KITA BERDOA ROSARIO SEKELUARGA bagi keselamatan BUMI dan bagi berakhirnya wabah ini. Dipandu:
RM. ANDANG L. BINAWAN, SJ
dengan iringan lagu-lagu syahdu TAIZE

live di youtube https://youtu.be/oKqvt3SQBOo

Rosario Earth Hour

1. Maria menerima kabar dari malaikat Gabriel.
“Salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau; jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mangandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau namai Dia Yesus. (Lukas 1:28b, 30b-31).

Bapa, jika Engkau bersabda maka semuanya terjadi bersabdalah, ya Bapa, aku ini adalah hambamu, terjadilah padaku menurut kehendak-Mu.

2. Maria mengunjungi Elisabet.
“Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengujungi aku. (Lukas 1: 42-43).

Bapa , hatiku memuliakan Dikau dan jiwaku bersorak-sorai, karena Engkau Allah penuh kasih. Engkau menciptakan dan memelihara kami, anak-anak-Mu.

3. Yesus dilahirkan di Betlehem.
Maria “melahirkan seorang anak laki-laki …, lalu dibungkusnya dengan kain lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan”. (Lukas 2:7).

Bapa, kami bersyukur karena Engkau telah merelakan PuteraMu menjadi manusia demi menebus dan mengampuni dosa-dosa kami. Jadikanlah kami layak menjadi anak-anak-Mu.

4. Yesus dipersembahkan dalam bait Allah.
Simeon berkata kepada Maria, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan. Kelak suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri. (Lukas 2:34-35).

Bapa, kami mempersembahkan segenap diri kami kepada-Mu. Terimalah kami sebagi persembahan yang layak, demi jasa Putera-Mu, Juruselamat kami.

5. Yesus diketemukan dalam Bait Allah.
“Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku? tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. (Lukas 2:49-50).

Bapa, Putera-Mu sepenuhnya hidup demi kemuliaan-Mu dan keselamatan kami. bentuklah kami menjadi serupa dengan Putera-Mu.

1. Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dalam sakratul maut.
“Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau berkenan, ambilah cawan ini dari hadapan-Ku, tetapi janganlah menurut kehendak-Ku, melainkan kehendakMu yang terjadi”
(Matius 26:39).

Bapa, ajarilah kami selalu mengikuti kehendak-Mu, pada saat kami dicobai, Engkau pasti menyertai kami sebagai Bapa, karena Engkau sangat menyayangi kami.

2. Yesus didera.
“Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan berlutut menyembah-Nya. Sesudah mengolok-olok Dia, mereka menanggalkan jubah ungu yang dipakai-Nya dan mengenakan lagi pakaian-Nya kepadaNya”. (Markus 15:19-20a).

Bapa, berilah kami rahmat untuk selalu mengingat sengsara Putera-Mu, agar kami dapat berdiri teguh dan memikul salib dengan kasih.

3. Yesus dimahkotai duri.
“Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Kemudian mereka mulai memberi hormat kepada-Nya, katanya “Salam, hai raja orang Yahudi!” (Markus 15:17-18).

Bapa, Putera-Mu dimahkotai duri, tetapi Ia tidak pernah membenci algojonya. Ajarilah kami mengampuni dan memberkati sesama kami.

4. Yesus memanggul salib-Nya ke gunung Kalvari.
“Sambil memikul salib-Nya, Ia pergi ke luar ketempat yang bernama tempat Tengkorak yang dalam bahasa Ibrani disebut Golgota”. (Yohanes 19:18b).

Bapa, ajarilah kami memikul salib kehidupan ini tanpa mengeluh dan dengan penuh iman, supaya kami sungguh serupa dengan Yesus Putera-Mu sendiri.

5. Yesus wafat di salib.
“Yesus berseru dengan suara nyaring “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Ku serahkan nyawa-Ku” Sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya”. (Lukas 23:48).

Bapa, hadirlah dekat kami bersama Putera dan Roh-Mu pada saat kami menghadapi kematian, dan terimalah kami dalam Kerajaan kasih-Mu yang kekal.

1. Yesus bangkit dari antara orang-orang mati.
“Malaikat itu berkata, janganlah kamu takut, sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu, Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang dikatakan-Nya. (Matius 28:5-6).

