Sabtu yang cerah, perwakilan ASAK Pulo Gebang yaitu Ratna Yuniati (Ketua ASAK), Lina Susanti (Mantan Ketua ASAK), Stephani Akraningsih dan Sri Sulastri telah siap untuk mengikuti acara Temu ASAK KAJ. Temu ASAK dengan tema “Memahami dan Terlibat dalam Gerakan Kasih yang Bertumbuh” dihadiri 4 Dekenat (Timur, Pusat, Selatan dan Bekasi) dan dilaksanakan di Wisma Samadi, pada Sabtu dan Minggu, 1-2 Oktober 2022.

Acara dimulai dengan pemaparan oleh pendiri ASAK KAJ Yanto. Semua peserta sangat antusias mendengarkan sharing Sang Pejuang ASAK Sejati. “Didalam menjalankan program ASAK harus Tunduk dan Taat,” katanya.

“Dengan survey kita memahami kesulitan dari keluarga-keluarga kecil yang merupakan katekese yang hidup bagi kita semua. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” imbuhnya mengutip Kolose 3:23.

Perwakilan ASAK Paroki Pulo Gebang

Suasana dingin menjadi hangat dengan hadirnya 2 pembawa acara (MC) yang begitu menghibur dan memberikan semangat kepada kami.

Kemudian dilanjutkan sambutan dari Ketua ASAK KAJ Bonaventura Edy. Dihadirkan juga sharing dari anak-anak ASAK yang sudah lulus sekolah atau kuliah.

Setelah istirahat makan siang, sesi dilanjutnya dengan pemaparan materi dari Direktur Pusat Pastoral Samadi Romo Yustinus Ardianto, Pr. Romo Yus, beliau biasa disapa, memberikan wejangan kepada peserta bagaimana menjadi pengurus ASAK yang selalu setia dalam pelayanan, penuh kasih dan murah hati. Beliau juga sering memberikan selingan cerita-cerita lucu sehingga peserta tetap semangat dan tidak ada rasa kantuk.

Rm Yustinus Ardianto memberi wejangan

Sesi berakhir petang dan bersiap untuk makan malam. Setelah itu, dilanjutkan dengan malam keakraban.

Terlihat semua peserta saling membaur dan lebih mengenal satu sama lain, tanpa memandang tua muda, laki-laki perempuan, semua terlibat dalam acara penuh keakraban itu.

Banyak hal positif yang kami rasakan, diantaranya mengenal para pengurus ASAK dari paroki lain seperti Kranji, Harapan Indah, Cililitan, Jagakarsa bahkan sampai Cikarang.

Kita saling bertukar pikiran. Beberapa kendala dan hambatan terkadang membuat hampir putus asa. Beberapa kesaksian yang menginpirasi misalnya survey membuka mata mereka sehingga tidak jenuh untuk survey, semakin mereka terlibat, maka semakin ingin terlibat lebih dalam dan ketika mereka terpilih dan mengatakan “Ya Saya bersedia”, maka Tuhan akan memberikan jalan.

Pada intinya, dimana ada cinta dan kasih yang tulus ikhlas untuk melayani, disitu Tuhan akan berikan jalan keluar.

Memasuki hari kedua, setelah sarapan pagi, kami kembali berkumpul di aula untuk  mendengarkan pemaparan kondisi anak ASAK se-KAJ.

Materi disampaikan oleh Bonaventura Edi selaku Tim ASAK KAJ. Beliau berharap, tim ASAK paroki bisa menggali bakat dan minat anak-anak ASAK di paroki masing-masing agar mereka lebih berdaya guna.

Diskusi kelompok tim ASAK

Sesi berikutnya adalah diskusi kelompok berdasarkan Dekenat masing-masing. Kami masuk dalam Dekenat Timur yang terdiri dari 9 paroki. Di sesi ini kami mencari Kordek (koordinator dekenat) baru untuk menggantikan Bonaventura Edi yang semula menjadi Kordek di wilayah timur. Hasil aklamasi dari 9 paroki, akhirnya terpilih Kordek yang baru yaitu Diyan dari Paroki Cililitan. Selanjutnya, Diyan akan mendampingi tim ASAK di Dekenat Timur.

Dan sebagai Romo Moderator untuk Dekenat Timur terpilih Romo Robertus Guntur, Pr dari Paroki Halim.

Tak henti-hentinya selingan yang menghebohkan dari MC, sehingga tidak terasa waktu sudah siang. Keseluruhan Acara Temu Asak KAJ siang itu, ditutup dengan Misa yang dipersembahkan oleh Romo Harry Liong, Pr.

Rm Harry Liong berfoto bersama Pengurus ASAK KAJ

Semoga pengalaman dua hari satu malam yang mengesankan seputar ASAK, membuat kami semakin setia dan iklas dalam pelayanan serta berbagi kasih pada yang membutuhkan.

Tuhan Memberkati.

(Sri Sulastri)