoto sambil mempersiapakan kader untuk dicalonkan dan diangkat sebagai ketua umum pada pemilihan yang akan diadakan tahun 2020.
Acara ini ditutup dengan ramah tamah dan photo bersama seluruh hadirin.
HarrysRay.P/Er