Hari Perkawinan Sedunia atau yang biasa di sebut dengan World Marriage Day (WMD) jatuh pada tanggal 9 Februari setiap tahunnya. Tahun ini, untuk Distrik 1 Jakarta, WMD diselenggarakan oleh Tim dari Dekenat Timur di Gereja Santo Gabriel, Pulogebang sebagai tuan rumah.

Banyak pasutri hadir baik sebagai umat ataupun sebagai panitia, berbusana serasi dengan pasangan memasuki gereja dengan sebelumnya melakukan registrasi di meja lobi. Misa WMD dihadiri pasutri dari berbagai paroki di KAJ dan dari beberapa generasi, mulai dari pasangan muda hingga pasangan lanjut usia yang setia saling  menuntun berjalan sabar menaiki tangga gereja St. Gabriel.

Perarakan liturgi diiringi lagu pembukaan berkumandang dari tim koor yang mengenakan seragam busana nasional berwarna putih. RD. Aloysius Susilo Wijoyo, RD. Adrianus Andy Gunardi, RD. Alphonsus Setya Gunawan, RP. Servastius Dange, SVD, RP. Ignatius Fadjar Himawan, MSF, RP. Yohanes Haris Andjaja, OSC, RP. Sarto Mitakda, SVD, RP. Budi Santoso, MSC, RP. Chris Purba, SJ, RD Antonius Yakin Ciptamulya melangkah dalam perarakan dan berada pada baris paling belakang adalah Bapak Uskup Ignatius Kardinal Suharyo, menuju ke altar.

Dalam homilinya Bapak Kardinal menyampaikan tentang pentingnya relasi suami istri sebagai dasar dalam hidup berkeluarga. Seperti yang ada tertulis dalam Injil hari ini, keluarga merupakan dasar dalam perwujudan keluarga dalam perutusan untuk menjadi terang bagi dunia. Hidup menjadi pasangan suami – istri, harus kuat bertekun dalam doa dan kesetiaan dalam hidup. Doa dan kesetiaan yang menjadi semangat dalam berkeluarga sangat erat hubungannya satu dengan yang lain. Ketika berdoa, kita menempatkan diri sebagai makhluk ciptaan di hadapan Sang Khalik. Sikap dasar yang tumbuh dalam hati seorang yang berdoa kepada Tuhan mau tidak mau akhlak atau hidup orang tersebut akan mulia.

Di dalam misa pasutri juga kembali mengucapkan kesepakatan pembaruan perkawinan, dan diberkati dengan diperciki air suci diiringi lagu Berkatilah dan Kami Besryukur, Tetap Setia, gubahan Romo Susilo.

Setelah misa dilanjutkan acara ramah tamah yang diadakan di Gedung Karya Pastoral. Wajah ceria pasutri tidak pudar walaupun harus menembus rintik hujan dari gedung gereja menuju GKP, Acara dibuka dengan makan siang, lalu bernyanyi bersama, dilanjutkan dengan pembagian door prize. Acara semakin meriah dengan adanya permainan bagi pasutri serta lomba dansa bersama iringan lagu Dunia Baru.

Pengumuman pemenang Lomba Dansa dan doa penutup yang dipimpin oleh  Romo Susilo selaku pastur Paroki Pulogebang menutup keseluruhan rangkaian acara World Marriage Day hari itu. Semoga cerita dan kenangan penuh sukacita bisa menjadi oleh-oleh terindah yang dibawa pulang dan dibagikan kepada keluarga di rumah.

 

Happy WMD

Cika Tobing/Erin/Foto : GPC

Photo Gallery

Klik photo di atas untuk melihat photo lainnya