Bapa mampukanlah kami melanjutkan misi Putera-Mu, yaitu memberitakan Injil kepada semua orang agar kerajaan-Mu menjadi nyata di bumi ini.

2. Yesus naik ke surga.
“Sesudah Ia mengatakan demikian, Ia diangkat ke surga disaksikan oleh mereka, dan awan menutupi-Nya dari pandangan mereka. “Hai orang Galilea, mengapa kamu berdiri melihat langit? Yesus ini yang diangkat ke surga meninggalkan kamu, akan kembali dengan cara yang sama seperti kamu lihat Dia naik ke surga”. (Kisah Para Rasul 1:9-11).

Bapa, Engkau tumpuan hidup dan harapan kami. Tanamkanlah dalam diri kami keyakinan bahwa Engkau menyertai kami selalu hingga akhir zaman.

3. Roh Kudus turun atas Para Rasul.
“Tiba-tiba terdengarlah bunyi dari langit seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah dimana mereka duduk…. lalu mereka semua dipenuhi Roh Kudus, dan ,mulai berbicara dalam bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan”. (Kisah Para Rasul 2:2-4).

Bapa, semoga Roh Kudus-Mu membimbing hidup kami dalam kasih dan kebenaran-Mu, serta menjadikan kami layak di hadapan-Mu.

4. Maria diangkat ke surga.
“Jikalau kita percaya bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa dengan perantaraan Yesus, Allah akan mengumpulkan bersama-sama dengan Dia mereka yang telah meninggal. Sesudah itu kita yang hidup, yang masih tinggal akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan”. (1 Tesalonika 4:14, 17).

Bapa, berilah kami iman yang hidup, dan jadikanlah kami saksi-Mu di hadapan sesama kami.

5. Maria dimahkotai di surga.
“Tampaklah suatu tanda besar dilangit ; seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan dibawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintangdiatas kepalanya”. (Wahyu 12: 1).

Bapa, satu-satunya sumber kasih sejati, kobarkanlah dalam diri kami semangat kasih-Mu kepada Bunda Putera-Mu sebab kami memandangnya sebagai teladan pengikut Yesus.

1. Yesus dibaptis di Sungai Yordan.
“Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan.. “Inilah Anak-Ku yang terkasih kepada-Nyalah Aku berkenan.” (Matius 3:16-17).

Bapa, kami pun Engkau beri misi sebagai anak-Mu dan pengikut Yesus. Buatlah kami menerima tugas itu dengan hati terbuka dan penuh suka cita.

2. Yesus menyatakan diri-Nya dalam pesta pernikahan di Kana.
Atas permintaan Maria, bunda-Nya, Yesus mengatasi kekurangan anggur. “Hal itu dilakukan Yesus … sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu, Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya” (Yohanes 2:11).

Bapa, tolonglah kami mampu menghadapi setiap masalah hidup ini dengan tenang sambil mengandalkan kasih-Mu kepada kami.

3. Yesus memberitakan Kerajaan Allah dan menyerukan Pertobatan.
Bertobatlah, sebab kerajaan surga sudah dekat! “Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan injil Kerajaan Surga serta menyembuhkan orang-orang diantara bangsa itu”. (Matius 4:17, 23).

Bapa, pertobatkanlah kami. Ampunilah dosa kami. Jadikanlah kami mampu mengampuni orang yang telah menyakiti kami.

4. Yesus menampakkan kemuliaan-Nya.
Yesus berubah rupa disebuah gunung tinggi. Wajah-Nya bercahaya seperti matahari. Allah bersabda kepada tiga rasul Yesus, “Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia”. (Matius 17:2-5).

Bapa, ajarlah kami mendengarkan Yesus dan sepenuhnya menerima ajaran-Nya. Izinkanlah kami semakin mengenal Dia, terutama dalam sengsara-Nya.

5. Yesus menetapkan Ekaristi.
Yesus mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata, “Ambillah, inilah tubuh-Ku. Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka. Ia berkata, “Inilah darah-Ku yang ditumpahkan bagi banyak orang”. (Markus 14:22-24).

Bapa, sucikan dan kuduskanlah kami pada saat kami menerima Tubuh dan Darah Putera-Mu yang terkasih; pakailah kami sekehendak-Mu.

Doa pembukaan

Allah Sumber Kehidupan, kami ucapkan banyak
terimakasih atas rahmat kehidupan yang kami
terima. Kami imani bahwa cintaMu yang membimbing
dan menyertai hidup kami, yang juga tampak dalam
anugerah bumi yang menjadi penopang hidup kami.
Karena itu Engkau memanggil kami untuk menjaga bumi
seisinya sebaik mungkin, agar kehidupan ini sungguh
dapat berlangsung sesuai dengan kehendakMu.
Hari ini kami ingin berdoa secara khusus, bersama Bunda
Maria, Bunda Kehidupan juga, agar panggilanmu memelihara
bumi seisinya itu tetap dapat kami ingat dan kami laksana-
kan sebaik-baiknya. Kami sadar, bahwa tak jarang kami
melalaikan panggilan itu. Karena itu, berkenanlah memberi
kami kekuatan untuk menjalani panggilan memelihara
seluruh ciptaan itu sebaik mungkin.
Itu semua kami mohon dengan pengantaraan Kristus,
Tuhan dan Juru Selamat kami.

Doa Fatima

Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami.
Selamatkanlah kami dari api neraka, dan hantarlah jiwa-jiwa ke surga,
terutama mereka yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu,
Amin.

Doa Penutup

Ya Tuhan Yesus Kristus, kedatanganMu di dalam hati kami
memberikan kekuatan untuk mewujudkan impian bumi
yang indah, kami mesti memutuskan untuk hidup dengan
suatu kepekaan akan tanggungjawab universal,
menemukan diri kami dalam keseluruhan komunitas bumi
seperti juga dalam komunitas kami ini.
Kami sekaligus warga dari satu bumi di mana kami semua
terikat, yang lokal dan global menyatu. Setiap orang
berbagi tanggungjawab untuk kebaikan umat manusia
kini dan di masa depan dan juga masa depan dunia
kehidupan kami. Semangat solidaritas dan kelembutan
terhadap seluruh makhluk hidup dikuatkan ketika kami
hidup sambil menyadari misteri keberadaan, bersyukur
atas anugerah hidup, dan rendah hati menyadari tempat
manusia di bumi. Segala pujian bagi-Mu Allah atas
kebaikan-Mu terhadap kami. Berikanlah kami hati yang
tahu bersyukur atas anugerah-Mu, memohon ampun
ketika bersalah dan menjalani hidup dengan benar.
Kami sampaikan doa kami ini dalam nama Yesus
Putera-Mu, yang hidup dan di tengah kami. Amin.

Doa Tahun Keadilan

Allah Bapa, puji dan syukur atas rahmat-Mu yang berlimpah.
Engkau mengajarkan bahwa setiap pribadi berharga dan pantas dicintai.

Dalam terang Roh Kudus, ajarilah kami menyadari bahwa kami semua dipanggil untuk mengasihi dan berbuat adil bagi sesama.
Engkau menghendaki kami memperhatikan kehadiran dan kebutuhan sesama, serta menghormati martabat manusia.

Bimbinglah kami menjadi pribadi yang semakin tangguh, berhikmat dan berkeadilan mengkuti teladan Yesus Putra-Mu.
Bantulah kami mewujudkan damai sehahtera bagi sesama dan alam ciptaan-Mu.

Bunda Maria, Bunda umat berhikmat,
Bunda segala suku, doakanlah kami. Amin.

Doa Malam

Allah, Bapa di surga, aku berlutut dihadapan-Mu dan bersembah sujud kepada-Mu. Aku mengucap syukur atas segala kemurahan-Mu, terlebih atas pemeliharaan-Mu pada hari yang lalu. Terima kasih pula atas bimbingan-Mu terhadap pikiran, perkataan, dan perbuatanku sepanjang hari tadi.

Utuslah Roh Kudus menerangi budiku, supaya aku dapat mengetahui dosa-dosaku, dan berilah aku rahmat-Mu supaya aku dapat menyesalinya dengan sungguh…

[ Pemeriksaan Batin, Hening, Disusul dengan Doa Tobat ]

Bapa, utuslah malaikat-Mu selalu melindungi, menerangi, membimbing dan menghantar aku. Sucikanlah jiwa ragaku, agar aku pun hidup suci seperti Maria yang dikandung tanpa noda.

Ya Bapa, berilah aku berkat-Mu, lindungilah aku terhadap segala yang jahat, dan bimbinglah aku kepada kehidupan yang kekal. [Amin]

Dan semoga orang yang sudah meninggal, khususnya …. beristirahat dalam kententraman karena kerahiman Tuhan. [Amin]

Lagu-lagu

Ya Namamu Maria, Bunda yang kucinta
Merdu menawan hati, di segala anakmu
Patutlah nama itu, hidup di batinku
Dan Nanti kuucapkan, Di saat ajalku
Ya Nama Yang Keramat, Perisai Hidupku
Dalam Nama Maria, Aku pasti menang
Patutlah nama itu, hidup di batinku
Dan, nanti kuucapkan Di saat ajalku
Bila haatiku risau, dan dirundung duka
Kuingat Nama Ibu, yang pasti menghibur
Patutlah nama itu, hidup di batinku
Dan, nanti kuucapkan Disaat ajalku

Mengasih Maria, kerinduanku,
Menjadi Abdinya, cita hidupku
Ya Bunda surgawi, sambut baktiku
Kini ku haturkan doa pada MU

Maria pemurah, Ratu surgawi
Engkaulah Bundaku, aku anakmu
Janganlah biarkan, apapun juga
Memisahkan kita kini dan kelak

Ratu yang perkasa, dengar doaku
Dampingilah aku, di medan hidup
Ulurkan tanganMu, bila ku jatuh
Dan hantarkan aku kedalam surga

Ya namamu Maria bunda yang kucinta
Merdu menawan hati segala anakmu ...(ref)

Ref:
Patutlah nama itu hidup di batinku
Dan nanti kuucapkan di saat ajalku

Namamu yang keramat perisai hidupku
Dengan nama Maria aku pasti menang ...(ref)

Bila hatiku risau dan dirundung duka
Kuingat nama ibu yang pasti menghibur ...(ref)

Ratu Rosari bunda Tuhanku
Engkau melahirkan khalik dunia
Di depan takhtamu rakyatmu bermohon
Bantulah kami Maria
Bantulah kami Maria

Ratu Rosari bunda tersuci
Dengarkanlah madah pujian rakyatmu
Dengan teguh hati berserah padamu
Lindungi kami Maria
Lindungi kami Maria

Ratu Rosari bunda pengasih
Harapan yang tunggal dalam bahaya
Selamatkanlah kami dengan Rosarimu
Doakanlah kami Maria
Doakanalah kami Maria

Oh bundaku yang tercinta
Kini aku didepanmu
Membawakan madah pujian
Bagi dikau bundaku ...(ref)

Engkau perawan teramat suci
Dikandung tanpa noda
Kini engkau pengantara
Menjadi bunda Tuhan ...(ref)

Maria mengandungkan sabda
Sang sabda adalah Allah
Menunjukkan cinta Bapa
Sedari awal mula ...(ref)

Oh... bunda penuh cinta
Pandanglah kami anakmu
Berhimpun, berlagu bersama
Demi Kristus putramu ...(ref)

Santo Yusuf yang menjaga keluarga Nazaret,
kau menjaga Bunda Kudus,
juga Yesus Penebus.
Sudilah doakan kami pada Yesus, anakmu;
dan lindungilah selalu kami sekeluarga.

Di tengah mara bahaya beri kami harapan
kuatkanlah iman kami agar jangan tersesat.
Bapa Yusuf, antar kami ke hadirat Yesusmu;
agar kami berbahagia dalam hidup yang kekal.

Ndherek Dewi Maria, temtu geng kang manah.
Boten yen kuwatosa, ibu njangkung tansah.
Kanjeng ratu ing swarga, amba sumarah samya.
Sang Dewi, Sang Dewi mangestonana.
Sang Dewi, Sang Dewi mangestonana.
Nadyan manah getera, dipun godha setan.
Nanging batos engetnya, wonten pitulungan.
Wit sang Puteri Maria, mangsa tega anilar.
Sang Dewi, Sang Dewi mangestonana.
Sang Dewi, Sang Dewi mangestonana.
Menggah saking apesnya, ngantos kelu setan.
Boten yen ta ngantosa, klantur babar pisan.
Ugeripun nyenyuwun, ibu tansah tetulung.
Sang Dewi, Sang Dewi mangestonana.
Sang Dewi, Sang Dewi mangestonana.